Liputan6.com, Jakarta - Grand Solo Batik Carnival (SBC) akan kembali digelar Pemerintah Kota Surakarta pada 2 Oktober 2022 setelah dua tahun terhenti karena Pandemi COVID-19. Acara tahunan di Kota Solo ke-13 ini, adopsi konsep transformasi digital “metaverse” yang memungkinkan pagelaran seni disaksikan di dunia nyata dan maya/online atau dua dunia.
Baca Juga
Usung tema Metaverse “The Precious Legacy”, pagelaran seni dan budaya di Kota Solo ke-13 ini menjadi bukti bahwa Batik Kota Solo bisa lebih dari melampaui dunia. Tema ini dipilih guna mengubah pola pikir masyarakat untuk berkreativitas tanpa batas meski dalam keadaan terbatas.
Advertisement
“Solo Batik Carnival (SBC) bersama Kotamaya mencoba menghadirkan Solo Batik Carnival (SBC) dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya dengan merujuk pada kemajuan teknologi futuristik, yang berfokus pada kehadiran smartphone yang memungkinkan sebuah peristiwa secara seketika dan serentak yang dapat disaksikan di belahan bumi manapun,” kata Ketua Yayasan SBC, Lia Imelda.
Kesuksesan acara tahunan Solo Batik Carnival (SBC) 2022 kali ini dilakukan dengan menggandeng perusahaan teknologi Kotamaya. Perusahaan start up dibidang mobile apps yang sedang memfokuskan pada pengembangan aplikasi sosial virtual experience. Ini memungkinkan masyarakat di seluruh dunia bisa turut menyaksikan pagelaran Solo Batik Carnival (SBC) ke-13.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pagelaran seni dan budaya Solo Batik Carnival (SBC) ke-13 pada tahun 2022, pada Minggu (14/8/2022).
Desain Batik yang Dipamerkan di Solo Batik Carnival (SBC) ke-13
Solo Batik Carnival (SBC) pada 2 Oktober 2022 akan dimeriahkan oleh para peserta yang memamerkan kostum-kostum unik berbahan utama batik yang dikenakannya sendiri. Mereka akan berjalan di atas catwalk di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta.
Acara tahunan Solo Batik Carnival (SBC) ini khususnya akan memamerkan desain batik dengan konsep Royal Kingdom, Heritage Heredity, Empire Intergalatic. Konsep desain batik Royal Kingdom memiliki arti kerajaan atau keraton sebagai pusat kebudayaan Adhi Luhung yang berada di Surakarta.
Lebih lanjut jelasnya kepada Liputan6.com, konsep batik Heritage Heredity memiliki arti warisan turun temurun. Hal ini mengisyaratkan meski zaman berkembang begitu pesat, tetapi batik akan tetap memiliki nilai seni yang tinggi dan wujud kekayaan Budaya Indonesia.
Sementara konsep batik Empire Intergalactic memiliki arti kerajaan galaksi. Sub tema Solo Batik Carnival (SBC) ke-13 ini mengacu pada pameran kostum-kostum bergaya robotic dengan penggunaan warna-warna metallic.
Gayung bersambut, Kepala Bidang Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, Is Purwaningsih, Sabtu (13/8/2022) mengungkapkan pada ajang Solo Batik Carnival (SBC) kali ini begitu disambut oleh para pecinta batik. Banyak dari mereka yang sangat antusias ingin segera menampilkan karya-karyanya di Solo Batik Carnival (SBC).
Solo Batik Carnival (SBC) dengan konsep metaverse digelar pada tanggal 2 Oktober 2022 bukan tanpa alasan. Presiden Republik Indonesia ke-8 Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada tahun 2009 lalu resmi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 yang menetapkan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober.
Pada 2 Oktober adalah tanggal saat batik Indonesia diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Batik Indonesia diakui dunia didasarkan pada keputusan komite 24 negara, menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang resmi diakui oleh UNESCO.
Advertisement