Jangan Anggap Remeh Nyeri Dada, Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung Koroner

Keluhan nyeri dada yang disebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung atau pembuluh darah koroner bisa disebut penyakit jantung koroner.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 29 Sep 2023, 14:12 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 14:11 WIB
Nyeri Dada Pertanda Serangan Jantung?
Ilustrasi mengeluh nyeri dada. (Shutterstock)

Liputan6.com, Tangerang Keluhan nyeri dada bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita, usia muda dan lanjut usia. Kalau sudah sering merasakan, jangan menganggap masalah tersebut. Pasalnya, penyebab keluhan nyeri dada berbagai hal dari yang sifatnya ringan hingga berat.

Salah satu yang patut diwaspadai adalah keluhan nyeri dada  yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah jantung atau koroner atau yang biasa disebut penyakit jantung koroner (PJK)

dr. Sandi Sinurat, Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Eka Hospotal Cibubur menyebutkan penyakit jantung koroner (PJK), merupakan suatu penyakit yang dapat berakibat fatal hingga meninggal mendadak, bila tidak dikenali lebih dini atau bila tidak ditangani dengan baik.

"Nyeri dada yang disebabkan PJK memiliki karakteristik nyeri dada kiri yang dirasakan seperti ditekan beban berat dapat disertai penjalaran nyeri hingga ke leher, bahu, punggung hingga lengan kiri. Keluhan nyeri dada dapat disertai rasa keringat dingin, mual muntah maupun keluhan seperti berdebar dan sesak nafas," jelas dr. Sandi Sinurat, Sp.JP.

Kapan Harus Konsultasi Dokter?

Dr. Sandi menjelaskan, jika memiliki keluhan nyeri dada yang terjadi saat aktivitas maupun istirahat yang dirasakan semakin memberat, seiring bertambahnya waktu dan memiliki riwayat faktor risiko penyakit jantung koroner, maka diharuskan segera konsultasikan ke rumah sakit.

"Seperti dirasa adanya tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, kolesterol tinggi dan merokok, segera konsultasi dengan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah," katanya.

Setelah menilai karakteristik keluhan nyeri dada dan riwayat faktor risiko PJK, beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan apabila terdapat dugaan pasien memiliki (PJK).

Pemeriksaan EKG

Pasien di awal akan menjalani pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG), Dr. Sandi mengatakn metode ini digunakan untuk menganalisis irama jantung dan perubahan listrik jantung yang abnormal terkait PJK.

"Kemudian, pemeriksaan Treadmill Test umumnya digunakan untuk skrining dan deteksi adanya PJK. Pemeriksaan CT scan pembuluh darah koroner dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner," katanya.

Terakhir, pemeriksaan Angiografi koroner (Kateterisasi pembuluh darah koroner), dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner dengan baik pada pasien dengan kemungkinan yang tinggi memiliki PJK.

Mengenal Angiografi Koroner dan Manfaatnya

Sementara, Angiografi koroner atau kateterisasi pembuluh darah koroner, merupakan sebuah prosedur pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner dengan menggunakan cairan kontras yang diberikan melalui kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan atau pangkal paha pasien.

Dokter menganalisa dan melihat aliran darah pada pembuluh koroner melalui tangkapan citra pada layar sinar-X.

Cairan kontras membantu dokter dalam menganalisa aliran darah dan mendeteksi adanya letak sumbatan pada pembuluh darah koroner. Pasien dalam kondisi sadar penuh selama proses prosedur angiografi koroner.

"Tindakan pemasangan stent (ring jantung) atau Percutaneous Coronary Intervention dapat dilakukan setelah pemeriksaan angiografi koroner jika terdapat indikasi adanya penyumbatan pembuluh koroner yang signifikan yang dapat mengganggu fungsi jantung," jelasnya.

Jalani Prosedur Angiografi Koroner di Eka Hospital

Angiografi koroner (Kateterisasi pembuluh darah koroner) merupakan prosedur yang relatif aman untuk dilakukan karena memiliki risiko komplikasi yang kecil dan dilakukan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang berpengalaman.

Setelah prosedur selesai dilakukan dan tidak terdapat komplikasi, pasien dapat kembali beraktivitas dengan normal dalam beberapa hari.

Eka Hospital merupakan Rumah sakit yang menyediakan layanan unggulan dalam bidang pelayanan Kesehatan jantung dan pembuluh darah bernama MY Cardia. Prosedur Angiografi koroner (Kateterisasi pembuluh darah koroner) dapat dengan aman dilakukan di Eka Hospital yang didukung Dokter Spesialis jantung dan Pembuluh darah yang berpengalaman di bidang nya.

MY Cardia juga dapat melakukan prosedur/tindakan pada jantung dan pembuluh darah seperti PCI atau pemasangan ring jantung, pemasangan pacu jantung terkecil di dunia, hingga ablasi cryo yang menggunakan energi dingin.

Lakukan Medical Check Up

"Mulai rencana sehat dengan Medical Check Up, penyakit Jantung Koroner dapat dicegah dengan melakukan Medical Check Up secara rutin. Melakukan Medical Check Up dapat membantu untuk memahami lebih mengenai kondisi kesehatan, sehingga segala risiko yang dapat menyerang seperti penyumbatan pembuluh darah jantung (coroner) dapat dicegah sejak dini," katanya.

Pemeriksaan EKG yang umumnya bagian dari Medical Check Up dapat mengevaluasi irama jantung yang mungkin tidak dapat dideteksi oleh diri sendiri. Jantung merupakan organ vital yang berperan besar dalam keberlangsungan hidup kita, dengan melakukan pemeriksaan rutin Anda dapat mencegah terjadinya penyakit jantung sejak dini.

"Medical Check Up juga dapat membantu Anda mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu melalui pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, fungsi ginjal, hingga fungsi hati. Hasil pemeriksaan tersebut dapat menjadi pedoman dokter dalam menentukan program pencegahan maupun penyesuaian dalam gaya hidup yang dapat mencegah penyakit di kemudian hari. Yuk! Medical Check Up," ujarnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya