Rahasia Marshanda Berhasil Turun BB 20 Kg, Hot Yoga dan Puasa 21 Jam Jadi Kuncinya!

Liputan6.com, Jakarta - Marshanda kembali jadi sorotan dengan perubahan drastis penampilannya. Kini tampil lebih ramping, banyak yang menyebutnya sebagai 'body goals'. Dalam setahun, dia berhasil menurunkan berat badannya dari 76 kg menjadi 56 kg.

Bintang serial 'Induk Gajah' ini pun tidak ragu membagikan tipsnya. "Selain olahraga lima kali seminggu, seperti badminton, berenang, hot yoga, dan gym, aku juga menjalani puasa IF (intermittent fasting) dengan jendela makan," kata Marshanda.

Menariknya, Marshanda memilih metode puasa 21 jam dengan jendela makan hanya 3 jam. "Biasanya aku makan dari jam 4 (sore) sampai jam 8 malam, sisanya puasa. Atau kadang dari jam 5 sampai jam 8 malam," tambahnya. Hasilnya? Berat badannya sukses turun 20 kg dalam setahun.

Tak hanya perubahan fisik, Marshanda juga merasakan tubuhnya lebih segar dan tak gampang capek,"Dulu saat berat badanku lebih besar, aku cepat merasa capek. Sebenarnya aku nyaman-nyaman saja dengan tubuh gemuk, aku tipe cewek yang seperti itu."

Namun, karena ada tuntutan peran, pihak rumah produksi (PH) meminta Marshanda turun 15 kg. "Awalnya aku ragu bisa atau tidak, karena beratku waktu itu sudah mencapai 76 kg. Sekarang, Alhamdulillah sudah 56 kg," tambahnya.

Perjuangannya tentu tidak mudah. Marshanda mengaku harus menghadapi tekanan dari PH yang rutin meminta laporan berat badan dan perkembangan tubuhnya setiap dua minggu,"Struggle-nya lebih ke pikiran, bisa nggak ya? Tapi meskipun khawatir, aku tetap berusaha dengan olahraga, gym, dan diet."

Meski sudah puas dengan hasilnya, Marshanda tetap menjaga rutinitas olahraga, intermittent fasting, dan membiarkan dirinya menikmati cheat day dua bulan sekali.

"Kalau bukan karena tuntutan peran, mungkin aku tetap percaya diri dengan tubuh yang lebih besar. Tapi rasanya luar biasa bisa memakai baju yang sudah 10 tahun nggak kepakai lagi," pungkasnya.

Instruktur yoga bersertifikat dan pendiri Uplifted Yoga, Brett Larkin menjelaskan bahwa hot yoga atau yoga panas adalah bentuk yoga yang dilakukan di ruangan bersuhu tinggi, biasanya antara 32 hingga 40 derajat Celcius.

Dalam suasana panas ini, kamu bisa melakukan berbagai gaya yoga seperti hatha, vinyasa, atau yin. Bahkan, yoga kekuatan yang lebih intens juga bisa dilakukan dengan suhu tinggi ini.

Berbeda dari yoga tradisional yang fokus pada kekuatan, fleksibilitas, atau koneksi spiritual, yoga panas punya tujuan utama, bikin kamu berkeringat deras. Dilansir dari USA Today pada Senin, 16 September 2024, gaya ini pertama kali dipopulerkan oleh Bikram Choudhury, seorang guru yoga asal India.

Untuk memberikan sensasi seperti berlatih yoga di luar ruangan di India, Bikram memanaskan ruang latihannya hingga 40 derajat Celcius sambil mengajarkan berbagai pose yoga klasik. Sejak itu, yoga panas langsung populer dan sekarang banyak studio menawarkan kelas yoga dengan ruangan bersuhu tinggi.

Selain Bikram yoga, power yoga juga sering dilakukan dalam kondisi panas. "Perbedaan utama antara yoga panas dan yoga biasa hanya terletak pada suhu," kata Larkin.

"Kamu bisa melakukan yoga panas di mana saja, baik di hutan Sri Lanka yang lembap maupun di dalam ruangan, bahkan ketika sedang berada di pegunungan bersalju," tambahnya.

Dokter penyakit dalam dari Mayo Clinic, Adam Perlman, mengungkapkan bahwa meskipun yoga panas membuat kita berkeringat lebih banyak, penelitian masih terus berlangsung mengenai efeknya terhadap lemak tubuh dan kesehatan jantung.

Secara umum, yoga bisa menjadi bagian penting dari rencana penurunan berat badan yang efektif, asalkan dikombinasikan dengan olahraga aerobik dan pola makan sehat.

Walaupun yoga bukan latihan yang membakar banyak kalori, manfaatnya luar biasa dalam hal kebugaran dan mindfulness, yang bisa membantu kita lebih disiplin dalam diet.

Jadi, meski penurunan berat badan dari yoga panas lebih karena hilangnya berat air lewat keringat, tetap ada beberapa manfaat lain yang bisa dirasakan, seperti dikutip dari The Yoga Spot, USA Today, dan Medical News Today.

1. Pembakaran kalori lebih tinggi: Sesi yoga panas 90 menit bisa membakar hingga 330 kalori.
2. Peningkatan fleksibilitas: Panas membantu otot menjadi lebih lentur dan fleksibel.
3. Detoksifikasi alami: Berkeringat membantu proses detoks alami tubuh.
4. Kepadatan tulang yang lebih baik: Yoga panas dapat memperkuat tulang.
5. Kesehatan kardiovaskular meningkat: Yoga panas baik untuk kebugaran jantung.
6. Meredakan stres dan depresi: Yoga panas terbukti bisa mengurangi stres dan membantu menangani depresi.

Banyak yang mengira hot yoga dan Bikram yoga itu sama, padahal ada perbedaan penting antara keduanya. Walaupun semua Bikram yoga termasuk hot yoga, tidak semua hot yoga adalah Bikram.

Menurut Medical News Today, hot yoga adalah yoga yang dilakukan di ruangan dengan suhu lebih tinggi dari normal, biasanya antara 26,6 s.d 37,7 derajat Celcius.

Tujuannya guna meningkatkan intensitas latihan dan membantu tubuh mengeluarkan racun lewat keringat. Dalam hot yoga, instruktur bisa bebas memilih gerakan dan pose, jadi setiap kelas bisa berbeda.

Apa Itu Bikram Yoga?

Bikram yoga lebih spesifik. Latihan ini dilakukan di ruangan yang lebih panas, sekitar 40,5 derajat Celcius dengan kelembapan 40 persen. Sesi ini selalu terdiri dari 26 pose yang sama dan dua latihan pernapasan, tanpa variasi. Lantas, apa bedanya?

Hot yoga lebih fleksibel dalam hal gerakan, suhu, dan kelembapan. Instruktur bisa mengubah pose sesuai kebutuhan. Sementara itu, Bikram yoga mengikuti aturan ketat dengan suhu panas dan serangkaian gerakan yang sudah pasti.

Instruktur yang dilatih di gaya lain juga bisa mengajar hot yoga, tapi hanya instruktur khusus Bikram yang bisa memimpin kelas Bikram yoga.

Selain Bikram, ada beberapa gaya yoga panas lainnya, di antaranya:

1. Vinyasa yoga
2. Moksha/Modo yoga
3. Core
4. Power yoga
5. Forrest yoga
6. Hot barre yoga
7. Hot Yin yoga
8. Hot Power yoga
9. Hot Fusion yoga