Enak tapi Bikin Cepat Lapar dan Lesu, Hindari 9 Makanan Ini untuk Sarapan

Makanan manis yang dikonsumsi ketika sarapan, justru membuat lemas usai disantap.

dr Ainni Putri Sakih
Direview oleh: dr Ainni Putri Sakih

dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

oleh Ruli Ananda Putri diperbarui 16 Okt 2023, 11:23 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 06:00 WIB
Muffin - Image by GLady from Pixabay
Muffin - Image by GLady from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Sarapan dengan makanan manis terasa nyaman di lidah ya ketika disantap. Namun, rasa kenyang yang dihasilkan tidak berlangsung lama.  Justru membuat seseorang merasa lapar dan lesu setelah mengonsumsinya. Kondisi ini terjadi karena, kurangnya kandungan nutrisi pada makanan yang dikonsumsi.

“Sarapan dengan makanan yang nol kalori, sering kali membuat seseorang merasa lesu dan lapar, karena kekurangan nutrisi penting seperti serat dan protein," jelas ahli nutrisi Trista Best, MPH, RD, LD.

Sebaiknya ketika sarapan, cari makanan yang mengandung protein dan serat. Kehadiran protein membantu seseorang tetap kenyang lebih lama sehingga mengurangi kadar hormon lapar dan nafsu makan. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa, protein lebih mengenyangkan dibandingkan karbohidrat.

Sementara itu, makanan yang tinggi serat, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Sehingga perut kenyang lebih lama dan cenderung tidak ngemil atau mengonsumsi kalori.

Serat juga dapat membantu seseorang tetap berenergi, karena dengan mengonsumsi serat, kecil kemungkinan untuk meningkatnya jumlah gula darah. Seperti yang dikatehui, lonjakan gula darah menyebabkan seseorang merasa lesu.

Meilansir dari Eat This Not That berikut makanan yang sebaiknya perlu dihindari untuk sarapan.

1. Muffin

Muffin oatmeal
Muffin oatmeal (Sumber: Pixabay)

Sarapan antiribet ini tidak membuat yang menyantapnya kenyang hingga siang.

“Meskipun kedengarannya sehat, muffin yang dibeli di toko tidak jauh berbeda dengan cupcake,” jelas ahli nutrisi Lisa Young, PhD, RDN.

“Muffin sebagian besar terdiri dari biji-bijian olahan dan banyak tambahan gula, lalu sama sekali tidak mengandung serat.”

“Ini tidak akan membuat Anda merasa kenyang,” tambahnya.

2. Roti Bagel

Meski terlihat sama seperti donat, roti bagel jelas memiliki kandungan yang berbeda. Roti bagel, dinilai tidak mengenyangkan untuk sarapan karena hanya mengandung 9 gram protein dan 2 gram serat, namun mengandung 53 gram karbohidrat.

“Ini tidak menyediakan cukup protein atau serat, keduanya merupakan nutrisi yang dibutuhkan untuk merasa kenyang,” ujar Young.

Jika tetap ingin mengonsumsi bagel, cobalah menambahkan alpukat  atau selai kacang untuk menambah protein sekitar 4 gram per sendok makan.

3. Donat

Donat merupakan salah satu makanan favorit untuk sarapan. Sayangnya, camilan satu ini tinggi gula, selain itu juga digoreng. 

Menurut USDA , rata-rata donat berlapis coklat mengandung sekitar 18 gram gula dan 17 gram lemak, malah 9 gram diantaranya berasal dari lemak jenuh. Gula pada donat, meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kelesuan, karena lonjakan gula darahnya.

4. Sereal Manis

Menu Sarapan Sereal
Sereal (sumber: Pixabay)

“Sereal sarapan yang manis, sering kali menimbulkan perasaan lapar dan lesu karena kandungan gulanya yang tinggi, dan kurangnya nutrisi penting. Akibatnya, lonjakan cepat gula darah, dengan cepat diikuti penurunan berat badan, membuat seseorang lelah dan menginginkan lebih banyak makanan,” jelas Best.

Kurangnya protein dan serat pada sereal, akan menyebabkan seseorang menjadi terlalu sering ngemil dan makan berlebih.

“Sereal kurang serat dan protein, yang penting untuk energi dan rasa kenyang. Sehingga menyebabkan seringnya ngemil dan makan berlebihan di kemudian hari,” tambahnya.

5. Wafel

Wafel bukanlah pilihan yang tepat untuk sarapan. Wafel tidak memiliki nilai gizi apa pun, dan sebagian besar mengandung kalori kosong. Artinya, perut akan merasa lapar setelah makan.

Dua wafel mengandung 4 gram protein, yang sudah cukup baik, tetapi mengandung 30 gram karbohidrat dan kurang dari 1 gram serat, protein tersebut tidak cukup untuk mengimbangi dampak negatif dari sarapan wafel.

 

6. Bar Manis

Camilan Protein
Ilustrasi Camilan Protein Credit: pexels.com/pixabay

Bar membuat yang memakannya merasa tidak puas, dan cenderung lapar setelahnya karena kekurangan nutrisi.

“Kandungan gulanya yang tinggi, memberikan dorongan energi yang cepat. Tanpa adanya serat dan protein yang mampu memperlambat pencernaan dan rasa kenyang, seseorang justru akan mengalami peningkatan pesat glukosa darah yang diikuti dengan rasa lelah, sehingga ia kelelahan dan kelaparan,” jelas Best.

Best juga menambahkan bahwa bar ini sering kali mengandung gula rafinasi dan nilai gizi yang minimal, sehingga tidak memadai untuk mempertahankan energi dan kesehatan.

7. Yoghurt Manis

Jenis yogurt tertentu, memiliki tinggi protein dan rendah gula, sehingga cocok agar pengonsumsinya merasa kenyang.

Tapi ada banyak yogurt supermarket yang rendah protein, dengan banyak gula tambahan. Yoghurt yang dipasarkan sehat dan dibuat dari buah asli, pada umumnya mengandung 13 gram tambahan gula dan hanya 5 gram protein. Protein ini tidak cukup untuk menopang energi sepanjang pagi.

8. Roti Panggang dengan Mentega

Banyak pilihan kombinasi roti panggang, yang akan memberikan serat, protein, lemak sehat, atau antioksidan bermanfaat bagi tubuh. Namun semua menjadi tidak bermanfaat jika hanya menambahkan sedikit mentega pada sepotong roti tawar. Ini membuat roti tidak akan membuat kenyang di perut.

9. Biskuit

Biskuit yang dicelup kopi atau teh ketika pagi, menimbulkan rasa kenyang sementara. Hal ini dikarenakan, biskuit mengandung hampir nol nutrisi namun tetap menyediakan sekitar 41 gram karbohidrat, dan hanya 1 gram serat. Jelas biskut tidak akan membuat kenyang, justru kemungkinan besar menjadi penyebab lonjakan gula darah dan membuat lesu di pagi hari.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya