Liputan6.com, Jakarta Game ice breaking lucu bisa jadi pencair suasana dalam sebuah pertemuan. Game ice breaking lucu memiliki kekuatan untuk memperkuat ikatan, meningkatkan komunikasi yang lebih baik, dan menciptakan suasana yang lebih santai. Kegiatan ini cukup penting untuk membentuk sebuah ikatan kelompok.
Game ice breaking lucu kerap digunakan dalam kegiatan pengakraban kantor, organisasi, kelas, atau kelompok. Permainan ini bisa membantu tiap peserta untuk mengenal satu sama lain. Game ice breaking lucu dapat meningkatkan kualitas kebersamaan peserta.Â
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Game ice breaking lucu juga bisa jadi hiburan tersendiri agar suasana berkumpul tidak terlalu tegang. Game ice breaking lucu ini bisa sangat membantu perencana acara dan rapat, departemen sumber daya manusia, dan grup jaringan lainnya untuk menghadirkan pemecah suasana yang seru.
Berikut 8 game ice breaking lucu, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(16/11/2020).
Strip Seven
Atur peserta dengan membentuk sebuah lingkaran. Satu peserta ditunjuk secara acak untuk memulai berhitung mulai dari angka 1 kemudian diikuti temannya searah jarum jam. Sampai pada hitungan ke 7, peserta tidak boleh mengucapkan 7 tetapi diganti dengan tepuk tangan oleh peserta yang bersangkutan.
Setelah tepuk tangan kemudian dimulai lagi dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Pengucapan angka-angka tersebut semakin lama harus semakin cepat. Hukuman diberikan jika: terlambat bersuara, mengucapkan kata yang dilarang (angka 7), bertepuk tangan pada angka biasa dan salah mengucapkan urutan angka.
Jika sudah mahir maka tingkat kesulitan ditambah secara bertahap misalkan berhitung untuk mencapai angka 30 dengan syarat kelipatan 7 yaitu 7, 14, 21 dan 28 tidak boleh diucapkan tapi harus diganti dengan tepuk tangan.
Berikutnya tingkat kesulitan ditingkatkan dengan ditambah syarat kelipatan tujuh dan yang ada angka 7 nya yaitu 7, 17, 27 tidak boleh diucapkan tapi diganti dengan tepuk tangan. Terakhir arah putaran berhitung menjadi berlawanan dengan arah jarum jam. Selanjutnya fasilitator menggali pelajaran dari permaian tadi dari peserta.
Advertisement
Adu panjang
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok yang maisng-masing kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Setiap orang berbaris dalam masing-masing kelompok, berderet satu baris dari depan ke belakang.
Lalu instruksikan pada semua peserta untuk berlomba untuk membentuk barisan yang paling panjang. Barisan tidak boleh terputus, satu sama lain harus saling berhubungan. Kuncinya adalah peserta boleh menggunakan apa saja, khususnya barang-barang yang melekat di badannya untuk membentuk barisan yang terpanjang. Tapi kunci ini jangan diungkapkan ke peserta.
Cukup instruksikan: “Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang“. Biarkan para peserta berkreativitas sendiri. Kemudian, ajak peserta untuk berdiskusi apa yang terjadi saat proses beradu panjang berlangsung, kenapa hal itu terjadi.
Menyebut Objek
Peserta membentuk lingkaran dan pemateri berada di dalamnya. Pemateri menentukan kriteria objek yang bisa disebut seperti nama hewan, nama burung dan lain-lain.
Peserta harus menyebut nama objek sesuai huruf akhiran yang disebut peserta sebelumnya seperti orang pertama menyebut kuda maka orang kedua harus menyebut nama buah yang awalannya huruf A seperti angsa.
Setelah peserta paham maka mentor memulai aksinya dengan memulai menyebut objeknya adalah buah lalu pemateri menyebut anjing atau yang lain lalu menunjuk salah satu peserta. Peserta tersebut harus melanjutkannya dengan menyebut nama buah yang awalannya huruf G lalu dilanjutkan oleh peserta di sebelahnya mengikuti putaran lingkaran. Peserta yang salah dalam permainan ini akan dianggap kalah.
Advertisement
Harimau Makan Harimau
Peserta membentuk lingkaran dan mengangkat kedua tangannya ke samping. Tangan kanan terbuka lebar seperti meminta sesuatu dan tangan kiri dibuat seperti sedang menunjuk. Tangan kiri diletakkan pada tangan kanan teman disebelahnya dan seterusnya.
Kunci permainan ini ialah ketika pemateri menyebut kata harimau dalam cerita maka peserta harus menangkap jari telunjuk peserta lain yang ada di atas tangan kanannya. Disamping itu dia juga harus secepat mungkin untuk menjauhkan tangan kirinya dari atas tangan kanan peserta lain agar tidak termakan.
Peserta yang jarinya tertangkap dalam permainan ini bisa saja dihukum atau dianggap kalah lalu permainan dilanjutkan kembali.
Pagi, siang, malam
Caranya ketika dalam sebuah cerita itu ada kata pagi maka peserta wajib tepuk 1 kali. Jika terdapat kata siang, maka wajib tepuk tangan 3 kali, jika terdapat kata malam, maka peserta wajib tepuk 2 kali.
Pemateri diharuskan sekreatif mungkin dalam menciptakan sebuah cerita yang terdapat kata pagi, siang, dan malam. Peserta yang tidak sesuai instruksi dapat diberi hukuman sesuai dengan kesepakatan.
Advertisement
Ekor Naga
Peserta dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 9-10 orang. Dua kelompok tersebut harus membentuk barisan yang panjang dan saling menyambung satu sama lain. Hadapkan kelompok satu dan kelompok dua.
Peserta paling depan bertindak sebagai kepala naga dan peserta paling belakang sebagai ekor naga. Kepala naga harus memakan ekor naga kelompok lain dan begitupun sebaliknya.
Ekor naga harus menghindar dari kepala naga yang mengintainya. Saat pemateri memulai permainan maka peserta harus bergerak secepat mungkin untuk menjalankan misinya.
Sentuhan pipi
Pemateri menjelaskan aturan permainan dan membagi peserta dalam beberpa kelompok. Dua peserta ditugaskan untuk menebak nama barang lewat sentuhan pipi. Kedua mata peserta harus ditutup.
Satu peserta bertugas mengarahkan benda yang harus ditebak menggunakan tongkat dan dilarang untuk bersuara. Contoh benda aneh yang bisa disediakan adalah sponge pencuci piring. Biasanya reaksi dari peserta yang menebak akan beragam. Dari sini akan timbul canda dan tawa.
Â
Advertisement
Jika-Maka
Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Peserta menyiapkan kertas dan pena. Satu kelompok dinamai jika dan bertugas menuliskan kalimat yang diawali kata jika, kelompok lain dinamai maka dan ditugaskan menulis kalimat yang diawali dengan kata maka.
Pemateri memerintahkan tiap kelompok untuk menuliskan kalimat yang diawali dnegan kata jika maka sebanyak 4 kali. Setelah selesai, tiap kelompok mengutus satu peserta untuk membacakan kalimat yang telah dibuat. Tulisan dibaca bergiliran anatar tulisan jika maka.
Setelah kelompok jika membacakan satu kalimatnya maka kelompok maka harus segera menyambung kalimatnya dengan apa yang sudah ditulis bersama. Maka biasanya akan terjadi kerancuan yang lucu.