Liputan6.com, Semarang Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dua kunci utama hidup sehat yang mudah dilakukan siapapun. Kunci utama yang dimaksud adalah pola makan dan olahraga harus dapat diatur.
Berkaitan dengan pola makan, Menkes Budi juga meminta masyarakat untuk mengecek tekanan darah, kolesterol, dan lingkar perut. Apabila ketiga faktor ini melebihi batas aman, maka risiko penyakit tidak menular bisa menyerang, misal jantung dan kanker.
Baca Juga
"Hidup sehat itu gampang, makannya diatur, olahraganya diatur, cuma dua aja sebenarnya. Ukuran tekanan darah jangan sampai di atas 80-120 mmHg," ujarnya saat memberikan sambutan acara Nahdlatul Ulama (NU) Health Summit 2023 di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Advertisement
"Kolesterolnya, Low Density Lipoprotein (LDL) nya jangan sampai di atas 135 mg/dL. (Kadar) Gula sekarang naik terus, ini (kadar) gula ada ukurannya, jumlah HbA1c di bawah 5,7 persen normal."
Cara Mencegah Kanker
Selanjutnya, untuk lingkar perut juga perlu diperhatikan untuk mencegah kanker. Mengukur lingkar perut secara berkala merupakan cara yang mudah untuk memantau kondisi lemak visceral, yang bisa berhubungan dengan jenis kanker tertentu.
"Saya lihat cancer (kanker) makin banyak. Gimana cara mencegah cancer? Ukur lingkar perut," terang Budi Gunadi.
"Kalau lingkar perutnya laki-laki di atas 90 cm kemungkinan bisa kanker, sedangkan perempuan di atas 80 cm risiko tinggi. Jadi kalau perutnya udah kegemukan, suruh main badminton, main voli, olahraga naik sepeda, yang penting perutnya kecil."
Pola Makan Sesuai Kebutuhan
Menkes Budi Gunadi Sadikin pernah membagikan tiga pesan penting kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup lebih sehat, terhindar dari penyakit berbahaya.
“Untuk sehat itu perlu ada usaha dan ilmunya. Saya kasih tiga tips mudah agar sehat. Ini harus kita terapkan dengan konsisten, karena akan membuat hidup kita lebih baik,” pesannya saat menghadiri 'Gebyar Hari Kesehatan Nasional Tingkat Provinsi Banten' pada Kamis (20/10/2022).
Pertama adalah mengatur pola makan sesuai kebutuhan. Pola makan yang sehat akan melindungi tubuh dari berbagai penyakit berbahaya. Karenanya setiap makanan yang dikonsumsi harus diatur dan dijaga.
Jumlah porsi yang disajikan dalam satu kali makan harus sesuai dengan Isi Piringku, yakni dalam porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
Batasi Gula, Garam, Lemak
Selanjutnya, lengkapi Isi Piringku dengan batasi gula, garam dan lemak, cukupi kebutuhan cairan dalam tubuh serta mencuci tangan tangan pakai sabun.
“Kalau mau sehat, makannya harus diatur sesuai umurnya. Kalau bayi protein hewani seperti telur dan susu harus diperbanyak, untuk usia dewasa sebaliknya, untuk karbohidrat mulai kurangi dan diatur supaya tidak menimbulkan penyakit diabetes dan obesitas,” pesan Budi Gunadi.
Advertisement
Harus Diimbangi Rutin Aktivitas Fisik
Konsumsi makanan yang beraneka ragam, lanjut Budi Gunadi Sadikin, harus diimbangi dengan rutin aktivitas fisik selama 30 menit sehari demi menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Tak harus menggunakan alat-alat yang canggih, bergerak bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Olahraganya bisa apa saja, bisa bersepeda, lari, jalan sehat. Kalau kita konsisten, semua penyakit akan menjauh. Jadi kuncinya itu, disiplin dan kemauan yang kuat,” kata Budi Gunadi.
Rutin Cek Kesehatan
Terakhir, Menkes Budi meminta masyarakat rutin cek kesehatan terutama tiga penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yakni jantung, stroke, dan kanker. Sebab, ketiga penyakit tersebut seringkali datang tanpa keluhan, penderita baru mengetahui dirinya mengidap penyakit serius saat kondisinya sudah parah dan menderita komplikasi.
Pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang secara umum, sehingga apabila ditemukan tanda awal sebuah penyakit serius bisa terdeteksi dan ditangani langsung, sehingga kemungkinan sembuhnya lebih tinggi.
“Periksa setidaknya 6 bulan atau 1 tahun sekali. Misalnya, perempuan paling banyak kanker payudara harus dicek sejak awal. Kalau jantung harus periksa kolesterol, ini dicover BPJS. Lalu stroke, periksa tekanan darah, jangan sampai di atas 140/90 mmHg,” tutup Budi Gunadi.