Meski Repot, Tiap Perempuan Harus Divaksin Tetanus, Kenapa?

Saat hendak menikah, tiap perempuan wajb disuntk vaksin Tetanus Toksoid. Ada masalah apa sebenarnya?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Sep 2013, 13:48 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 13:48 WIB
vaksin-hpv-130904b.jpg
Sejak 1986, pasangan yang hendak menikah wajib divaksin Tetanus Toksoid (TT). Ini merupakan syarat penting. Imunisasi ini bahkan harus dilakukan secara berkesinambungan. Mulai sebelum menikah, saat hamil hingga sudah memiliki anak.

Banyak perempuan yang menganggap pemberian vaksin TT ini rumit. Selain itu juga percuma. Lantas, apakah tantangan ini dijawab Bio Farma, perusahaan farmasi pelat merah produsen vaksin TT? Apakah mereka mau berinovasi membuat vaksin yang bsa disuntik hanya sekali seperti vaksin pentavalen yng bisa digunakan untuk lima masalah.

Direktur Utama Bio Farma Persero Indonesia, Drs Iskandar, Apt, MM, saat ditemui tim Health Liputan6.com di Ujung Genteng, Sukabumi Selatan, Jawa Barat, Senin (16/9/2013) menyebutkan bahwa imunisasi setiap vaksin sudah diterapkan oleh organisas kesehatan dunia WHO dan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, termasuk vaksin TT.

"Kita biasanya kembali ke karakteristik dari vaksin itu sendiri. Kalau pemberian vaksin TT-nya seperti itu, apa boleh buat? Maka, yang dilakukan akan tetap seperti itu," kata Iskandar, ditulis Selasa (17/9/2013)

Jadi, memang tidak mudah bagi Bio Farma Persero untuk melakukan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat. Karena, semua sangat bergantung pada karakteristik vaksin itu sendiri.

"Jadi, ya, ngikutin saja, deh," terang Iskandar.

Suntik vaksin TT ini berguna bagi perempuan untuk mencegah infeksi, yang mengakibatkan tetanus pada vagina. Vaksin ini perlu, karena perempuan akan melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya, dan tentu saat ia akan melahirkan.

(Adt/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya