Liputan6.com, Jakarta Covid-19 varian Omicron sudah tersebar di sejumlah negara di dunia. Menganggapi hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyarankan agar pemerintah segera mengambil empat langkah antisipasi.
Langkah tersebut guna mencegah masuknya varian baru Covid-19, yaitu B.1.1.529 atau akrab disebut Omicron di Indonesia. Untuk itu, Indonesia perlu belajar dari tujuh negara dengan kasus tersebut yang telah melakukan langkah mitigasi yaitu Italia, Jerman, Belanda, Inggris, Australia, Kanada dan Israel.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya ketujuh negara tersebut, negara lain seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia juga melakukan upaya pencegahan masuknya varian Omicron. Melihat kebijakan negara-negara tersebut, Wiku menjelaskan Indonesia bisa mengambil 4 langkah antisipasi masuknya varian Omicron.
Berikut ini ulasan mengenai 4 langkah antisipasi untuk mencegah masuknya varian Omicron ke Indonesia beserta daftar negara yang sudah terdeteksi varian Omicron dan fakta mengenai varian Omicron yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (3/12/2021).
Langkah yang Perlu Diambil Pemerintah Indonesia
Dikutip dari laman covid19.go.id, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan ada 4 langkah yang perlu diambil pemerintah Indonesia untuk mencegah masuknya varian Omicron. Berikut ini langkah-langkahnya, yaitu:
- Mengkaji ulang kebijakan pembatasan pada pintu masuk negara.
- Meningkatkan whole genum sequencing (WGS) atau untuk mendeteksi adanya varian Omicron di dalam negeri.
- Memastikan mobilitas masyarakat dilakukan dengan aman.
- Menggerakkan testing dan tracing yang diutamakan pada pelaku perjalanan luar negeri.
Itulah empat langkah antisipasi mencegah masuknya COVID-19 varian Omicron. Selain itu, penerapan protokol kesehatan ketat juga harus terus dilakukan. Terlebih memasuki momen Natal dan tahun baru yang memungkinkan aktivitas masyarakat meningkat dan berpotensi meningkatkan penularan.
Advertisement
Daftar Negara yang Sudah Terdeteksi Varian Omicron
Dilansir dari kanal YouTube FMB9ID_IKP, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan ada 23 negara yang melaporkan adanya varian Omicron per 1 Desember. Berikut ini daftar negaranya, yaitu:
1. Afrika Selatan
2. Botswana
3. Belanda
4. Inggris
5. Israel
6. Kanada
7. Hong Kong
8. Australia
9. Denmark
10. Austria
11. Italia
12. Belgia
13. Republik Ceko
14. Jerman
15. Perancis
16. Swiss
17. Portugal
18. Brasil
19. Jepang
20. Pulau Reunion (Perancis)
21. Swedia
22. Spanyol
23. Finlandia
Fakta Mengenai Varian Omicron
1. Pertama Ditemukan di Afrika Selatan
Varian COVID-19 B.1.1.529 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Strain telah menyebar ke negara-negara terdekat, termasuk Botswana. Di sini ditemukan kasus di mana orang yang divaksinasi penuh telah terinfeksi. Di Afrika Selatan lebih dari 100 kasus telah dikaitkan dengan varian ini, dengan empat lagi di Botswana.
2. Menyebar Cepat
Berdasrkan laporan Nature, kasus Varian B.1.1.529 meningkat tajam di provinsi Gauteng, Afrika Selatan. Kasus meningkat pesat di provinsi tersebut pada bulan November, terutama di sekolah dan di kalangan anak muda. Pengurutan genom dan analisis genetik lainnya dari tim Tulio de Oliveira, ahli bioinformatika di Universitas KwaZulu-Natal, menemukan bahwa varian B.1.1.529 bertanggung jawab atas semua 77 sampel virus yang mereka analisis dari Gauteng, yang dikumpulkan antara 12 dan 20 November.
3. Jumlah Mutasi Tinggi
Dilaporkan, Varian COVID-19 B.1.1.529 memiliki 32 mutasi pada spike protein. Spike protein merupakan protein SARS-CoV-2 yang mengenali sel inang dan merupakan target utama respons imun tubuh. Spike protein adalah target sebagian besar vaksin COVID-19 saat ini. Ia digunakan virus untuk membuka kunci akses ke sel-sel tubuh.
4. Masih Terus Diteliti
Para ilmuwan juga mencoba memahami sifat-sifat varian, seperti apakah ia dapat menghindari respons imun yang dipicu oleh vaksin dan apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih atau kurang parah daripada varian lainnya.
Advertisement
Update terbaru varian Omicron dari WHO
1. Gejala
Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya. Infeksi awal yang dilaporkan terjadi di kalangan mahasiswa—individu yang lebih muda yang cenderung memiliki penyakit yang lebih ringan—tetapi memahami tingkat keparahan varian Omicron akan memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu. Semua varian COVID-19, termasuk varian Delta yang dominan di seluruh dunia, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian.
2. Risiko Infeksi
Bukti awal menunjukkan bahwa mungkin ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron (orang yang sebelumnya memiliki COVID-19 dapat terinfeksi ulang dengan lebih mudah dengan Omicron), dibandingkan dengan varian kekhawatiran lainnya, tetapi informasinya terbatas. Informasi lebih lanjut tentang ini akan tersedia dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
3. Efektivitas Vaksin
WHO bekerja sama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan kami yang ada, termasuk vaksin. Vaksin tetap penting untuk mengurangi penyakit parah dan kematian, termasuk melawan varian dominan yang beredar, Delta. Vaksin saat ini tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian.
4. Efektivitas Tes Terkini
Tes PCR yang banyak digunakan terus mendeteksi infeksi, termasuk infeksi Omicron, seperti yang telah kita lihat dengan varian lain juga. Studi sedang berlangsung untuk menentukan apakah ada dampak pada jenis tes lain, termasuk tes deteksi antigen cepat.
5. Efektivitas Pengobatan Terkini
Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blocker masih akan efektif untuk menangani pasien dengan COVID-19 yang parah. Perawatan lain akan dinilai untuk melihat apakah masih efektif mengingat perubahan pada bagian virus dalam varian Omicron.