Perah Susu Sapi Baiknya Ditekan Bukan Ditarik, Kenapa?

Sebanyak 99 persen peternak di Indonesia memerah sapi dengan ditarik. Padahal yang benar caranya dengan ditekan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Nov 2013, 18:15 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2013, 18:15 WIB
perah-susu-131101b.jpg
Ketika memerah sapi, peternak di Indonesia masih banyak melakukan kesalahan. Sebanyak 99 persen peternak di sini melakukannya dengan cara ditarik. Padahal yang benar dengan ditekan.

Dalam acara `Farmer 2 Farmer: From Farmer, To Farmer` yang berlangsung di Peternakan Sapi Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Peternak asal Belanda, Gerben Smeenk mengatakan, cara yang benar ketika memerah sapi jangan pernah ditarik, karena itu dalam merusak organ bagian dalam puting sapi.

"Dari luar memang terlihat panjang dan normal. Tapi coba dipotong, jaringan-jaringan di bagian puting seperti karet yang ditarik terus," kata Garben, ditulis Jumat (1/11/2013)



Lebih lanjut pria berkepala pelontos itu mengatakan, yang lebih membahayakan bila itu sampai rusak. Sebab, akan rentan terhadap penyakit pada sapi. "Cepat terjadinya mastitis dan puting bisa cepat mati," kata Garben menambahkan.

Walaupun ditekan memiliki efek fisik yang sama, terang Garben, tapi umur puting akan lebih panjang dan efek yang terjadi akan lebih sedikit daripada ditarik.

Program `Farmer 2 Farmer` ini merupakan sharing ilmu pengetahuan antara peternak sapi perah Belanda dengan para peternak yang berasal dari Indonesia.

Sebagai program jangka panjang yang akan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, tahun 2013 ini, empat peternak Belanda akan mendatangi lima area peternakan yang ada di pulau Jawa sebagai pilot project selama 3 minggu.

(Adt/Mel)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya