Waspada! Penyakit Ginjal Kronis Bisa Mengancam Tanpa Gejala, Segera Cek Fungsi Ginjal

Penyakit Ginjal Kronis sering datang tanpa gejala. Lakukan pemeriksaan rutin untuk cegah gagal ginjal dan cuci darah!

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Sep 2024, 14:01 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 14:00 WIB
Penyakit Ginjal Kronis mengancam tanpa tanda-tanda! Lakukan pemeriksaan ginjal secara berkala untuk deteksi dini dan mencegah kamu dari cuci darah (Ilustrasi by AI)
Penyakit Ginjal Kronis mengancam tanpa tanda-tanda! Lakukan pemeriksaan ginjal secara berkala untuk deteksi dini dan mencegah kamu dari cuci darah (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Ginjal, organ kecil tapi vital dalam tubuh kita, memiliki peran penting dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa penyakit ginjal kronis (PGK) bisa berkembang tanpa gejala yang mencolok.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berujung pada gagal ginjal, yang mengharuskan penderita menjalani cuci darah secara rutin. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai risiko penyakit ginjal dan melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala.

Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Ginjal Kronis?

Penyakit ginjal kronis menjadi salah satu tantangan kesehatan yang signifikan, sering kali berkembang tanpa gejala yang jelas hingga mencapai tahap serius. PKG ditandai dengan kerusakan ginjal yang menyebabkan laju filtrasi glomerulus (eGFR) berada di bawah 60 mL/menit/1,73 m² selama tiga bulan atau lebih.

Ini bukan hanya angka, ini adalah indikator penting dari seberapa baik ginjal kita berfungsi, seperti dilansir dari National Library of Medicine pada Jumat, 27 September 2024.

Penyakit ginjal kronis merupakan kondisi progresif, yang berarti fungsi ginjal akan terus menurun seiring waktu. Akibatnya, banyak pasien mungkin memerlukan terapi penggantian ginjal, seperti dialisis atau cuci darah dan transplantasi.

Pada fase awal, seseorang mungkin merasa sehat dan tidak merasakan gangguan. Namun, seiring berjalannya waktu, ginjal yang rusak dapat menyebabkan komplikasi serius. Gejala seperti mual, sesak napas, dan kelelahan baru muncul ketika penyakit telah mencapai stadium lanjut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis?

Menurut P2PTM Kementerian Kesehatan Republi Indonesia (Kemenkes RI), beberapa faktor risiko dari PGK meliputi diabetes, hipertensi, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan pola makan yang buruk.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Deteksi Dini Penyakit Ginjal?

Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah penyakit ginjal kronis semakin parah. Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) periode 2017 s.d 2020, Dr dr Zulkhair Ali SpPD-KGH mengataan bahwa setiap orang, terutama yang memiliki faktor risiko seperti diabetes atau hipertensi, disarankan untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal setidaknya sekali setahun.

Dengan melakukan skrining rutin, kita bisa mengetahui ada tidaknya masalah pada ginjal sebelum gejala muncul.

 


Apa yang Dirasakan oleh Penderita Penyakit Ginjal Kronis?

Penyakit ginjal kronis sering kali dianggap sebagai 'silent killer' karena di tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala yang nyata. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa ginjal mereka bermasalah hingga kondisinya sudah cukup parah.

Namun, begitu gejala muncul, penderita bisa merasakan berbagai keluhan yang mempengaruhi kualitas hidup mereka. Jadi, apa saja yang dirasakan oleh penderita PGK?

Pada tahap awal, penderita PGK sering kali tidak merasakan apa-apa. Ginjal terus bekerja meskipun dalam kondisi yang semakin memburuk. Namun, seiring berjalannya waktu dan kerusakan ginjal semakin parah, beberapa gejala mulai muncul.

Salah satu tanda awal yang sering kali dirasakan adalah kebutuhan buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari. Ini bisa jadi tanda bahwa ginjal tidak mampu menyaring limbah dengan baik, seperti dilansir dari clevelandclinic.org pada Jumat, 27 September 2024. Berikut tanda-tanda lain yang sebaiknya kamu waspadai:

  1. Kelelahan dan kelemahan yang tak kunjung hilang
  2. Pembengkakan di tangan, kaki, dan mata
  3. Kram otot dan mual
  4. Kulit gatal dan kering
  5. Sulit tidur dan sulit konsentrasi
  6. Kesemutan dan kulit menjadi gelap
  7. Tekanan darah tinggi dan napas pendek

 


Bagaimana Cara agar Terhindar dari Sakit Ginjal?

Selain melakukan pemeriksaan secara berkala, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal:

  1. Jaga Pola Makan: Konsumsi makanan sehat dengan rendah garam dan gula, serta banyak sayur dan buah.
  2. Minum Air yang Cukup: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik, terutama saat cuaca panas.
  3. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah.
  4. Hindari Merokok dan Alkohol: Kebiasaan ini dapat merusak fungsi ginjal dan memperburuk kondisi kesehatan.
Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya