Devisa Adalah Sumber Pembiayaan Negara, Ketahui Sumber, Jenis, dan Fungsinya

Devisa adalah salah satu sumber pembiayaan bagi suatu negara.

oleh Husnul Abdi diperbarui 05 Sep 2022, 16:50 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 16:50 WIB
Devisa adalah Sumber Pembiayaan Negara
Devisa adalah Sumber Pembiayaan Negara | unsplash.com/@kelsoknight

Liputan6.com, Jakarta Devisa adalah istilah yang berkaitan dengan perekonomian sebuah negara. Devisa adalah alat pembayaran antarnegara. Agar roda perekonomian berputar dengan baik, devisa perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah suatu negara.

Cadangan devisa suatu negara bahkan menjadi salah satu parameter untuk menentukan apakah sebuah negara memiliki keuangan yang baik atau tidak. Devisa memiliki peranan yang sangat penting dalam berjalannya pembangunan suatu negara.  

Devisa adalah salah satu sumber pembiayaan bagi suatu negara. Hal ini juga melambangkan citra suatu negara, di mana citra baik negara akan muncul ketika cadangan devisa terus bertumbuh. Sebaliknya, negara dengan cadangan devisa semakin kecil adalah tanda bahwa negara itu tidak mampu menghasilkan devisa.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/9/2022) tentang devisa adalah.

Devisa adalah

Devisa adalah Sumber Pembiayaan Negara
pariwisata merupakan sektor yang paling efektif untuk mendongkrak devisa Indonesia

Devisa adalah salah satu kesepakatan alat pembayaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan perdagangan internasional. Setiap negara yang pernah atau ingin melakukan perdagangan internasional tentunya harus sudah memiliki devisa ini.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri. Sementara itu, menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, dikatakan bahwa devisa adalah salah satu alat dan sumber pembiayaan bagi bangsa dan negara.

Cadangan devisa adalah simpanan bank sentral dan otoritas moneter. Bank sentral Indonesia adalah Bank Indonesia. Sementara otoritas moneter Indonesia adalah Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Suatu negara yang mampu mendanai impor dengan cadangan devisa adalah tanda bahwa sektor keuangan negara tersebut berjalan dengan stabil sehingga negara bisa melakukan perdagangan internasional dan memperluas pasar produksi. Sementara, suatu negara yang memiliki cadangan devisa semakin kecil merupakan tanda bahwa negara itu tidak mampu menghasilkan devisa.

Devisa berguna untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan antarnegara. Misalnya saja devisa berfungsi sebagai alat pembayaran transaksi internasional seperti kegiatan impor, jasa pelayaran, perjalanan dinas pejabat, biaya korps diplomatik ke luar negeri, biaya mahasiswa yang belajar ke luar negeri, dan sarana memberi sumbangan ke negara lain.

Sumber Devisa

Proyeksi Neraca Perdagangan Indonesia
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/4/2022). Kenaikan harga komoditas global di tengah perang Rusia-Ukraina tetap menjadi pendorong utama terjadinya surplus yang besar karena mendorong kinerja ekspor Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sumber devisa adalah sebagai berikut:

Hasil ekspor barang dan jasa

Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.

Kiriman valuta asing dari luar negeri

Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.

Pinjaman atau hutang luar negeri

Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.

Hadiah, bantuan, atau sumbangan luar negeri

Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa negara.

Penerimaan dividen atau jasa serta bunga dari luar negeri

Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.

Wisatawan yang belanja di dalam negeri

Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.

Pungutan bea masuk

Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.

Jenis Devisa

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Secara umum, jenis devisa dapat dibedakan menjadi 2, yaitu devisa menurut sumbernya dan wujudnya. Jenis devisa adalah sebagai berikut:

Devisa Menurut Sumbernya

Devisa menurut sumbernya terbagi dua, yaitu devisa kredit dan devisa umum.

- Devisa kredit: meliputi devisa yang berasal dari pinjaman luar negeri.

- Devisa umum: devisa yang sumbernya berasal dari sumber lain (selain kredit), contohnya saja seperti ekspor, penyelenggaraan jasa serta proses penerimaan bunga dari modal.

Devisa Menurut Wujudnya

Selain mengacu pada sumbernya, devisa juga dapat dinilai dari wujudnya. Beberapa devisa yang termasuk di dalamnya meliputi:

- Devisa Kartal: Devisa kartal yaitu devisa yang memiliki wujud uang kertas ataupun logam.

- Devisa Giral: Devisa yang memiliki wujud surat-surat berharga yang contohnya seperti wesel, cek, travellers chegue atau cek perjalanan, IMO atau International Money Order), dan lain-lain. Apabila diinginkan, devisa giral ini akan dapat diubah atau dicairkan menjadi bentuk devisa kartal.

Fungsi Devisa

Neraca Perdagangan RI
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mengalami surplus US$ 4,37 miliar karena ekspor lebih besar dari nilai impornya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seperti Liputan6.com kutip dari Dosen Pendidikan, devisa memiliki fungsi umum yang telah diakui dalam aktivitas perekonomian. Beberapa fungsi penting dari devisa adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat pembayaran barang-barang konsumsi yang diimpor, contohnya saja barang elektronik dan lain-lainnya.

2. Sebagai alat pembayaran barang-barang modal yang diimpor, contohnya mesin.

3. Sebagai alat pembayaran jasa-jasa menuju luar negeri contohnya jasa pelayaran.

4. Sarana pembiayaan perjalanan dinas para pejabat menuju luar negeri.

5. Sarana pembiayaan korps diplomatik menuju luar negeri.

6. Sarana pembiayaan para pemuda serta mahasiswa yang telah belajar di luar negeri.

7. Sarana untuk membangun berbagai fasilitas umum di dalam negeri

8. Sarana untuk memberikan sumbangan ke negara-negara lain yang sedang alami musibah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya