Liputan6.com, Jakarta - Fasilitas pelayanan kesehatan untuk jemaah haji Indonesia sudah dipersiapkan matang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut bahwa tim kesehatan tersebar di 16 sektor, yaitu 11 di Makkah dan 5 di Madinah. Tiap sektor memiliki tenaga kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan tenaga promosi kesehatan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan bahwa Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan di Arab Saudi menyediakan pos kesehatan di bandara, sektor, dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah. Total tenaga kesehatan berjumlah 287 orang.
Baca Juga
Untuk mempermudah akses layanan kesehatan, Puskes Haji Kemenkes mendirikan pos kesehatan satelit di tiap hotel di Makkah. Hotel-hotel besar yang digunakan Indonesia selama musim haji menyediakan fasilitas ini.
Advertisement
Dijelaskannya bahwa setiap klinik kesehatan satelit dikelola oleh tim kesehatan yang terdiri dari 10 dokter dan 20 perawat
Klinik Kesehatan Satelit untuk Jemaah Haji Indonesia 2024
Klinik kesehatan satelit mulai dioperasikan sejak ibadah haji tahun 2023 dan kembali beroperasi pada tahun 2024. Sebelum ada klinik satelit, petugas kesehatan melayani jemaah di kamar mereka sendiri.
Kini, klinik satelit menyediakan ruang periksa dan tempat tidur untuk jemaah yang sakit, seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Minggu, 26 Mei 2024.
Klinik kesehatan satelit ditempatkan strategis di jalur lalu-lalang jemaah dari hotel ke masjid. Jemaah yang merasa kurang sehat sebelum keluar atau setelah kembali ke hotel dapat memeriksakan diri di klinik ini.
"Kami rekomendasikan jemaah yang merasa tidak enak badan untuk memeriksa diri dulu ke klinik sebelum keluar hotel," kata Liliek.
Klinik satelit ramai dikunjungi jemaah, terutama setelah subuh, zuhur, dan isya. Antusiasme jemaah untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan ini sangat tinggi.
Advertisement