Liputan6.com, Jakarta - Mencegah stunting dapat dilakukan dengan cara kreatif, salah satunya dengan menciptakan resep-resep baru yang lezat nan sehat.
Seperti dilakukan mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (UNAIR) di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Para mahasiswa ini menyadari, stunting pada balita masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia.
Salah satu upaya pencegahan stunting yaitu pemenuhan gizi balita melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Sayangnya, pemberian makan pada balita acapkali menghadapi tantangan. Khususnya dalam menciptakan variasi makanan bergizi yang balita sukai. Maka dari itu, para mahasiswa mengenalkan inovasi brownies bandeng.
Advertisement
Penanggung jawab program, Mega Permata Permadany, mengatakan bahwa ia dan timnya menggagas inovasi pemanfaatan bahan pangan lokal ikan bandeng sebagai bahan dasar Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sehat dan kaya nutrisi bagi balita.
Inovasi itu terwujud dalam gelaran bertajuk Sido Kreasi yang berisi kegiatan pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar ikan bandeng bagi kader Posyandu Desa Sidodowo pada Kamis (23/1/2024).
“Kami ingin menghadirkan alternatif makanan tambahan yang bergizi. Tak hanya itu, alternatif PMT ini menarik bagi balita, terutama yang kurang menyukai ikan dalam bentuk biasa. Brownies ini kaya akan protein, omega-3, dan vitamin D, yang sangat penting untuk pertumbuhan balita,” ujar Mega mengutip laman UNAIR, Jumat (31/1/2025).
Brownies Bandeng Bisa Jadi Peluang Ekonomi
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) itu menambahkan, selain menyajikan alternatif makanan tambahan yang bergizi dan menarik, pelatihan ini juga dapat memberikan peluang usaha bagi kader Posyandu untuk memproduksi dan memasarkan brownies berbahan dasar bandeng.
Mengawali pelatihan, terdapat sesi demonstrasi pembuatan brownies bandeng diikuti dengan praktik bersama peserta. Kegiatan berlanjut dengan sesi penyampaian edukasi kesehatan terkait kandungan gizi ikan bandeng serta manfaatnya sebagai upaya pencegahan stunting.
Mega mengungkapkan, antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan menjadi salah satu momen berkesan baginya.
Advertisement
Dorong Kreativitas Kader Posyandu
Mega dan timnya berharap pelatihan ini dapat mendorong kreativitas kader Posyandu Desa Sidodowo dalam mengolah bahan makanan lokal menjadi produk yang bernilai.
“Harapannya program ini dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di desa lain sekaligus mendukung program nasional pencegahan stunting.”
“Mengingat brownies bandeng berpotensi menjadi upaya alternatif yang efektif untuk meningkatkan asupan gizi balita. Selain itu, kami ingin kader Posyandu Desa Sidodowo terus terinspirasi dan berinovasi dalam menciptakan PMT yang bergizi,” ucapnya.
Ikan Bandeng Sarat Akan Nutrisi
Jika menilik dari segi gizi, ikan yang memiliki nama Latin Chanos chanos ini merupakan salah satu sumber pangan sarat nutrisi.
Seluruh bagian tubuh ikan bandeng dapat diolah. Selain dagingnya yang kaya akan protein dan omega 3, tulang bandeng pun dapat diolah menjadi kolagen.
Dalam jurnal yang dibuat Sriwati Malle dan kawan-kawan dalam Mal J Nutr 25 tahun 2019 disebutkan bahwa ikan bandeng mengandung protein dengan konsentrasi tinggi yakni sekitar 24,18 persen.
Lalu, soal kandungan lemak dalam satu porsi bandeng itu mengandung 20 persen lemak atau sekitar 9 persen lemak total dari yang disarankan pada orang dewasa seperti mengutip Mayo Clinic.
"Meski mengandung lemak yang besar tapi lemak tersebut termasuk lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung. Serta ada asam lemak omega 2 yang terkait dengan penurunan tekanan darah, peningkatan fungsi kekebalan tubuh serta mengatasi radang," seperti tertulis di Mayo Clinic.
Advertisement