Waspadai DBD di Musim Penghujan, Dokter Ingatkan Upaya Pencegahan

Mengingat tren kasus demam berdarah terus ada, Ngabila mengingatkan masyarakat untuk mengupayakan pencegahan agar terhindar dari DBD.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Mar 2024, 06:34 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 20:00 WIB
Pemeriksaan Jentik Nyamuk
Tim Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Kelurahan Duren Sawit melakukan pemantauan jentik nyamuk Aedes aegypti pada bak mandi salah satu warga di kawasan Duren Sawit, Jakarta. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kasus demam berdarah dengue (DBD) tengah terjadi peningkatan di beberapa wilayah. Di RSUD Tamansari Jakarta tengah merawat lima pasien DBD per 28 Februari 2024.

Lalu, ada lima pasien DBD dirujuk tapi belum bisa dirawat di rumah sakit tersebut.

"Kemarin (Selasa, 27 Februari 2024) dalam sehari ada lima kasus DBD rencana rujukan dari puskesmas belum bisa dibantu diterima di rawat karena ruang rawat RSUD kami penuh," kata Kasie Pelayanan Medik Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta, Ngabila Salama.

Mengingat tren kasus demam berdarah terus ada, Ngabila mengingatkan masyarakat untuk mengupayakan pencegahan agar terhindar dari DBD.

Paling tidak ada lima hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena DBD:

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus serta gerakan 1 rumah 1 kader jumantik.

"Melakukan Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan kembali bahan bekas dengan pengecekan minimal seminggu sekali setiap Jumat. Lalu, selalu menjaga kebersihan dan kerapihan rumah," kata Ngabila dalam pesan tertulis.

Bisa juga memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, lavender serta memelihara ikan pemakan jentik seperti cupang.

2. Perilaku hidup bersih dan sehat

Jangan ada baju menggantung yang bisa menjadi sumber sarang nyamuk.

3. Perhatikan Jam Aktif Nyamuk Penyebab DBD

Nyamuk Aedes aegypty penyebab DBD aktif jam 8-10 pagi dan 16-18, maka akan lebih baik melakukan penyemprotan nyamuk atau menggunakan losion antinyamuk.

 

4. Aktifkan PSN di 9 Tatanan

Ilustrasi DBD di Banyuwangi (Istimewa)
Ilustrasi DBD di Banyuwangi (Istimewa)

Pemberantasan Sarang Nyamuk perlu dilakukan di banyak tatanan. Mulai dari kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan pemukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, tatanan satuan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan.

Juga tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, serta tatanan pencegahan dan penanggulangan bencana.

5. Vaksinasi DBD

Salah satu upaya mencegah sakit dan keparahan akibat DBD sudah ada vaksinasi untuk anak dan dewasa. Suntikan vaksin tersebut dapat mengurangi risiko rawat jalan dan rawat inap sampai 90 persen seperti kata Ngabila. Biaya vaksinasi DBD sekitar Rp700.000 per dosis.

 

Waspadai Gejala DBD

Demam
Orangtua perlu waspada gejala DBD jika anak demam tinggi dan tidak bisa menerima cairan.(Foto: Ilustrasi AI)

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sangat identik dengan musim hujan.

Berikut ini adalah beberapa gejala awal penyakit DBD yang perlu diwaspadai seperti mengutip laman Kemenkes RI:

  • Demam tinggi yang mendadak.

Hampir sama dengan penyakit lainnya, namun demam tinggi pada penyakit DBD mencapai 40 derajat Celsius dan tidak disertai dengan gejala bersin atau batuk.

  • Nyeri otot

Setelah mengalami demam, pasien yang terjangkit DBD akan mengalami nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti sendi, tulang, otot, hingga daerah belakang mata.

  • Sakit kepala parah

Gejala ikutan yang muncul setelah demam adalah rasa sakit kepala yang parah, biasanya terjadi di sekitar dahi.

  • Mual dan muntah

Gejala lainnya yang turut dirasakan oleh pasien dewasa maupun anak-anak yang terjangkit penyakit DBD, akan merasakan mual dan juga muntah sehingga juga akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada area perut maupun punggung.

  • Kelelahan

Setelah mengalami berbagai gejala di atas, tubuh akan merasakan kelelahan akibat penurunan nafsu makan.

 

Bila Mengalami Gejala DBD, Segera ke Puskesmas

DBD bisa menyebabkan sakit para bahkan meninggal maka deteksi dan pengobatan dini adalah kunci seperti dikatakan Ngabila.

"Bawa ke puskesmas segera jika ada gejala DBD untuk cek darah lengkap dan NS1 untuk deteksi cepat DBD, pemeriksaan ini GRATIS," kata Ngabila.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya