Liputan6.com, Jakarta Manufaktur adalah produksi barang melalui penggunaan tenaga kerja, mesin, peralatan dan pemrosesan atau formulasi biologis atau kimia.
Dengan kata lain, manufaktur adalah proses mengubah bahan mentah menjadi barang jadi dalam skala besar, atau menciptakan barang-barang yang lebih kompleks dengan menjual barang-barang dasar ke produsen untuk produksi barang-barang seperti mobil, pesawat terbang, atau peralatan rumah tangga.
Advertisement
Baca Juga
Manufaktur adalah proses mengubah bahan baku menjadi produk jadi melalui rekayasa manufaktur atau proses manufaktur. Manufaktur adalah proses yang dimulai dengan desain produk dan pemilihan bahan. Bahan dimodifikasi selama berbagai proses manufaktur untuk membuat produk jadi.
Manufaktur adalah suatu produksi skala besar yang mencakup beberapa proses antara untuk membuat berbagai komponen untuk barang jadi, dengan beberapa produsen menggunakan istilah fabrikasi. Manufaktur memiliki hubungan dekat dengan sektor rekayasa dan desain proses industri.
Untuk lebih jelas mengenai apa itu manufaktur, penting untuk mengerti pengertian manufaktur menurut beberapa ahli. Berikut adalah pengertian manufaktur menurut sejumlah ahli, seperti yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/7/2022).
Pengertian Manufaktur Menurut Para Ahli
Menurut John A. Schey (2009), manufaktur adalah serangkaian operasi yang saling berhubungan yang melibatkan perancangan, pemeliharaan bahan, perencanaan, produksi, jaminan kualitas, manajemen serta pemasaran konsumen yang berbeda-beda dan barang-barang yang tahan lama.
Sementara itu menurut Wignjosoebroto (2006), manufaktur adalah sistem manufaktur mempunyai definisi sebagai keseluruhan entitas yang bekerja dalam suatu aturan tertentu untuk mengubah resource (material, modal, tenaga, energi dan keterampilan) menjadi produk (barang atau jasa) yang dapat dijual oleh perusahaan dengan melakukan proses produksi tertentu untuk meningkatkan added value suatu resource.
Menurut Wiratno (2005), manufaktur adalah kelompok dari equipment (yang terdiri dalam peralatan dan mesin produksi, perpindahan material serta sistem komputer) yang terintegrasi serta human resource (dibutuhkan buat full time atau periodically buat jalankan metode),yang memiliki peranan buat melaksanakan satu atau banyak proses operasi serta/atau assembly dalam suatu bahan material awalan, part atau set of parts. Secara prinsip, sistem manufaktur sebagai sistem yang lakukan proses perubahan/alterasi kemauan (needs) kastemer jadi produk sebagai yang memiliki kualitas tinggi.
Dari ketiga definisi dari para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manufaktur adalah sistem atau proses panjang sebuah aktivitas produksi untuk membuat bahan baku atau bahan mentah hingga menjadi barang siap pakai, dengan melibatkan mesin dan sumberdaya manusia.
Advertisement
Sejarah Manufaktur
Sistem manufaktur adalah sistem produksi yang mulai berkembang seiring dengan diperkenalkannya sistem pabrik di Inggris pada awal revolusi industri di akhir abad ke-18. Pada masa itu, manufaktur adalah sebuah sistem produksi memanfaatkan kemajuan teknologi dan menggunakan mesin yang ditenagai oleh air, uap dan, kemudian listrik yang memungkinkan produksi skala besar.
Metode pembuatan jalur perakitan dijelaskan oleh Adam Smith dalam The Wealth of Nations, yang memperkenalkan konsep pembagian kerja. Ini berarti bahwa orang yang berbeda masing-masing akan mengerjakan satu tugas dari proses manufaktur, misalnya memotong kawat untuk pin, untuk menciptakan proses yang lebih efisien dan hemat biaya.
Jika produsen tunggal mengerjakan suatu produk mulai dari bahan baku sampai menjadi produk siap pakai sendirian, maka manufaktur adalah proses membagi setiap proses pekerjaan dari mulai bahan baku hingga produk siap pakai ke orang/divisi yang berbeda-beda di setiap bagiannya. Dengan langkah seperti itu, manufaktur memungkinkan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang besar.
Jenis-Jenis Manufaktur
Pada intinya, manufaktur adalah proses yang sederhana, bahan baku atau bagian komponen dibeli dan kemudian diubah menjadi produk jadi. Namun, agar berhasil, produsen harus mampu menutupi biaya pembuatan produk, memenuhi permintaan dan menciptakan produk yang diinginkan pasar. Setidaknya ada tiga jenis proses produksi manufaktur, yaitu make to stock (MTS), make to order (MTO) dan make to assemble (MTA).
Ketiga jenis manufaktur ini bekerja sebagai berikut:
1. Make-To-Stock (MTS)
Dalam sistem ini, manufaktur adalah proses memproduksi barang-barang dalam jumlah tertentu untuk menjadi persediaan di toko-toko maupun showroom. Namun metode manufaktur ini memiliki sejumlah risiko. Risiko pertama adalah jika barang diproduksi terlalu banyak, akan menyebabkan harga barang turun akibat surplus stok. Sedangkan jika memproduksi terlalu sedikit, hasil penjualan tidak cukup untuk menutup biaya produksi.
2. Make-To-Order (MTO)
Metode make to order adalah metode manufaktur yang memungkinkan produsen untuk memulai proses produksi setelah menerima pesanan. Metode ini memiliki kelebihan yaitu mudah untuk mengelola inventaris dan bereaksi terhadap permintaan pasar.
Namun, metode ini memiliki kekurangan dimana pelanggan harus menunggu produk mereka diproduksi hingga jadi. Sementara pabrik membutuhkan aliran pesanan yang stabil agar pabrik tetap dapat berproduksi dan menghasilkan untung.
3. Make-To-Assemble (MTA)
Cara ini hampir sama dengan make to stock, namun pabrik juga akan memproduksi suku cadang dari produknya. Metode ini akan membuat stok selalu tersedia, namun stok suku cadang belum tentu terjual habis.
Dari uraian di atas setiap jenis manufaktur ini memiliki risiko sendiri terkait dengan penawaran dan permintaan. Memproduksi terlalu banyak berisiko pada penurunan harga dan keuntungan. Memproduksi barang yang sedikit akan berisiko kehilangan pelanggan yang akan pergi ke tempat lain.
Kontrol kualitas juga merupakan aspek penting dari setiap proses manufaktur untuk melindungi citra merek dan produk Anda. Bisnis manufaktur yang sukses membutuhkan perpaduan yang baik antara manajemen penjualan, manajemen stok, kontrol kualitas, dan penetapan biaya produksi.
Advertisement
Contoh Industri Manufaktur
Manufaktur adalah penciptaan produk baru, baik dari bahan baku atau komponen. Contoh manufaktur termasuk perusahaan otomotif, toko roti, pembuat sepatu dan penjahit, karena mereka semua menciptakan produk, bukan menyediakan layanan.
Penebangan atau penambangan tidak termasuk manufaktur, karena tidak mengubah barang menjadi produk baru. Sementara itu, konstruksi, meskipun tampak seperti proses manufaktur, sebenarnya itu masuk kategori lain dan juga tidak dianggap sebagai aspek manufaktur.
Pekerjaan manufaktur dapat mencakup berbagai keterampilan, termasuk perakit, pembuat roti, teknisi peralatan gigi dan medis, pengolah makanan, perhiasan, pekerja logam, masinis, printer, quality control, penjahit, tukang pelapis, tukang las, pemotong dan pekerja kayu.
Pentingnya Manufaktur
Manufaktur tidak hanya penting dalam memproduksi dan mendistribusikan barang ke pasar, tetapi juga penting untuk pertumbuhan ekonomi. Di Amerika Serikat misalnya, manufaktur menyumbang 15% dari output ekonomi.
Manufaktur adalah proses produksi yang terus menjadi aspek penting industri, tidak hanya untuk menyediakan barang untuk pasar, tetapi juga untuk menggerakkan perekonomian. Sebab, proses manufaktur terus maju, maka keterampilan yang dibutuhkan juga berkembang, dengan tren ini akan terus berlanjut di masa depan.
Manufaktur adalah proses produksi yang membutuhkan keseimbangan penawaran dan permintaan yang cermat, baik melalui pembuatan barang untuk persediaan, pesanan, atau perakitan, serta kemampuan membaca permintaan pasar.
Manufaktur telah menjadi bagian integral dari masyarakat selama berabad-abad dan ini tampaknya terus berlanjut selama manusia membutuhkan produk mulai dari makanan dan pakaian, hingga kendaraan dan obat-obatan.
Advertisement