2.326 Perempuan dan 3.760 Anak Meninggal di Gaza Akibat Serangan Israel per 3 November 2023

420 anak terbunuh atau terluka setiap harinya, beberapa di antaranya baru berusia beberapa bulan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Nov 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2023, 12:00 WIB
2.326 Perempuan dan 3.760 Anak Meninggal di Gaza Akibat Serangan Israel per 3 November 2023
2.326 Perempuan dan 3.760 Anak Meninggal di Gaza Akibat Serangan Israel per 3 November 2023. (MAHMUD HAMS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2.326 perempuan dan 3.760 anak-anak telah meninggal di jalur Gaza hingga Jumat, 3 November 2023.  

Ini mewakili 67 persen dari seluruh korban jiwa akibat serangan Israel, sementara ribuan lainnya terluka menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.

Artinya, 420 anak terbunuh atau terluka setiap harinya, beberapa di antaranya baru berusia beberapa bulan.

Kondisi ini diperparah dengan layanan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak-anak yang sangat terganggu.

Pengeboman membuat fasilitas kesehatan jadi rusak hingga tidak dapat difungsikan. Di sisi lain, padatnya pengungsian, berkurangnya pasokan air dan listrik, serta terbatasnya akses terhadap makanan dan obat-obatan jadi tantangan berikutnya.

Diperkirakan ada 50.000 perempuan hamil di Gaza dan lebih dari 180 kelahiran setiap hari. Sebanyak 15 persen dari mereka kemungkinan besar mengalami komplikasi terkait kehamilan atau kelahiran dan memerlukan perawatan medis tambahan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) para perempuan ini tidak dapat mengakses layanan obstetrik darurat yang mereka perlukan untuk melahirkan dengan aman dan merawat bayi mereka yang baru lahir.

Dengan ditutupnya 14 rumah sakit dan 45 pusat layanan kesehatan dasar, beberapa perempuan harus melahirkan di tempat penampungan, di rumah, di jalanan, di tengah reruntuhan, atau di fasilitas kesehatan yang kewalahan.

Fasilitas kesehatan di Gaza pun kini dihadapkan dengan kondisi sanitasi yang memburuk, sementara terdapat risiko infeksi serta komplikasi medis sedang meningkat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fasilitas Kesehatan Jadi Sasaran Serangan Israel

Anak-Anak Palestina
Warga Palestina yang terluka tiba di Rumah Sakit al-Shifa dengan menaiki truk menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza, Kamis (19/10/2023). (AP Photo/Abed Khaled)

Fasilitas kesehatan tak luput dari sasaran serangan Israel. Pada 1 November, sebuah rumah sakit bersalin yang sangat berpengaruh, yakni Rumah Sakit Al Hilo, dihancurkan.

Kematian ibu diperkirakan akan meningkat karena kurangnya akses terhadap layanan yang memadai. Dampak psikologis dari serangan juga mempunyai konsekuensi langsung pada ibu. Ini bisa mengganggu kesehatan reproduksi, termasuk peningkatan keguguran, bayi lahir mati, dan kelahiran prematur yang disebabkan oleh stres.

Sebelum peningkatan ini terjadi, angka malnutrisi pada ibu hamil sudah tinggi dan berdampak pada kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak.

Ketika akses terhadap makanan dan air memburuk, para ibu kesulitan untuk memberi makan dan merawat keluarga mereka, sehingga meningkatkan risiko kekurangan gizi, penyakit, dan kematian.


Nyawa Bayi yang Bergantung pada Alat

Kenzi Al Madhoun, seorang anak Palestina berusia empat tahun yang menjadi korban serangan Israel. Ia dirawat di RS Al Aqsa yang berlokasi di Jalur Gaza. (Ap Photo/Abdel Kareem Hana)
Kenzi Al Madhoun, seorang anak Palestina berusia empat tahun yang menjdi korban serangan Israel. Ia dirawat di RS Al Aqsa yang berlokasi di Jalur Gaza. (Ap Photo/Abdel Kareem Hana).

Kehidupan bayi yang baru lahir juga tergantung pada alat seperti inkubator atau alat medis lainnya.

Jika rumah sakit kehabisan bahan bakar atau listrik, kehidupan sekitar 130 bayi prematur yang bergantung pada layanan neonatal dan perawatan intensif akan terancam karena alat-alat itu tak lagi berfungsi.

Lebih dari separuh penduduk Gaza kini berlindung di fasilitas badan pengungsi PPB (UNRWA) dalam kondisi yang memprihatinkan.

Persediaan air dan makanan tidak memadai, menyebabkan kelaparan dan kekurangan gizi, dehidrasi, dan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.

Menurut penilaian awal UNRWA, 4.600 perempuan hamil yang mengungsi dan sekitar 380 bayi baru lahir yang tinggal di fasilitas ini memerlukan perhatian medis. Telah dilaporkan lebih dari 22.500 kasus infeksi pernafasan akut dan 12.000 kasus diare, hal ini sangat memprihatinkan mengingat tingginya angka malnutrisi.


Upaya PBB

Lebih dari 3.600 anak-anak Palestina
Analisis Associated Press terhadap data Kementerian Kesehatan Gaza yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa pada 26 Oktober, 2.001 anak berusia 12 tahun ke bawah telah terbunuh, termasuk 615 anak berusia 3 tahun ke bawah. (SAID KHATIB / AFP)

Badan-badan PBB telah mengirimkan obat-obatan dan peralatan penyelamat jiwa ke Gaza, termasuk pasokan untuk bayi baru lahir dan layanan kesehatan reproduksi.

Namun, masih banyak hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil yang sangat besar, termasuk wanita hamil, anak-anak, dan bayi baru lahir.

Di sisi lain, badan-badan kemanusiaan sangat membutuhkan akses yang berkelanjutan dan aman untuk membawa lebih banyak obat-obatan, makanan, air dan bahan bakar ke Gaza.

Sejak 7 Oktober, tidak ada bahan bakar yang masuk ke Jalur Gaza. Sementara, badan-badan bantuan harus segera menerima bahan bakar agar dapat terus memberikan bantuan kepada rumah sakit, pabrik air, dan toko roti.

“Secara khusus, semua pihak harus melindungi anak-anak dari bahaya dan memberi mereka perlindungan khusus yang menjadi hak mereka berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional,” mengutip keterangan resmi WHO, Sabtu (4/11/2023).

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya