Tips Sehat Jalankan Puasa Ramadhan bagi Pengidap Asam Urat, Dokter: Hindari Makanan Tinggi Purin

Sebelum menjalankan puasa, perlu diketahui bahwa kristal asam urat terbentuk karena kandungan purin yang tinggi dalam tubuh.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Apr 2024, 16:42 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2024, 11:10 WIB
Tips Sehat Jalankan Puasa Ramadhan bagi Pengidap Asam Urat, Dokter: Hindari Makanan Tinggi Purin
Tips Sehat Jalankan Puasa Ramadhan bagi Pengidap Asam Urat, Dokter: Hindari Makanan Tinggi Purin. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Jakarta Orang yang mengidap asam urat perlu memerhatikan beberapa hal sebelum menjalankan puasa Ramadhan.

Sebelum menjalankan puasa, perlu diketahui bahwa kristal asam urat terbentuk karena kandungan purin yang tinggi dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri sendi (gout arthritis) dan apabila dibiarkan akan berlanjut menjadi gagal ginjal.

Purin adalah protein yang memang secara alami dihasilkan oleh tubuh. Namun, purin di dalam tubuh dapat saja meningkat akibat asupan makanan yang tinggi purin.

“Orang yang punya asam urat boleh saja berpuasa, selama memerhatikan jenis makanan yang masuk. Sebab, kadar asam urat dalam darah sangat dipengaruhi oleh jenis makanan yang Anda makan,” kata dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Permata Hijau Gladys Sudiyanto dalam keterangan pers dikutip Senin, (1/4/2024).

Terlebih, lanjut Gladys, jika kadar asam urat tinggi yang dialami hanya bersifat sementara. Dengan pola makan yang baik dan rendah purin, puasa justru dapat membantu manajemen asam urat tinggi.

Salah satu manfaat puasa bagi pengidap asam urat adalah mampu meredakan peradangan. Namun, pastikan mengonsumsi makanan rendah purin saat sahur dan berbuka puasa agar tidak meningkatkan risiko terjadinya gout arthritis.

“Selain itu, jika asam urat tinggi sudah menyebabkan masalah ginjal, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter. Sebab, puasa bisa meningkatkan risiko memburuknya masalah ginjal akibat dehidrasi atau elektrolit tubuh yang tidak seimbang,” imbau Gladys.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Makanan yang Perlu Dihindari Pasien Asam Urat

Makanan yang Perlu Dihindari Pasien Asam Urat
Makanan tinggi purin yang Perlu Dihindari Pasien Asam Urat. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Agar asam urat tidak memburuk selama Ramadhan, pasien asam urat perlu menjaga pola makan saat sahur dan berbuka.

Pasien asam urat sebaiknya menghindari makanan tinggi purin saat berpuasa. Beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari yakni:

  • Makanan dan minuman tinggi gula, terutama mengandung fruktosa yang terdapat dalam jus buah atau sirup jagung.
  • Jeroan, seperti hati, paru, babat, otak, dan ginjal.
  • Daging merah, seperti daging domba, sapi dan kambing.
  • Daging buruan, seperti angsa, daging sapi muda, dan daging rusa.
  • Makanan laut tertentu, seperti teri, kerang, sarden, tiram, ikan kod, kepiting, scallop, lobster, dan tuna.
  • Makanan tinggi lemak, termasuk gorengan.
  • Makanan mengandung ragi tinggi.
  • Makanan olahan, seperti makanan kalengan, daging olahan, sosis.

Beberapa jenis makanan di atas merupakan makanan tinggi purin sehingga bisa meningkatkan risiko kadar asam urat dalam darah jadi naik.  Jadi, pastikan memilih makanan berbuka dengan hati-hati.


Rekomendasi Jenis Makanan untuk Pasien Asam Urat

Untuk orang yang memiliki kadar asam urat tinggi, makanan untuk sahur dan berbuka puasa yang dianjurkan adalah makanan yang rendah purin.

Selain itu, karena pengidap asam urat tinggi harus menjaga berat badan idealnya, penting bagi mereka untuk memilih makanan yang tinggi serat, rendah lemak, dan mengandung protein tinggi.

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi makanan yang baik dimakan pengidap asam urat saat sahur dan berbuka puasa:

  • Protein, seperti ikan salmon, kedelai, dan telur.
  • Buah dan sayur, seperti ceri, jeruk, stroberi, sayuran hijau. Walau beberapa sayuran hijau mengandung tinggi purin, penelitian menyebutkan hal ini tidak berdampak pada kandungan asam urat dalam tubuh dan punya manfaat yang lebih banyak.
  • Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah serta roti dan pasta gandum utuh.
  • Produk susu rendah lemak, seperti yogurt dan keju.

Minuman untuk Pasien Asam Urat

Sementara itu, minuman yang baik dikonsumsi oleh pengidap asam urat saat sahur dan berbuka adalah air putih dan susu tanpa lemak (skimmed milk).

“Penting untuk mengkonsumsi air putih kurang lebih 2 liter setiap hari. Hal ini mencegah terjadinya pemekatan kristal asam urat di ginjal sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit asam urat di kemudian hari.”

Lebih lanjut, Gladys mengatakan, berpuasa bagi pengidap asam urat sebenarnya boleh-boleh saja. Sebab, penelitian menyebutkan juga hampir tidak ada risiko yang signifikan untuk orang yang punya asam urat akan mengalami asam urat tinggi atau masalah ginjal akibat berpuasa.

Namun, beberapa kondisi tertentu memang membuat pasien sebaiknya tidak perlu berpuasa.

“Misalkan, saat gout sedang kambuh dan menyebabkan nyeri yang sangat hebat, Anda sebaiknya tidak berpuasa. Sebab, pada saat ini Anda mungkin saja butuh minum obat.”

Orang yang telah mengalami komplikasi berupa penyakit ginjal kronis akibat asam urat yang tinggi juga sebaiknya tidak berpuasa. Sebuah penelitian menunjukkan orang yang memiliki penyakit ginjal kronis stadium tiga mengalami perburukan fungsi ginjal akibat berpuasa.

Ini bisa jadi disebabkan kurangnya asupan cairan dan keseimbangan elektrolit yang terganggu selama berpuasa.

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran
Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran (Liputan6.com/M. Iqbal)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya