Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) sangat antusias dengan program Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Menurutnya hal ini membawa dampak positif untuk masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan akan informasi dari buku berkualitas.
"Kami ditunjuk Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mengelola TBM di RSCM ini. Kami sangat senang menerima tugas ini," kata Ketua dan Pendiri YKAKI, Ira Soelistyo, ditulis Rabu (19/2/2014).
Saat diskusi bersama Duta Baca Indonesia, Andi F. Noya dan perwakilan dari Kemendikbud, pihak YKAKI menyampaikan keinginan pemenuhan buku untuk para penyandang tuna netra.
"Kebetulan pasien kami juga ada yang tunanetra, mereka membutuhkan buku braile. Itu masih sulit sekali didapatkannya, kami berharap hal ini dapat direspons," kata Ira.
Keinginan Ira tersebut seperti mendapat angin segar dari Duta Baca. "Di Kick Andy Foundation itu ada program untuk para tunanetra, kami menyediakan buku braile untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ada donatur yang mau memenuhi kebutuhan ini. Nanti bisa diupayakan untuk buku braile ini," kata Andy.
Walaupun buku braile tidak mudah diproduksi, namun Andy terus berupaya. Hal ini dilakukan agar para tuna netra dapat terpenuhi kebutuhannya akan buku berkualitas. "Harga produksinya memang tidak murah satu bab saja sekitar Rp. 150.000 dan itu membutuhkan waktu yang lumayan lama, kami hanya memberikan kepada yang benar-benar membutuhkan, dan kami terus mendapakan dukungan dari donatur," kata Andy.
Andy berharap para tunanetra bisa mendapatkan informasi, memenuhi kebutuhan mereka dengan buku berkualitas.
Tidak sembarangan yayasan yang mendapatkan bantuan berupa buku dari Andy, hanya yang benar-benar membutuhkan.
"Kalau memang membutuhkan Kick Andy Foundation akan menyiapkannya. Yayasan yang sudah kaya ya tidak bisa menerima ini, kami selektif hanya yang benar-benar membutuhkan," kata Andy.
Hal serupa juga dikatakan Asmawi, Perwakilan dari Kemendikbud. "Kami selalu mengajak para penggiat buku dan pendukung program TBM ini untuk membantu mengulurkan tangannya memberikan buku-buku yang dibutuhkan. Dan ini akan diupayakan, kami sangat berterima kasih," kata Asmawi.
(Mia/Mel)
"Kami ditunjuk Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mengelola TBM di RSCM ini. Kami sangat senang menerima tugas ini," kata Ketua dan Pendiri YKAKI, Ira Soelistyo, ditulis Rabu (19/2/2014).
Saat diskusi bersama Duta Baca Indonesia, Andi F. Noya dan perwakilan dari Kemendikbud, pihak YKAKI menyampaikan keinginan pemenuhan buku untuk para penyandang tuna netra.
"Kebetulan pasien kami juga ada yang tunanetra, mereka membutuhkan buku braile. Itu masih sulit sekali didapatkannya, kami berharap hal ini dapat direspons," kata Ira.
Keinginan Ira tersebut seperti mendapat angin segar dari Duta Baca. "Di Kick Andy Foundation itu ada program untuk para tunanetra, kami menyediakan buku braile untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ada donatur yang mau memenuhi kebutuhan ini. Nanti bisa diupayakan untuk buku braile ini," kata Andy.
Walaupun buku braile tidak mudah diproduksi, namun Andy terus berupaya. Hal ini dilakukan agar para tuna netra dapat terpenuhi kebutuhannya akan buku berkualitas. "Harga produksinya memang tidak murah satu bab saja sekitar Rp. 150.000 dan itu membutuhkan waktu yang lumayan lama, kami hanya memberikan kepada yang benar-benar membutuhkan, dan kami terus mendapakan dukungan dari donatur," kata Andy.
Andy berharap para tunanetra bisa mendapatkan informasi, memenuhi kebutuhan mereka dengan buku berkualitas.
Tidak sembarangan yayasan yang mendapatkan bantuan berupa buku dari Andy, hanya yang benar-benar membutuhkan.
"Kalau memang membutuhkan Kick Andy Foundation akan menyiapkannya. Yayasan yang sudah kaya ya tidak bisa menerima ini, kami selektif hanya yang benar-benar membutuhkan," kata Andy.
Hal serupa juga dikatakan Asmawi, Perwakilan dari Kemendikbud. "Kami selalu mengajak para penggiat buku dan pendukung program TBM ini untuk membantu mengulurkan tangannya memberikan buku-buku yang dibutuhkan. Dan ini akan diupayakan, kami sangat berterima kasih," kata Asmawi.
(Mia/Mel)