Top 3 Islami: Alasan Gus Baha Tak Mau Janjikan Kehadiran Isi Ceramah, Cara agar Penderita Asam Urat Badannya Tak Lemas

Alasan Gus Baha tak mau menjanjikan kehadirannya saat diundang ceramah pengajian menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (6/2/2025)

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 07 Feb 2025, 06:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 06:30 WIB
Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus.
Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus. (Sumber: Instagram/republik.santri)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha kerap bikin panitia pengajian pusing. Sebab, Gus Baha sukar diundang mengisi ceramah walau sudah direncanakan jauh-jauh hari.

Gus Baha enggan memastikan kedatangannya. Alhasil, panitia kerap kali pulang dengan tangan hampa, tanpa janji kehadiran Gus Baha.

Alasan Gus Baha tak mau menjanjikan kehadirannya saat diundang ceramah pengajian menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (6/2/2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah resep dr Zaidul Akbar untuk penderita asam urat yang sering merasakan badan lemas.

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu makan setelah wudhu apakah harus wudhu ulang? Penjelasan UAH dan Ustadz Khalid Basalamah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Panitia Pusing karena Gus Baha Tak Mau Diundang Ceramah Jauh-Jauh Hari, Ternyata Ini Penyebabnya

gus baha foto
Sejumlah orang mengajak foto Gus Baha dalam sebuah kesempatan (Alif.id)... Selengkapnya

Ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Rembang, Jawa Tengah yang merupakan murid kinasih Mbah Moen, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) merupakan sosok pemuka agama yang unik dan nyentrik.

Hal itu bisa dilihat salah satunya dari respon beliau saat diundang panitia hari besar Islam untuk memberikan ceramah di suatu tempat.

Gus Baha merupakan sosok kiai yang tidak mudah diundang untuk ceramah di suatu tempat. Dalam beberapa kesempatan ceramahnya yang tersebar melalui berberapa platform beliau mengatakan hal itu.

Gus Baha juga mengaku, dirinya enggan menyanggupi undangan ceramah, terlebih momen pelaksanaannya yang masih cukup lama.

Selengkapnya baca di sini

2. Resep untuk Penderita Asam Urat yang Badannya Sering Lemas, Tips Ustadz dr Zaidul Akbar

Asam Urat
Asam urat dapat diatasi dengan pola makan sehat. (Foto: Unsplash/imani bahati)... Selengkapnya

Asam urat adalah peradangan atau nyeri terjadi di sekitar sendi. Penyebab asam urat adalah penumpukan kristal. 

Kristal merupakan monosodium urate yang mengendap di sekitar sendi. Kristal ini dapat menimbulkan rasa sakit yang dialami oleh penderita asam urat.

Penderita asam urat akan mengalami pegal-pegal berkepanjangan yang disertai rasa sakit di daerah persendian. Pegal-pegal merupakan salah satu gejala asam urat.

Selain itu, kadar asam urat yang tinggi ternyata dapat membuat badan terasa lemas. Bagi muslim, tentu saja tubuh lemas dapat mengganggu aktivitas beribadah. Tentu saja harapan tertinggi adalah kembali sehat.

Pakar obat herbal sekaligus dokter yang suka berdakwah, Ustadz dr. Zaidul Akbar membagikan resep untuk penderita asam urat yang merasa tubuhnya lemas. Simak tipsnya yang dapat Anda coba di rumah.

Selengkapnya baca di sini

3. Makan setelah Wudhu, Apakah Wudhunya Perlu Diulang? UAH dan Ustadz Khalid Basalamah Menjawab

rukun wudhu adalah
rukun wudhu adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Wudhu adalah menyucikan anggota tubuh dengan air untuk menghilangkan hadas kecil. Wudhu dilakukan agar muslim dapat melakukan beberapa ibadah tertentu.

Ada tiga ibadah yang menjadikan wudhu sebagai salah satu syarat melakukannya. Ibadah pertama adalah sholat. Salah satu dalilnya adalah hadis Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

“Allah tidak akan menerima sholat salah satu dari kalian jika kalian berhadats hingga kalian berwudhu." (HR Bukhari-Muslim).

Ibadah kedua adalah tawaf alias mengelilingi Ka’bah, baik dalam umrah maupun haji. Hadisnya yaitu, “Tawaf di sekitar Ka’bah adalah seperti halnya salat.” (HR At-Tirmidzi).

Adapun yang ketiga adalah menyentuh mushaf Al-Qur’an. “Tidak ada yang menyentuhnya (Al-Qur’an/tafsir tahlili), kecuali para hamba (Allah) yang disucikan.” (Q.S. Al-Waqi’ah: 79).

Jadi, jika ingin sholat, tawaf, dan menyentuh mushaf Al-Qur’an, muslim harus berwudhu terlebih dahulu. Ibadah-ibadah tersebut tidak akan sah apabila muslim melakukannya dalam keadaan berhadas.

Namun, ada kalanya muslim makan dan minum sebelum melaksanakan ibadah tersebut, padahal sudah berwudhu. Pertanyaannya, apakah jika makan setelah wudhu, wudhunya perlu diulang?

Simak berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Ustadz Khalid Basalamah.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya