[VIDEO] Bocah yang Miliki Kaki Seperti Katak Bisa Berjalan

Bocah dengan bentuk kaki menyerupai katak, telah mampu melangkahkan kakinya untuk pertama kalinya setelah mendapatkan penyanggah khusus

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Jun 2013, 09:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2013, 09:30 WIB
lengan-kodok-130625b.jpg
Bocah perempuan berusia 5 tahun, yang lahir dengan bentuk kaki menyerupai katak, mampu melangkahkan kakinya untuk pertama kalinya setelah mendapatkan penyangga khusus.

Emma Grace Andrews, menderita kondisi langka yang menyebabkan dirinya dilahirkan dengan kondisi yang hampir tidak memiliki otot kaki dan lengannya.

Bahkan kedua orangtuanya Emma telah diberitahu oleh dokter yang memeriksanya, Emma akan meninggal dunia, setelah hasil scan menunjukkan tubuhnya bengkok dan itu sangat berbahaya.

Keduanya lalu diberitahu, bahwa jika memang kelak Emma dapat hidup normal, dirinya akan selalu menggunakan kursi roda sepanjang hidupnya.

Namun kini, bocah manis tersebut telah mengambil langkah pertamanya, berkat bantuan penyangga setelah operasi untuk meregangkan otot-ototnya.

Ibunda Emma, Rachel Andrews (42), mengatakan, "Ketika Emma lahir, kakinya meringkuk ke belakang. Emma tampak seperti katak kecil."

"Lengannya membungkuk dan tangannya bengkok ke arah luar. Dia benar-benar cacat. Saya merasa tidak tega mengatakan itu, tapi itu sangat mengganggu," tambah Emma, seperti ditulis Daily Mail, Rabu (26/6/2013)

Melihat kondisi anaknya yang seperti itu, Rachel pernah berkata dalam hati kecilnya, dan percaya bahwa suatu hari nanti anaknya dapat berjalan layaknya anak-anak seumur Emma. "Tapi saya ingat pernah mengatakan, 'Putri saya akan berjalan, berlari, dan menari. Dia akan melakukan segalanya seperti anak-anak lainnya'," terangnya.

Emma sendiri lahir seminggu lebih cepat dari waktu normalnya. Ia dilahirkan secara operasi caesar dan dokter lalu mendiagnosanya dengan arthrogryposis, suatu kondisi bawaan yang menyebabkan sendi anaknya melengkung.

Kondisi ini memengaruhi sekitar 260 orang bayi di Inggris setiap tahunnya. Setelah empat hari di rumah sakit, Emma diizinkan untuk pulang.

Menerima ucapan selamat dari setiap orang yang menjengkuknya dianggap sangat susah untuk diterima. Rachel merasa sulit untuk merespons secara positif, karena hatinya terburu hancur melihat kondisi anaknya tersebut.

Tapi kini, setelah melewati masa-masa sulit tersebut, Emma dapat berjalan kembali berkat bantuan penyanggah yang dipasangkan dokter untuk membantu dirinya berjalan.

Apa itu Arthogryposis?

Arthogryposis multiplex congenita adalah istilah kolektif untuk sejumlah sindrom yang berbeda, yang ditandai oleh non progresif, lekukan sendi yang hadir pada saat lahir.

Bila kondisi ini hadir, maka otot-otot tungkai bayi cenderung sebagian atau seluruhnya digantikan oleh jaringan lemak dan berserat.

Kondisi ini hadir dalam sekitar satu dari setiap 3.000 orang bayi, dan biasanya dideteksi sebelum kelahiran. Pilihan pengobatannya termasuk fisioterapi, dan pembedahan.

(Adt/Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya