Liputan6.com, Jakarta Ciri diabetes tak boleh diabaikan. Diabetes merupakan jenis peyakit metabolik yang bisa sangat berbahaya. Penyakit ini menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Timbulnya diabetes tipe 2 bisa bertahap, dan gejalanya bisa ringan selama tahap awal. Terkadang ciri diabetes sering tidak dikenali dengan baik. Ada sejumlah ciri diabetes yang bisa dikenali. Ciri diabetes ini merupakan bentuk perubahan tubuh akibat kenaikan gula darah.
Mengenali ciri diabetes dapat membantu mendeteksinya sejak dini. Dari mendeteksi ciri diabetes, kondisi kronis dan keparahan bisa dihindari. Berikut 15 ciri diabetes yang perlu diwaspadai, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (1/12/2021).
Ciri diabetes yang perlu diwaspadai
Sering buang air kecil
Sering buang air kecil menjadi salah satu ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2. Buang air kecil terjadi ketika seseorang buang air kecil minimal 3 liter per hari. Sering buang air kecil karena diabetes terjadi karena tubuh mencoba untuk membersihkan darah dari kelebihan glukosa. Ketika kadar gula tinggi, orang juga lebih sering minum, menyebabkan mereka memproduksi lebih banyak urin.
Sering haus
Selain buang air kecil, sering merasa haus juga bisa jadi ciri diabetes. Penderita diabetes terkadang mengalami bentuk rasa haus yang ekstrem atau polidipsia. Ini umum terjadi pada diabetes tipe 1, dan juga bisa terjadi pada tipe 2 ketika kadar gula darah sangat tinggi. Glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi dan rasa haus, serta dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap air.
Nasfu makan meningkat, tanpa kenaikan berat badan
Orang yang memiliki diabetes biasanya memiliki nafsu makan tinggi namun sulit menaikkan berat badan. Penderita diabetes yang tidak terkontrol mungkin akan memiliki nafsu makan yang besar tetapi tidak menambah berat badan. Ini menunjukkan bahwa tubuh mereka tidak mendapatkan semua energi yang dibutuhkan dari makanan. Bahkan ketika seseorang makan, rasa lapar bisa bertahan, karena tubuh terus meminta bahan bakar.
Advertisement
Ciri diabetes yang perlu diwaspadai
Penurunan berat badan
Ciri diabetes selanjutnya adalah penurunan berat badan. Tanda ini masih terkait dengan pengaruh diabetes terhadap nafsu makan. Ketidakmampuan menyerap glukosa ini juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Ini membuat nutrisi dan energi tidak terserap dan tubuh terus mengalami penurunan berat badan.
Napas beraroma buah
Seseorang dengan kadar gula darah tinggi mungkin memperhatikan bahwa napasnya berbau seperti buah, atau sangat manis. Ini terjadi ketika tubuh tidak dapat mengakses glukosa dari darah. Ini menciptakan bahan kimia yang disebut aseton yang dapat memiliki bau buah. Napas buah adalah ciri diabetes ketoasidosis, komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa yang dapat berkembang selama beberapa jam.
Masalah ginjal
Diabetes juga bisa menyebabkan masalah ginjal. Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk di ginjal. Diabetes membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah, akibatnya penyakit ginjal dapat terjadi. Penderita diabetes akan menemukan gejala seperti urin yang sangat gelap atau berdarah, urin berbusa, nyeri di dekat ginjal di punggung bawah, atau kondisi ginjal kronis atau infeksi saluran kemih.
Ciri diabetes yang perlu diwaspadai
Masalah kardiovaskular
Penderita diabetes seringkali mengalami gejala kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi. Ciri diabetes lain juga termasuk kadar kolesterol tinggi dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Sirkulasi yang buruk juga dapat memperlambat penyembuhan luka dan masalah pada ekstremitas, seperti kaki.
Kesemutan atau mati rasa
Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak saraf di seluruh tubuh, terutama yang memengaruhi sensasi di tangan atau kaki. Kesemutan atau mati rasa bisa menjadi tanda kerusakan saraf, atau neuropati diabetes. Beberapa penderita diabetes mengalami nyeri saraf, yang bisa terasa seperti sensasi listrik atau terbakar. Nyeri saraf bisa terjadi di mana saja, tetapi sangat umum terjadi di kaki dan tangan.
Gula darah terus naik
Kadar gula darah yang sangat tinggi adalah ciri diabetes paling jelas yang garus diwaspadai. Kadar gula darah yang sehat sebelum makan adalah 70–130 mg / dl sementara dua jam setelah makan adalah 140 mg / dl.
Advertisement
Ciri diabetes yang perlu diwaspadai
Lebih sering infeksi
Kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi. Kondisi ini membuat seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari luka atau infeksi. Infeksi yang terjadi dengan diabetes membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dan dapat memburuk lebih cepat. Tanpa pengobatan yang tepat, sepsis, komplikasi yang mengancam jiwa, dapat berkembang.
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bisa menjadi ciri diabetes. Kadar gula yang lebih tinggi dalam urin dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan ragi yang menyebabkan infeksi ini. Infeksi berulang sangat mengkhawatirkan.
Lapar dan gemetar
Penderita diabetes sering tiba-tiba merasa tidak stabil dan segera harus berusaha mendapatkan karbohidrat. Ketika memiliki gula darah tinggi, tubuh memiliki masalah mengatur glukosa. Jika makan sesuatu yang tinggi karbohidrat, tubuh mengeluarkan terlalu banyak insulin, dan glukosa turun dengan cepat. Reaksi ini membuat merasa gemetar, dan cenderung menginginkan karbohidrat atau gula.
Ciri diabetes yang perlu diwaspadai
Lelah sepanjang waktu
Kelelahan yang berkelanjutan merupakan ciri diabetes penting yang harus diperhatikan. Hal ini dapat disebabkan makanan yang makan untuk energi tidak dihancurkan dan digunakan oleh sel seperti yang seharusnya. Lelah sepanjang waktu terjadi karena tubuh tidak mendapat bahan bakar yang dibutuhkan. Ini membuat tubuh merasa lelah dan lesu.
Pengelihatan tampak buram
Pada tahap awal diabetes, lensa mata tidak fokus dengan baik karena glukosa menumpuk di mata, yang sementara mengubah bentuknya. ula darah tinggi menyebabkan lensa mata membengkak, yang mengubah kemampuan untuk melihat.
Luka sulit sembuh
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol dapat mengembangkan sirkulasi yang buruk. Saat sirkulasi melambat, darah bergerak lebih lambat, yang membuat tubuh lebih sulit mengirimkan nutrisi ke luka. Akibatnya, luka sembuh dengan lambat, atau mungkin tidak sembuh sama sekali.
Advertisement