Liputan6.com, Jakarta Melakukan olahraga berat tapi tidak terlatih bisa menyebabkan cedera. Maka dari itu penting untuk mengenali kondisi diri sebelum melakukan olahraga berat seperti disampaikan dokter spesialis kedokteran olahraga Andhika Raspati.
"Sekarang ini olahraga sudah menjadi tren dan gaya hidup sebagian warga kota besar, terutama olahraga lari, bersepeda, bulu tangkis, dan golf. Tentu bagus-bagus saja melakukan aktivitas olahraga, tetapi harus diingat juga kemampuan dirinya," kata Dhika.
Baca Juga
Ia mengatakan bahwa banyak orang yang baru memulai olahraga berlatih keras baik atlet. "Itu keliru," kata Dhika di sela peresmian klinik olahraga dan rehabilitasi medik hasil kerja sama Welspro Sport Clinic & Performance dengan Rumah Sakit Ciputra Surabaya.
Advertisement
"Atlet berlatih dua kali sehari, pagi dan sore, terus siangnya istirahat. Mereka yang bukan atlet kan harus bekerja di kantor, tidak istirahat siang, terus malam olahraga, kapan tubuhnya istirahat," lanjutnya mengutip Antara.
Ia pun menekankan bahwa aktivitas olahraga yang terlalu dipaksakan dan tidak sesuai kemampuan fisik justru bisa mengakibatkan cedera, bahkan kematian.Â
Dhika mencontohkan seringkali ditemukan ada anggota komunitas merasa ingin mencapai hasil yang sama dengan anggota lainnya, meskipun menyadari ada perbedaan kemampuan diri maupun kualitas dan jenis alat-alat yang digunakan selama berolahraga.
"Di komunitas sepeda, misalnya, itu mereka suka jalan rombongan, padahal sepedanya berbeda-beda. Ada yang frame-nya enteng, ada yang berat. Padahal kondisi orang juga beda-beda, mungkin ada yang enggak sehat-sehat banget dan mereka dipaksa selalu bareng. Kalau ketinggalan bisa diledek, akhirnya dia enggak mau kalah dan memaksakan diri, makanya kemudian banyak yang collaps," jelasnya.
Â
Cek Dulu Kondisi Fisik
Untuk bisa mengetahui kemampuan diri maka bisa dengan melakukan layanan pemeriksaan kebugaran sebelum berlatih. Salah satunya di Welspro bersama RS Ciputra Surabaya.
Selain itu, di sana juga ada layanan lain baik secara individu maupun kelompok (komunitas atau perusahaan) seperti rehabilitasi cedera, hingga program kebugaran medik.Â
"Kami menyiapkan layanan komprehensif dengan dukungan kolaborasi tim dokter berbagai disiplin ilmu ditunjang peralatan kesehatan serta kedokteran modern. Ada spesialis orthopedi, kedokteran olahraga, fisioterapi, spesialis gizi hingga ke depan disiapkan pelatih profesional," tambah Direktur RS Ciputra Surabaya dr. Siska Sindhuatmadja.
Advertisement