Minyak Jelantah Picu Kolesterol, RS Pelni Tawarkan Solusi Cerdas untuk Kesehatan dan Lingkungan

Liputan6.com, Jakarta - Minyak jelantah, atau minyak goreng yang digunakan berulang kali, memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Menurut Direktur Utama PT RS PELNI, Ary Setyo Nugroho, MPH,"Penggunaan minyak berulang dalam mengolah makanan dapat mempengaruhi kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, hingga penyakit degeneratif seperti tumor dan kanker."

Kolesterol tinggi sendiri dapat menjadi awal dari berbagai penyakit serius, seperti aterosklerosis yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk menghindari penggunaan minyak jelantah dalam keseharian.

Selain ancaman kesehatan, minyak jelantah juga menjadi masalah lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, Ary, mengatakan, minyak ini dapat mencemari tanah, menyumbat saluran air, dan merusak ekosistem perairan. Hal ini menjadi masalah besar, mengingat Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait masalah kesehatan dan lingkungan.

Guna menjawab tantangan ini, Rumah Sakit Pelni, bagian dari Pertamina Bina Medika IHC, menghadirkan solusi inovatif melalui peluncuran UCOllect Box. Bekerja sama dengan Noovoleum dan Pertamina Patra Niaga, RS Pelni meluncurkan UCOllect Box, sebuah inisiatif untuk mengumpulkan minyak jelantah secara praktis dan aman.

Dalam acara peluncuran yang berlangsung di RS Pelni, Ary, mengatakan,"Peluncuran UCOllect Box di lingkungan RS Pelni sejalan dengan komitmen kami untuk tidak hanya menjaga kesehatan pasien, tapi juga memastikan bahwa RS Pelni berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan."

Keberadaan UCOllect Box membawa berbagai manfaat, di antaranya:

1. Membantu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
2. Mendorong masyarakat untuk mendaur ulang minyak jelantah.
3. Memberikan insentif finansial kepada masyarakat yang berpartisipasi.

UCOllect Box dirancang untuk mempermudah masyarakat mendaur ulang minyak jelantah. Mesin ini memungkinkan pengguna untuk menukar minyak jelantah dengan insentif berupa uang atau e-voucher melalui aplikasi UCOllect.

Langkah ini sekaligus mendukung pengolahan minyak jelantah menjadi sumber energi terbarukan, seperti bahan bakar pesawat terbang atau Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Dengan menggunakan mesin UCOllect, masyarakat cukup melakukan beberapa langkah mudah: memindai QR code, menuangkan minyak jelantah ke tempat yang disediakan, dan insentif akan langsung dikirimkan ke dompet digital mereka melalui aplikasi UCOllect.

Inisiatif ini diharapkan dapat memperkenalkan solusi ramah lingkungan dan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.

"Dengan hadirnya UCOllect Box di RS Pelni, kami berharap semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan tergerak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan minyak jelantah secara bijak. Kami percaya, melalui langkah kecil seperti ini, kita bisa bersama-sama menciptakan perubahan besar," kata Head of Business Development Noovoleum, Chitra Ananda.

Peluncuran UCOllect Box ini diharapkan dapat menjadi contoh yang menginspirasi bagi rumah sakit atau lokasi lain untuk mengadopsi program serupa, demi terciptanya lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.