Top 3: Berulah di Sosmed, Karyawan PT Timah yang Hina Honorer Dipecat

PT Timah Tbk menjatuhkan sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap salah satu pegawainya, DCW, yang sempat disorot karena mengkritik pelayanan BPJS Kesehatan di media sosial

oleh Septian Deny diperbarui 07 Feb 2025, 06:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 06:30 WIB
Dwi Citra Weni alias Wenny Myzon yang merupakan karyawan PT Timah akhirnya dipecat oleh perusahaan
Dwi Citra Weni alias Wenny Myzon yang merupakan karyawan PT Timah akhirnya dipecat oleh perusahaan (dok: @wennymyzon1)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Timah Tbk menjatuhkan sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap salah satu pegawainya, DCW, yang sempat disorot karena mengkritik pelayanan BPJS Kesehatan di media sosial.

Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap DCW. Keputusan tersebut merupakan bentuk ketegasan dan komitmen perusahaan dalam menegakkan aturan serta etika kerja. DCW kini tidak lagi memiliki keterkaitan dengan PT Timah Tbk.  

Seluruh pegawai PT Timah Tbk pun diimbau untuk menjadikan kasus ini sebagai pelajaran agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.  

Artikel mengenai PT Timah pecat karyawan yang Berulah di Sosmed ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada sejumlah artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 7 Februari 2025:

1. Karyawan PT Timah yang Hina Honorer Resmi Dipecat

PT Timah Tbk resmi mengambil langkah tegas terhadap karyawannya yang menghina pegawai honorer. Karyawan PT Timah tersebut resmi dipecat perusahaan.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT TIMAH Tbk, Anggi Siahaan menyampaikan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum karyawannya.

“Perusahaan telah melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan terkait pelanggaran terhadap aturan perusahaan, dan untuk itu, setelah melalui proses evaluasi, dapat kami sampaikan bahwa PT Timah Tbk telah mengeluarkan ketetapan dengan sanksi pemutusan hubungan kerja dengan yang bersangkutan," tegas Anggi dalam keterangan yang diterima Liputan6.com.

Baca artikel selengkapnya di sini

2. Harga Emas Dunia Sentuh Termahal Sepanjang Sejarah

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)... Selengkapnya

Harga emas terus mengalami kenaikan dan mencetak rekor tertinggi pada Rabu (5/2), seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kondisi ini mendorong minat terhadap aset safe-haven seperti emas, yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.

Dikutip dari CNBC, Kamis (6/2/2025), pada perdagangan Rabu, harga emas spot naik 0,8% menjadi USD 2.865,61 per ons pada pukul 01:59 p.m. ET (1859 GMT), setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi USD 2.882,16 per ons.

Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,6% di level USD 2.893 per ons.

Menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals, pergerakan emas saat ini masih sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian perdagangan global.

“Tarif yang diberlakukan terhadap Tiongkok serta respons balik dari Beijing membuat pasar semakin waspada, sehingga permintaan emas sebagai aset safe-haven tetap tinggi,” ujarnya.

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Harga Terbaru LPG 3 Kg, 5,5 Kg, dan 12 Kg

Melihat Proses Pengisian LPG 3 Kg di SPBE
Pertamina juga memperhatikan ketepatan, takaran, dan kualitas produk LPG yang diterima oleh masyarakat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat di berbagai daerah melaporkan kelangkaan LPG 3 kg yang sering disebut sebagai gas melon di pasaran. Kelangkaan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna rumah tangga dan usaha kecil yang sangat bergantung pada LPG jenis ini untuk keperluan memasak sehari-hari.

Di tengah situasi ini, PT Pertamina (Persero) mengumumkan harga resmi terbaru untuk LPG 3 kg, 5,5 kg, dan 12 kg, yang diharapkan dapat membantu menstabilkan pasokan dan harga di tingkat konsumen.

Menurut rilis resmi dari PT Pertamina, harga LPG 3 kg tetap disubsidi oleh pemerintah, dengan harga eceran tertinggi (HET) yang bervariasi di setiap daerah, tergantung pada kebijakan pemerintah daerah dan biaya distribusi. Namun, rata-rata harga LPG 3 kg di pasaran berkisar antara Rp 16.000 hingga Rp 18.000 per tabung.

PT Pertamina menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan LPG 3 kg dengan meningkatkan pasokan dan distribusi ke daerah-daerah yang mengalami kelangkaan.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya