Polusi Udara Tinggi di Masa Libur Sekolah, Ini Saran Dokter Anak agar Si Kecil Tetap Sehat

Dokter Spesialis Penyakit Tropik Anak IDAI Dr dr Ari Prayitno, Sp.A (K) mengatakan, jenis makanan yang direkomendasikan ketika polusi udara tinggi adalah makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

oleh Tim Health diperbarui 27 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 11:00 WIB
Jakarta Juara Dunia Polusi Udara saat Diguyur Hujan Lebat
Kondisi tersebut diperparah saat hujan yang mengguyur sejak pagi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika polusi udara di perkotaan tengah tinggi, orangtua direkomendasikan untuk memberikan banyak buah kaya kandungan air pada anak, seperti disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Dokter Spesialis Penyakit Tropik Anak IDAI Dr dr Ari Prayitno, Sp.A (K) mengatakan, jenis makanan yang direkomendasikan ketika polusi udara tinggi adalah makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

"Makanan yang direkomendasikan adalah makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh terutama pertahanan tubuh, mukosa atau saluran lendir yang ada di saluran pernapasan karena yang paling berhubungan dengan polusi udara adalah saluran lendir pada saluran pernapasan itu,” jelas Ari, di Jakarta, Rabu (26/6), dilansir ANTARA.

Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat IDAI itu menjelaskan, buah yang mengandung banyak air bagus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak, terlebih ketika polusi udara di Jakarta tinggi seperti beberapa waktu berlakangan ini.

Buah-buahan tersebut, kata Ari, juga bisa membantu selaput lendir atau mukosa bekerja lebih optimal.

"Kalau bisa (buahnya) jangan dikasih yang berbentuk obat, tapi makanan dan minuman yang baik,” katanya.

Polusi menyebabkan udara di Jakarta cukup kering, sehingga Ari juga merkomendasikan agar anak diberikan banyak asupan air putih segar sehingga anak terhindar dari dehidrasi atau gangguan kesehatan lain.

 

Anak Harus Mendapat Udara Bersih

Kondisi polusi yang juga bertepatan dengan masa libur sekolah, maka Ari mengimbau orangtua untuk lebih cermat terhadap waktu dimana polusi menjadi semakin tinggi. Misalnya, ketika siang hari saat pabrik di Jakarta dan sekitarnya sedang beraktivitas atau lalu lalang kendaraan bermotor yang ramai dan menghasilkan gas beracun.

"Anak itu harus dipaparkan dengan udara bersih semaksimal mungkin yang bisa kita lakukan. Kita tahu bahwa tingkat polusi dan tingkat kesehatan yang ada sepanjang hari pun berbeda, pagi sampai malam itu berbeda,” ucap Ari.

Apabila keluarga berkesempatan singgah ke tempat lain, disarankan agar anak-anak dibawa ke tempat yang memiliki banyak tanaman atau pepohonan rindang guna meminimalkan menghirup partikel berbahaya akibat polusi.

 

 

Kenakan Masker

Kemudian dia mengatakan akan lebih baik lagi jika anak mengenakan masker ketika berada di luar ruangan dan membatasi gerak anak di luar ruangan jika tidak ada agenda mendesak.

"Terutama yang memiliki anak dengan penyakit penyerta, itu harus lebih hati-hati lagi. Bila perlu gunakan masker, masker itu walaupun tidak 100 persen menyaring, tapi bisa mengurangi tingkat polusi yang terhirup,” ujar dia.

 

Polusi Udara di Jakarta

Berdasarkan laman IQ Air per Rabu, pukul 17.00 WIB, tercatat tingkat polusi udara di Jakarta masuk dalam kategori sedang.

IQ Air mencatat indeks polusi udara Jakarta berada pada poin 73 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 21 mikrogram per meter kubik dan angka ini menunjukkan 4,2 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kualitas udara di Jakarta sempat menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk dengan angka 156 menurut IQ Air yang masuk ke kategori tidak sehat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya