Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan kalsium, dapat dilihat dari beberapa tanda yang sering terjadi. Biasanya, pertanda yang sangat dominan adalah terjadinya keram.
Seperti yang diutarakan Ahli Gizi dari Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Atmajaya sekaligus anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Utara, dr. Nanny Djaja. MS. Sp GK, keram dapat dilihat ketika sedang berenang, bangun tidur, atau melakukan aktivitas lainnya.
"Misalnya ada yang lagi berenang lalu teriak kakinya keram, kemungkinan beras orang tersebut kekurangan kalsium," terang dr Nanny, dalam cara Media Workshop 'Calcium & Vitamin D More Than Just Osteoporosis', di The Cone Cafe, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Apabila ada yang merasa dirinya cukup dalam mengonsumsi kalsium, tapi masih mengalami kekeraman pada kaki, bisa jadi dirinya kekurangan magnesium. "Cukup kalsium tapi masih keram? Rutin konsumsi magnesium, tidak?" tanya Nanny.
Bagi Nanny, cukup kalsium belum tentu asupan magnesium juga cukup. Karena pada dasarnya, kalsium dan magnesium adalah sahabat karib yang tak bisa dipisah.
"Kalsium dan magnesium nggak bisa berjalan sendiri-sendiri, harus berbarengan. Biar hasilnya lebih maksimal lagi," jelasnya.
Sebenarnya, magnesium itu sangat mudah sekali didapat. Karena, magnesium terdapat di dalam sayuran yang hijau daun, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
"Magnesium itu ada pada sayuran seperti brokoli, buncis, dan lain-lainnya," katanya.
"Sudah merasa cukup makan sayurnya, tapi masih merasa keram juga? Itu kurang makan sayurnya. Berapa porsi seharinya, juga harus diperhatikan," tambahnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Nanny menyarankan untuk konsumsi minimal 3 porsi sehari sayuran, ikan, dan sumber kalsium yang baik untuk tubuh.
"Sumber kalsium yang baik, ada pada susu. Susunya, harus dua gelas sehari. Kalau mau yang lowfat, harus diseimbangkan dengan yang tinggi kalsium juga," terang Nanny.
Suplemen kalsium
Karena asupan kalsium per hari penduduk Indonesia masih di bawah rata-rata, yaitu hanya 300mg/hari, untuk itu diperlukan suplemen kalsium tambahan yang dibutuhkan oleh setiap penduduknya.
Kalsium tambahan ini sangat diperlukan, karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setiap individu harus mendapatkan kebutuhan kalsium 800-1000 mg/hari.
"Memang diutamakan terlebih dulu adalah dari makanan, tapi jangan lupa kalau asupan makanan sehari-hari harus cukup, kalau kurang baru suplemen," jelas Nanny.
Pfizer Indonesia memperkenalkan suplemen Caltrate yang baik dikonsumsi oleh setiap individu, agar jumlah kalsium per hari-nya dapat segera terpenuhi.
(Adt/Igw)
Seperti yang diutarakan Ahli Gizi dari Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Atmajaya sekaligus anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Utara, dr. Nanny Djaja. MS. Sp GK, keram dapat dilihat ketika sedang berenang, bangun tidur, atau melakukan aktivitas lainnya.
"Misalnya ada yang lagi berenang lalu teriak kakinya keram, kemungkinan beras orang tersebut kekurangan kalsium," terang dr Nanny, dalam cara Media Workshop 'Calcium & Vitamin D More Than Just Osteoporosis', di The Cone Cafe, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Apabila ada yang merasa dirinya cukup dalam mengonsumsi kalsium, tapi masih mengalami kekeraman pada kaki, bisa jadi dirinya kekurangan magnesium. "Cukup kalsium tapi masih keram? Rutin konsumsi magnesium, tidak?" tanya Nanny.
Bagi Nanny, cukup kalsium belum tentu asupan magnesium juga cukup. Karena pada dasarnya, kalsium dan magnesium adalah sahabat karib yang tak bisa dipisah.
"Kalsium dan magnesium nggak bisa berjalan sendiri-sendiri, harus berbarengan. Biar hasilnya lebih maksimal lagi," jelasnya.
Sebenarnya, magnesium itu sangat mudah sekali didapat. Karena, magnesium terdapat di dalam sayuran yang hijau daun, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
"Magnesium itu ada pada sayuran seperti brokoli, buncis, dan lain-lainnya," katanya.
"Sudah merasa cukup makan sayurnya, tapi masih merasa keram juga? Itu kurang makan sayurnya. Berapa porsi seharinya, juga harus diperhatikan," tambahnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Nanny menyarankan untuk konsumsi minimal 3 porsi sehari sayuran, ikan, dan sumber kalsium yang baik untuk tubuh.
"Sumber kalsium yang baik, ada pada susu. Susunya, harus dua gelas sehari. Kalau mau yang lowfat, harus diseimbangkan dengan yang tinggi kalsium juga," terang Nanny.
Suplemen kalsium
Karena asupan kalsium per hari penduduk Indonesia masih di bawah rata-rata, yaitu hanya 300mg/hari, untuk itu diperlukan suplemen kalsium tambahan yang dibutuhkan oleh setiap penduduknya.
Kalsium tambahan ini sangat diperlukan, karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setiap individu harus mendapatkan kebutuhan kalsium 800-1000 mg/hari.
"Memang diutamakan terlebih dulu adalah dari makanan, tapi jangan lupa kalau asupan makanan sehari-hari harus cukup, kalau kurang baru suplemen," jelas Nanny.
Pfizer Indonesia memperkenalkan suplemen Caltrate yang baik dikonsumsi oleh setiap individu, agar jumlah kalsium per hari-nya dapat segera terpenuhi.
(Adt/Igw)