Liputan6.com, Jakarta Sampah plastik saat ini menjadi salah satu jenis sampah yang dapat ditemukan di mana-mana. Tidak hanya di darat, sampah plastik juga bisa ditemukan bahkan di laut yang dalam sekalipun. Sampah plastik memang meninggalkan banyak masalah. Saat ini, sebagian lautan di bumi sudah tercemar sampah plastik yang memang bersifat susah untuk diuraikan.
Baca Juga
Advertisement
Plastik merupakan material yang mudah diproduksi dan tahan lama. Produknya sangat beragam, dari wadah makanan, aneka kemasan, peralatan rumah tangga, perlengkapan medis, hingga material kendaraan bermotor. Plastik tak bisa hancur lewat proses alami dan bertahan sangat lama di alam. Hal ini menjadi alasan banyaknya gerakan ramah lingkungan yang sedang dijalankan oleh berbagai negara di dunia.
Masyarakat dan pemerintah di berbagai belahan dunia sedang gencar membuat inovasi agar sampah plastik bisa dimanfaatkan dan tidak begitu saja dibuang menjadi barang tidak berharga. Setelah beberapa waktu lalu sekolah di India meminta muridnya membayar sekolah dengan sampah plastik, kini ada juga kota yang memiliki ide yang sama. Bukan untuk membayar sekolah, di kota ini sampah plastik, khususnya botol dijadikan alat bayar untuk naik kereta.
Membayar dengan Botol Plastik
Pemerintah Roma tengah menguji cobakan program Ricicli+Viaggi atau daur ulang dan wisata. Sebagai bagian dari uji coba, program ini tengah dijalankan di tiga stasiun metro di Roma, yakni Cipro di jalur A, Piramide di jalur B, dan San Giovanni di jalur C. Untuk memperoleh tiket metro gratis, cukup masukkan botol plastik ke dalam mesin daur ulang yang telah disediakan di tiga stasiun ini.
Setiap botol plastik akan dikonversi menjadi nominal saldo di kartu perjalanan metro, seperti yang Liputan6.com lansir dari Green Matters, Sabtu (31/8/2019). Botol plastik berukuran 0,5 dan 2 liter akan ditukar dengan saldo 5 sen. Satu perjalanan metro memakan biaya sebesar €1.50 atau setara Rp 23 ribu sehingga kamu perlu mengumpulkan sekitar 30 botol plastik bekas untuk membeli satu tiket metro.
Selain mengumpulkan 30 botol plastik, kamu juga perlu mengunduh aplikasi MyCicero atau Tabnet untuk turut serta dalam program ini. Sebelum memasukkan botol ke mesin daur ulang, kamu perlu scan barcode yang terdapat pada mesin daur ulang agar dapat mengetahui nominal saldo yang masuk.
Advertisement
Inovasi untuk Warga Roma
Paolo Simioni, presiden ATAC, selaku pengelola transportasi publik di Roma, menyebut program ini sebagai bentuk mata uang baru di era modern, menandingi cryptocurrency alias mata uang digital.
"Saat mata uang crypto sedang tren, kita punya mata uang plastik. Sistem ini tidak hanya mendorong kebiasaan untuk mendaur ulang sampah, tetapi juga membangun kesetiaan konsumen dan mengapresiasi perilaku positif masyarakat." Ujar Simioni
Walau diperlukan cukup banyak botol plastik untuk menikmati satu kali perjalanan metro, bukan berarti konsumsi botol plastik harus bertambah. Program ini dinilai sebagai motivasi bagi warga Roma agar secara rutin memunguti sampah di jalanan untuk kemudian ditampung di tempat yang sudah disediakan.