Kematian Bayi Paling Banyak di NTT, Ini Masalahnya!

Nusa Tenggara Timur masih menjadi salah satu provinsi dengan angka kematian balita tertinggi di Indonesia, yaitu 58 per 1.000 kelahiran

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Okt 2013, 19:25 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2013, 19:25 WIB
balita-antaranews-131023c.jpg
Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi salah satu provinsi dengan angka kematian balita tertinggi di Indonesia, yaitu 58 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan target dari Millenium Deleopment Goal (MDGs) pemerintah di Indonesia sendiri dalam hal kematian balita adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup.

Faktor yang menjadi penyebab terjadinya itu semua adalah kondisi alam di sana. Akibatnya, menyebabkan masyarakat NTT rentan terserang penyakit.

Hal ini disampaikan Bupati Kupang, Drs. Ayub Titu Eki MS, Ph.D dalam acara 'Dukung Anak NTT Capai Usia 5 Tahun' di the Cone fX Sudirman, Jakarta, Rabu (22/10/2013)

Lebih lanjut Ayub Titu mengatakan, meskipun desa-desa yang di sana memiliki sumber mata air, salah satunya desa Bitobe, namun air bersih yang mengalir ke dalam rumah masing-masing penduduk masih sangat terbatas.

"Itulah yang pada akhirnya membuat anak-anak di sana harus berjalan cukup jauh untuk mengambil air bersih, untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari," terang Ayub Titu.

Selain itu, yang menjadi kendala provinsi itu adalah keterbatasan fasilitasi sanitasi dasar yang tersedia, dan keterbatasan informasi membuat kebanyakan masyarakat penduduk belum memiliki kebiasan hidup bersih.

(Adt/Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya