Proses Investigasi Meninggalnya Mahasiswi PPDS Undip, Dekan FK: Kami Terbuka dan Tidak akan Menutupi

Dekan FK Undip membuka pintu lebar untuk bagi pihak yang melakukan proses investigasi meninggalnya salah satu mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dokter Aulia Risma Lestari.

oleh Tim Health diperbarui 24 Agu 2024, 07:37 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2024, 06:57 WIB
Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Anak yang Perlu Support Khusus
FK Undip Terbuka akan Proses Investigasi Penyebab Meninggalnya Mahasiswi PPDS. Foto: Tangkapan layar zoom FK Undip.

Liputan6.com, Semarang Dekan Fakultas Kedokteran Universtas Diponegoro (FK Undip) Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko mengatakan membuka pintu lebar untuk bagi pihak yang melakukan proses investigasi meninggalnya salah satu mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dokter Aulia Risma Lestari.

"Kami terbuka untuk investigasi dan tidak akan menutupi," kata Yan pada konferensi pers yang digelar di Semarang, Jumat, 23 Agustus 2024.

Saat ini, lanjut Yan terdapa dua kementerian yang melakukan investigasi terhadap kasus meninggalnya dokter Aulia yakni Kementerian Kesehatan serta Itjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Pihak kepolisian juga masih melakukan investigasi penyebab dokter Aulia meninggal. Termasuk mencari tahu benar penyebab dokter Aulia meninggal dengan bunuh diri karena perundungan atau bukan.

"Kami terbuka bila itjen maupun kepolisian menemukan kesalahan dengan bukti yang kuat, maka kami pun akan juga bertindak yang sama memberikan sanksi yang berat sesuai perundangan yang berlaku," tegas Yan mengutip Antara.

9 Teman Mahasiswi PPDS Dimintai Keterangan

Yan menyebutkan paling tidak sudah ada sembilan teman seangkatan dokter Aulia yang diminta keterangan. Lalu kepala pusat program studi, kepala kelompok staf medis (KKSM) Anestesi di RSUP dr Kariadi, hingga tenaga administrasi.

"Kami membuka dan memberi izin. Jadi, itu wujud kami tidak menutupi," katanya lagi.

 

Proses Pendidikan Mahasiswa PPDS Kebanyakan di RS

Yan mengatakan proses pendidikan untuk mahasiswa PPDS Undip memang lebih banyak di RSUP dr Kariadi Semarang. Sementara sisanya di kampus Undip.

"Seperti saya sampaikan tadi, interaksi di dalam pendidikan lebih banyak di RS. Tapi yang namanya perundungan kan bisa terjadi di mana saja, termasuk di luar aktivitas pendidikan," katanya.

 

Hasil Investigasi Internal: Tidak Ditemukan Perundungan

FK Undip sebelumnya memang telah membentuk tim investigasi internal yang bersifat adhoc setelah peristiwa dokter Aulia yang ditemukan meninggal dunia.

Hasil dari investigasi internal, kata dia, sejauh ini tidak ditemukan adanya aspek perundungan yang melatarbelakangi penyebab kematian dokter Aulia.

"Kira-kira selama 1-2 hari (setelah peristiwa itu, red.), kami langsung melihat rekam jejak, rekam selama pendidikan, kami menyimpulkan kondisi dialami almarhumah tidak ada aspek perundungan yang melatarbelakangi," katanya.

Yan mengatakan bahwa pihaknya tetap menunggu hasil investigasi yang sedang berjalan, baik dari dua itjen maupun kepolisian."Apapun, kami menunggu hasil investigasi dari itjen maupun kepolisian," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya