Kaki Diurut Saat Cedera Bisa Bikin Peradangan Makin Parah

Cedera pada kaki yang bisa menyebabkan bengkak hingga membiru, bisa berbahaya bila langsung diurut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 19 Jan 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2024, 18:30 WIB
Waspada, Urut Kaki Saat Cedera Bisa Memperberat Peradangan
Cedera pada kaki yang bisa menyebabkan bengkak hingga membiru, ternyata bisa berbahaya bila langsung diurut. Sebab, pembuluh darah yang pecah pada bagian cedera bisa menunjukan gejala lebih parah lagi bila tak ditangani dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta Cedera pada kaki yang bisa menyebabkan bengkak hingga membiru, ternyata bisa berbahaya bila langsung diurut. Sebab, pembuluh darah yang pecah pada bagian cedera bisa menunjukan gejala lebih parah lagi bila tak ditangani dengan baik.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari Eka Hospital Permata Hijau, Andi Praja Wira Yudha Lutfi, mengatakan bila mengalami cedera pada kaki terutama pada pergelangan kaki langsung diurut pada saat lagi bengkak-bengkaknya, justru akan memperberat radang.

“Bengkak itu proses yang wajar. Bengkak dan nyeri itu tanda-tanda radang. Itu wajar pada saat trauma terjadi,” ujar Wira.

Proses bengkak atau trauma ini wajarnya dalam waktu dua sampai tiga hari mulai membaik. Seperti bengkak mulai kempes, lalu warna kebiruan akan memudar menjadi merah, kuning hingga akhirnya menghilang menjadi warna kulit normal.

“Jadi, kalau dari sisi medis, enggak disarankan untuk diurut. Mitos keseleo harus cepat diurut biar bengkaknya hilang, itu malah memperberat radangnya. Jangan sampai memperparah proses peradangan itu,” ujar Wira.

Logikanya, lanjut Wira, pada saat terjadi peradangan, pembuluh darah akan pecah. Sementara proses urut dikhawatirkan akan menekan area peradangan tersebut.

 

Redakan Cedera dengan Kompres Es

Sementara, apa yang harus dilakukan bila mengalami cedera kaki yang menyebabkan pembengkakan atau radang? Wira menyarankan untuk mengompresnya dengan es. 

“Istirahatkan kaki yang cedera dulu, lalu carilah es, kompres bagian kaki yang cedera dengan es,” kata Wira.

Sebab, pembuluh darah yang pecah di bagian cedera tersebut akan mengecil dengan bantuan kompres es tersebut. Sehingga, pembengkakan akan meringan bila dikompres tersebut.

Lalu, balut rekat di daerah cedera dengan menggunakan perban elastis. Biasa ditemui berwarna cokelat. Namun, jangan terlalu kencang atau terlalu longgar, berikan tekanan yang dirasa cukup pada bagian cedera. Terakhir meninggikan kaki yang mengalami cedera. Baik saat beraktivitas, istirahat ataupun saat tidur.

“Untuk beberapa kasus, cedera pergelangan kaki bisa ditangani di rumah menggunakan metode tersebut untuk membantu meredakan rasa nyeri. Cedera bisa sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari hingga minggu apabila luka cedera dijaga dengan baik, namun apabila metode penanganan dari rumah tidak bekerja dengan baik, maka sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” tutur Wira.

Pilih Alas Kaki yang Tepat

Ilustrasi lari pagi
Ilustrasi lari pagi. (Image by drobotdean on Freepik)

Cedera kaki bisa dipengaruhi berbagai faktor. Bisa karena beban pada kaki yang berlebihan, hingga salah posisi ketika berolahraga.

Ternyata, pemilihan sepatu atau alas kaki yang tepat juga mempengaruhi untuk melindungi kaki dari kemungkinan cedera. Ganti sepatu secara teratur untuk menghindari keausan yang dapat mengurangi efektivitas dukungan.

“Atur intensitas Latihan, hindari overtraining dengan memberikan waktu yang cukup untuk pemulihan antara sesi latihan. Pertahankan keseimbangan antara latihan intensitas tinggi dan istirahat,” katanya. 

Lalu, bila hobi berolahraga lari, Wira memberi saran untuk perhatikan teknik berlari. Fokus pada postur tubuh yang benar saat berlari, termasuk posisi kaki, lutut, dan pinggul. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada kaki dan mencegah cedera.

 Jika beraktivitas harian, perhatikan permukaan jalan. Pilih rute lari yang beragam untuk menghindari tekanan berlebih pada satu jenis permukaan. Jangan lari terlalu sering di jalan yang keras.

Jangan lupa, lakukan pemanasan dan pendinginan, serta lakukan konsultasi ke dokter atau pakar kesehatan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya