Jangan Lewatkan Cek Kesehatan Gratis, Termasuk Ada Skrining Ginjal bagi Pasien Berisiko

Pasien dengan diabetes, hipertensi, obesitas dan kolesterol merupakan target untuk skrining kesehatan ginjal di program Cek Kesehatan Gratis.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 13 Mar 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 14:00 WIB
Cek Kesehatan Gratis Cakup Skrining Ginjal Terutama bagi Pasien Berisiko
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencakup skrining ginjal terutama bagi pasien berisiko yakni pasien dengan diabetes, hipertensi, kolesterol, dan obesitas.

“Skrining ginjal ini dilakukan di puskesmas bukan di rumah sakit, artinya dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Tujuan skrining adalah mengintervensi lebih dini,” kata

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

Masalah ginjal adalah penyakit tidak menular yang memiliki kaitan erat dengan beberapa faktor risiko termasuk kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat. Maka dari itu, disediakan kuesioner terkait kebiasaan merokok, minum alkohol, kurang makan sayur, dan lain-lain.

“Penilaian faktor risiko ini kita lakukan lewat kuesioner dalam pemeriksaan kesehatan gratis yang kita luncurkan di 10 Februari kemarin. Faktor lain seperti obesitas juga diukur, obesitas kan juga faktor risiko untuk ginjal, begitu juga diabetes dan hipertensi,” jelas Nadia.

Jika peserta CKG menunjukkan indikasi masalah ginjal, maka akan dilakukan pemeriksaan urine kreatinin.

“Memang saat ini (cek) ginjal bukan dilakukan kepada seluruh orang (peserta CKG). Karena, sebenarnya kita mau beresin dulu yang faktor risiko tadi. Bahwa orang yang diabetes melitus, obesitas, hipertensi, dan dislipid (kolesterol) itu yang berisiko untuk ginjalnya rusak,” terangnya.

 

Promosi 1

50 Persen Peserta Skrining Ginjal CKG Alami Gangguan Ginjal

Dengan kata lain, peserta CKG yang akan mendapatkan skrining ginjal adalah mereka yang mengidap obesitas, hipertensi, diabetes, dan penyakit kolesterol.

“Jadi kalau orang yang kita dapatkan itu dia diabetes, hipertensi, obesitas, dan gangguan dislipid maka dia dilanjutkan pemeriksaannya untuk pemeriksaan ginjal dengan urine kreatinin.”

Nadia juga mengungkap data sementara jumlah peserta skrining ginjal dalam program CKG yang sudah diperiksa.

“Memang jumlahnya masih sangat kecil, kurang lebih masih 30 ribu. Itu 50 persennya dengan gangguan urine kreatinin, tapi memang dia hipertensi, diabetes, jadi dia ada faktor risiko dulu dan dia enggak punya gejala. Pada saat diperiksa 50 persen mengalami gangguan ginjal.”

  

Ubah Gaya Hidup Jadi Lebih Sehat

Melihat data itu, Nadia pun mengajak masyarakat menjaga ginjal dengan gaya hidup sehat.

“Perilaku yang kurang baik, seperti kurangnya konsumsi cairan serta sedentary lifestyle menjadi salah satu faktor yang berperan dalam menimbulkan terjadinya penurunan fungsi ginjal. Sehingga perbaikan pola hidup menjadi penting untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal kronik,” terang Nadia.

Deteksi dini kesehatan ginjal juga tidak boleh luput untuk dilakukan. CKG merupakan program yang saat ini telah diimplementasi, di mana salah satunya melakukan skrining kesehatan ginjal.

“Pasien dengan diabetes, hipertensi, obesitas dan dislipidemia merupakan target untuk dilakukan skrining kesehatan ginjal ini,” ucapnya.

 

Waspada Penyakit Ginjal Kronik

Ginjal adalah organ tubuh yang penting dan memiliki banyak fungsi, di antaranya:

  • Filtrasi toksin;
  • kontrol tekanan darah;
  • produksi sel darah merah;
  • menjaga kesehatan tulang;
  • menjaga kadar mineral dan garam; serta
  • mengatur keasaman darah.

Sayangnya, banyak pasien yang tak menyadari bahwa ginjalnya bermasalah. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) pada tahap awal umumnya memang tidak terdeteksi hingga 90 persen fungsi ginjal hilang dan berkembang menjadi gagal ginjal.

PGK diperkirakan akan menduduki peringkat ke-5 penyakit terbanyak pada tahun 2040. Penyebab gagal ginjal terbanyak di Indonesia adalah hipertensi dan diabetes, jika kedua penyakit ini ditangani dengan baik maka PGK dapat dicegah.

Maka dari itu, skrining ginjal sangat penting dilakukan. Ini sejalan dengan tema Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada Kamis, 13 Maret 2025 yakni Are Your Kidneys Ok? Detect Early, Protect Kidney Health.

Secara spesifik tema ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan skrining dan deteksi dini kesehatan ginjal. Tujuannya, mencegah dan/atau menghambat progresivitas penyakit ginjal sehingga dapat melindungi kesehatan ginjal.

“Tahun ini, kampanye akan difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya skirining dan deteksi dini penyakit ginjal untuk melindungi kesehatan ginja,” kata Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), Pringgodigdo Nugroho, dalam kesempatan yang sama.

Infografis Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius, Penyebab Kematian & Antisipasi
Infografis Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius, Penyebab Kematian & Antisipasi (Liputan6/com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya