Liputan6.com, Jakarta Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa ada pria yang sudah mempunyai istri cantik dan dikaruniai anak, bahkan jabatan mentereng malah selingkuh? Padahal, bisa saja hubungan keluarganya selama ini terlihat baik-baik saja.
Terapis berlisensi, Kendra Capalbo mengatakan, penyebab pria selingkuh, di antaranya, stres, kurangnya kepuasan seksual atau kebosanan.
Baca Juga
"Tapi di lain waktu, masalah yang tidak teratasi dalam hubungan dan kekosongan sering menyebabkan seseorang mulai mengisi kesenjangan itu dengan orang lain," katanya, dikutip dari Everyday Health, Selasa (9/1/2024).
Advertisement
Berikut ini alasan mengapa pasangan bisa selingkuh:
1. Kurangnya kepuasan seksual
Kehidupan seks yang kurang adalah alasan klasik. Penelitian menunjukkan bahwa itu bukan hanya stereotip. Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021 di The Journal of Sex Research, orang-orang yang memiliki hubungan mencatat kurangnya kepuasan hubungan.
Terutama kepuasaan seksual di antara alasan utama mereka tidak setia.
Menurut terapis seks, Tammy Nelson, sangat penting untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda tentang kehidupan seksual.
“Mengobrol tentang seks dan berbagi fantasi dan apa yang benar-benar kita inginkan dari pasangan," katanya.
2. Kebosanan
Ini tidak selalu sesuatu yang fundamental seperti ketidakpuasan seksual yang menyebabkan pasangan untuk selingkuh. Seringkali, orang hanya mencari berita baru.
"Kebosanan dapat mendorong pasangan yang berkomitmen untuk mencari kegembiraan di luar hubungan," lanjut Kendra Capalbo. “Otak kita unggul dalam merasionalisasi sesuatu yang sering kali diprovokasi oleh kebosanan.”
Ia mendorong pasangan untuk menjaga hidup dengan merencanakan kegiatan yang menari, seperti bepergian bersama dan mencoba hal-hal baru di kamar tidur.
Ada Kesempatan untuk Selingkuh
3. Ada kesempatan
Di antara pasangan yang bahagia, ketidakpercayaan terkadang mendasari pada berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.
"Sebagian besar ketidakadilan, terlepas dari pernikahan yang sehat atau sudah komitmen, terjadi karena ada kesempatan," kata Dr. Tammy Nelson.
“Tentu saja, ada kasus di mana satu pasangan sengaja mencari hubungan lain. Tetapi ada juga profesi yang cenderung memiliki lebih banyak kesempatan untuk selingkuh."
Apalagi media sosial dan koneksi online juga telah menciptakan lebih banyak kesempatan untuk ketidakpercayaan kepada pasangan.
Advertisement
Perasaan Diabaikan
4. Merasa diabaikan
Kita semua membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Jika kita tidak mendapatkannya dari pasangan sendiri, maka kita mungkin mencarinya di tempat lain.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2020 di Journal of Sex and Marital Therapy menemukan, bahwa perasaan diabaikan adalah salah satu dari delapan variabel utama ketidakpercayaan dalam hubungan.
Ini diungkapkan dengan cara-cara seperti menunjukkan kasih sayang di depan umum dan kemungkinan lebih tinggi untuk mengatakan “Aku mencintaimu” kepada orang yang mereka selingkuhi.
Tammy Nelson menekankan, kasih sayang adalah jalan dua arah dalam pernikahan. Ia mendorong menunjukkan pasangan dengan mengekspresikan keinginan Anda untuk mereka atau membiarkan mereka tahu Anda merindukannya ketika mereka pergi.
Dan ketika Anda merasa tidak dicintai, bicarakan dengan pasangan.
5. Emosi yang tak terkendali
Emosi yang tak terkendali dapat mendorong beberapa orang untuk tidak setia. Dalam sebuah studi pada Journal of Social and Personal Relationships, kemarahan berada di antara empat motivasi utama yang mendasari urusan selingkuh.
Selingkuh akibat marah hanya mungkin akan menyebabkan lebih banyak kemarahannya. Sebuah tinjauan baru-baru ini dari penelitian, bahwa kemarahan adalah salah satu respons emosional paling umum dari pasangan yang telah selingkuh.
Persoalan Harga Diri
6. Rendah harga diri
Citra diri yang buruk adalah motivator untuk semua jenis perilaku negatif, termasuk urusan selingkuh.
Jika Anda tahu pasangan Anda berjuang soal harga diri, Anda dapat membantu mereka dengan "berbicara" bahasa cinta mereka. Ini mungkin tampak seperti menawarkan kata-kata dorongan, memberikan banyak kasih sayang fisik atau melakukan tindakan penuh kasih sayang.
Advertisement