Sea Saviour, Aksi Nyata Jaga Lingkungan dan Kehidupan Penyu di Pantai Pelangi

Sea Saviour menjadi wujud nyata dari dedikasi jenama skincare dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui kegiatan sosial dan edukasi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 12 Agu 2024, 20:51 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2024, 20:19 WIB
Sea Saviour
Purlosophy berkolaborasi dengan komunitas 4K Aksi Konservasi dan Paste Lab. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama, terutama ketika menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh sampah plastik dan limbah lainnya. Salah satu upaya untuk melindungi ekosistem pesisir dan kehidupan laut dilakukan oleh Purlosophy, jenama skincare yang dikenal dengan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan.

Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Purlosophy menggelar program “Sea Saviour” di Pantai Pelangi, Bantul, Yogyakarta, dengan fokus pada pembersihan pantai dan pelestarian kehidupan penyu.

Purlosophy berkolaborasi dengan komunitas 4K Aksi Konservasi yang fokus pada konservasi lingkungan pesisir, serta Paste Lab, sebuah inisiatif manajemen limbah yang membantu dalam pengelolaan sampah yang terkumpul selama acara.

Sea Saviour menjadi wujud nyata dari dedikasi jenama tersebut dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui kegiatan sosial dan edukasi. CEO & Founder Purlosophy Muhammad Luthfi Fauzan mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pantai dan kehidupan penyu yang terancam oleh sampah plastik dan limbah, termasuk limbah skincare.

“Kondisi inilah yang membuat produk skincare Purlosophy berkomitmen membantu pelestarian lingkungan dengan menggunakan kemasan dari hasil daur ulang sampah yang telah dikelola hingga steril. Lewat program Sea Saviour ini kami juga mengajak pengguna skincare untuk lebih peduli kepada lingkungan, mengingat sampah skincare merupakan salah satu penyumbang pencemaran lingkungan,” tuturnya melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

 

Dihadiri Putri Indonesia 2023 Farhana Nariswari

Sea Saviour
Sea Saviour akan terus berlanjut, memastikan usaha pelestarian lingkungan tetap berkesinambungan.(Foto: Istimewa)

Dalam kesempatan tersebut, Puteri Indonesia 2023, Farhana Nariswari ikut serta dalam aksi bersih-bersih pantai serta pelepasan 200 ekor tukik ke laut. Fauzan menyampaikan bahwa kehadiran sosok inspiratif seperti Farhana Nariswari menjadi magnet bagi generasi muda untuk ikut serta dalam kegiatan ini.

“Terbukti kampanye lewat media sosial dan digital untuk perekrutan peserta langsung dibanjiri peminat. Target awalnya hanya 100 peserta, tapi ternyata hanya dalam satu hari peserta yang mendaftar sudah sampai 120 orang. Melihat antusiasme yang tinggi, akhirnya target peserta kami naikkan menjadi 200 orang,” ujar Fauzan.

Ia berharap, melalui Sea Saviour, kesadaran dan aksi nyata masyarakat dalam menjaga kebersihan pantai dan melestarikan kehidupan penyu dapat meningkat.

Fauzan mengatakan, program ini akan terus berlanjut, memastikan usaha pelestarian lingkungan tetap berkesinambungan.

“Ke depannya, setelah Pantai Pelangi, Sea Saviour akan melanjutkan program serupa di berbagai daerah lain di wilayah Indonesia yang memerlukan perhatian dan dukungan konservasi,” tutup Fauzan.

 

Tujuan Sea Saviour

CEO & Founder Purlosophy
M. Luthfi Fauzan, CEO & Founder Purlosophy (Foto: Istimewa)
  • Pelestarian Pantai dan Kehidupan Penyu: Melalui kegiatan bersih-bersih pantai dan pelepasan tukik (anak penyu), program ini bertujuan menjaga ekosistem pantai dan mendukung populasi penyu di Pantai Pelangi.
  • Edukasi dan Kesadaran Lingkungan: Dengan adanya talkshow dan kegiatan lainnya, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan konservasi penyu.
  • Pengelolaan Sampah: Bekerja sama dengan Paste Lab, program ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta bagaimana limbah dapat diolah dan dimanfaatkan kembali.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya