UI Berkolaborasi dengan University of Otago New Zealand Kembangkan Riset Kanker

Kolaborasi di bidang riset kesehatan antara Universitas Indonesia (UI) dan Otago New Zealand akan mencakup tiga hal.

oleh Tim Health diperbarui 07 Agu 2024, 19:01 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 19:01 WIB
Kampus UI Depok
Salah satu sudut bangunan Kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat. (Foto: Humas UI)

Liputan6.com, Jakarta - Dua instansi pendidikan di Indonesia dan Selandia Baru akan mengembangkan penelitian mengenai kanker yang bisa langsung diterapkan di rumah sakit. Kolaborasi di bidang riset kesehatan ini dilakukan antara Universitas Indonesia (UI) dan Otago New Zealand.

Penandatanganan kerja sama telah dilakukan oleh Kepala Kantor Internasional UI dr Baiduri Widanarko, M.KKK, Ph.D dan Director International University of Otago Jason Cushen.

Baiduri meyakini kolaborasi keduanya aka berjalan dengan baik karena sesuai dengan komitmen UI dalma perluasan kerja sama global.

"UI sebagai World Class University terus menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan pendidikan dan perluasan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan University of Otago,” ujarnya, dilansir ANTARA.

UI sendiri memiliki rumah sakit di Kampus Depok dan bekerja sama dengan RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk Kampus Salemba Jakarta. Keduanya berpotensi mengimplementasikan hasil penelitian nantinya.

Sementara itu, Jason juga berkeyakinan yang sama. Dia menilai kolaborasi keduanya akan berhasil karena UI dan University of Otago merupakan dua universitas besar yang mencetak banyak prestasi akademik dan memiliki reputasi internasional yang kuat di berbagai disiplin ilmu.

“Menurut kami, MoU ini akan menjadi jalan yang sangat sukses untuk kerja sama besar di masa mendatang,” kata Jason.

Kolaborasi antara kedua universitas tersebut akan mencakup tiga hal yakni pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, serta summer course

 

Potensi Kolaborasi Riset Kesehatan

Dosen sekaligus peneliti dari FKUI, dr Rina La Distia Nora, Sp.M(K), Ph.D menyoroti banyaknya potensi kolaborasi riset di bidang mikrobiologi seperti tuberkulosis, parasitologi, resistensi antimikroba (AMR), genomik dan pengawasan patogen, infeksi, serta imunoterapi untuk kanker.

Manajer Kerjasama, Ventura dan Hubungan Alumni, Fakultas Kedokteran Gigi UI, drg Nieka Adhara Wahono mengatakan selain penelitian, kedua universitas juga membahas peluang diterapkannya program fast track kelas internasional yang memungkinkan mahasiswa memperoleh gelar sarjana dalam tiga tahun dan melanjutkan ke program master.

Disampaikannya, program ini membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk mempercepat pendidikan mereka dan meningkatkan kompetensi internasional, serta memperkuat posisi UI dan Universitas Otago sebagai institusi pendidikan tinggi yang berdaya saing global.

 

Kolaborasi Bisa Diperluas ke Bidang Keilmuan Lain

Selain di bidang kesehatan, kolaborasi kedua perguruan tiggi juga dapat diperluas ke bidang ilmu lain. Universitas Otago yang didirikan pada 1869 terkenal karena riset yang inovatif dan kontribusinya terhadap perkembangan pengetahuan di berbagai keilmuan.

Universitas ini menawarkan program pendidikan di bidang kesehatan, sains, ilmu sosial, hukum, humaniora, bisnis, seni, pendidikan, dan lainnya. Ini selaras dengan keilmuan UI yang juga mencakup tiga rumpun ilmu, yakni ilmu kesehatan, sains dan teknologi, serta sosial humaniora.​​​​​​​

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya