Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar secara gratis alias tidak memungut biaya tambahan kepada siswa sebagai penerima manfaat.
Adita menjelaskan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN), yang bertanggung jawab sebagai lembaga pelaksana program tersebut, tidak memperbolehkan adanya pungutan oleh pihak sekolah.
Advertisement
Baca Juga
"BGN sudah memastikan itu sebenarnya tidak diperbolehkan untuk melakukan pungutan. Ini yang ditegaskan, seharusnya pungutan-pungutan itu tidak ada," kata Adita di Tangerang Selatan saat tinjau pelaksaan program tersebut pada Senin, 13 Januari 2025.
Advertisement
Adita menerangkan bahwa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas mendistribusikan makanan bergizi gratis kepada siswa. Hal itu sudah mencakup tempat makan agar makanan siap disantap oleh penerima manfaat.
Sementara itu, pihak sekolah mengimbau kepada para siswa untuk membawa alat makan dan minum masing-masing.
"Dari mulai tempat, isinya, itu harus disediakan oleh SPPG atau dapur makan bergizi gratis."
"Sementara alat makan dan minum itu memang diminta untuk bisa disediakan oleh siswa itu sendiri. Jadi kita meminta untuk tidak ada lagi tambahan," kata Adita mengutip Antara.
Sebelumnya, Adita sudah mendengar soal pungutan di sebuah sekolah, di mana pihak sekolah meminta biaya sebesar Rp30 ribu untuk pembelian wadah makan terkait Program MBG.Â
Tak ingin ada kasus serupa, Adita mengimbau masyarakat untuk melapor kepada BGN jika menemukan indikasi penipuan yang berkedok Program Makan Bergizi Gratis.
Â
Tentang Program Makan Bergizi Gratis
Makan bergizi gratis merupakan salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan memberikan asupan nutrisi yang memadai bagi anak-anak, khususnya dari keluarga prasejahtera, agar mereka mendapatkan gizi seimbang yang diperlukan untuk tumbuh kembang optimal.
Selain menyediakan makanan bergizi, program MBG juga mengedepankan edukasi bagi pelajar dan orang tua terkait pentingnya pola makan seimbang. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi untuk mendukung kesehatan dan pendidikan anak-anak.
Â
Advertisement
Tentang Program Makan Bergizi Gratis
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Lalu Muhammad Iwan Mahardan memastikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal dimulai Senin 6 Januari 2025. Ada total ada 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang siap beroperasi.
SPPG merupakan unit pelaksana program MBG yang bertugas memasok makanan untuk para penerima manfaat program. Dengan total ada 190 dapur yang tersebar di berbagai daerah.
"Berdasarkan data, 190 lokasi SPPG yang siap beroperasi per tanggal 6 Januari 2025," ujar Lalu dalam keterangan diterima, Minggu 5 Januari 2025.
Berdasarkan data, Lalu menyampaikan SPPG tersebar di sejumlah provinsi. Mulai dari Jawa Barat, Aceh, Bali, Banten, DIY, Jakarta, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur.
"Kemudian, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan," ungkap Lalu.
"Selanjutnya, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat serta Sumatra Utara," tandas dia.