Bila Nafsu Besar, Tapi Tenaga Kurang

Banyak keluhan terjadi pada pria berumur di atas 50 tahun saat melakukan hubungan seks. Ejekan “nafsu besar tenaga kurang” begitu melekat

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 01 Okt 2013, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2013, 07:00 WIB
impoten121128c.jpg
Banyak keluhan terjadi pada pria berumur di atas 50 tahun saat melakukan hubungan seks. Ejekan “nafsu besar tenaga kurang” begitu melekat, sehingga mereka dapat mengalami frustrasi.

Keadaan seperti ini hendaknya perlu ditelusuri lebih jauh. Misalnya kelemahan tubuh karena baru sembuh dari penyakit. Bila tubuh yang masih belum kuat benar dipaksakan melakukan kehendaknya kepada istri, sudah pasti akan gagal.

Pada usia di atas 50 tahun, kadar hormon laki-laki dalam tubuh sudah banyak berkurang, sehingga menambah kelemahan alat genitalia (kelamin). Kegagalan ini dapat menimbulkan kekacauan pikiran yang selanjutnya memberatkan kelemahan di alat vital. Diperlukan ketenangan dalam pemulihan kesehatan alat vital, saran Dr. Jan Takasihaeng, DGS, dalam bukunya Hidup Sehat dengan Problem Penyakit.

Tak hanya laki-laki, perempuan juga beranggapan bahwa menopause adalah akhir kehidupan seksual mereka. Padahal, menopause hanyalah tanda tahap reproduksi sudah berakhir dan bukan berarti akhir dari kemampuan berhubungan seks.

Pemulihan ini dapat diperoleh dengan makanan yang bergizi yang cukup protein dan kalori. Olahraga dan makanan bergizi adalah satu-satunya jalan memulihkan stamina.

Lebih lanjut, Prakash Kothari MBBS, Ph.D seperti dikutip dari bukunya Common Sexual Problems and Solutions, Selasa (1/10/2013) menganjurkan olahraga dapat mengencangkan otot dan membuat fungsi tubuh menjadi lebih baik digunakan. Apalagi pada usia di atas 50 tahun kebanyakan orang cenderung menderita obesitas karena lebih banyak duduk dan kurang berolahraga.

Namun, jika belum juga berfungsi dengan baik, Dr. Jan menyarankan untuk mengatur tekanan darah agar dapat kembali normal. “Adakalanya penyempitan pembuluh darah berpengaruh terhadap pembuluh darah di daerah vital. Kurangnya aliran darah ke daerah inilah yang menyebabkan lemahnya alat vital,” kata Dr. Jan.

ereksi-130612b.jpg

Sistem rumit
Pengaturan hormon seks di dalam tubuh berjalan melalui sistem yang rumit dan dipengaruhi kelenjar-kelenjar penting di otak maupun di testis. Meski demikian, hal ini pun harus diperiksa dengan teliti jika sekiranya dengan cara sederhana alat genitalia belum juga berfungsi seperti sediakala. Misalnya, apakah gaya hidup semasa muda atau sampai sekarang masih mengonsumsi minuman beralkohol? Atau kebiasaan minum obat-obatan tertentu yang mengandung hormon seks?

Kebiasaan minum obat yang mengandung hormon seks sering dianggap sama dengan makan obat sedemikian banyak sehingga dapat menolong. Padahal, menelan obat secara tak terkendali dapat berakibat pada timbulnya gangguan fungsi kelenjar di dalam tubuh.

Pada saat seseorang menjadi lemah dan sakit, gangguan fungsi ini akan semakin jelas, sehingga berakibat pada kelemahan. Mengonsumsi minuman beralkohol pun berpengaruh besar terhadap kelemahan alat vital.

Dalam menghadapi masalah ini usahakan segera untuk berkonsultasi dengan dokter yang baik. Jangan kemudian terlalu gelisah, kecewa, lalu mencoba mengobati diri sendiri.  

Ingatlah, kegagalan seksual bukan berarti akhir dari segalanya. Lelaki dan perempuan bisa tetap aktif secara seksual hingga menjelang akhir hidupnya asalkan memiliki tubuh dan mental yang sehat.

(Abd)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya