3 Cara Memainkan Angklung, Lengkap dengan Sejarah dan Jenis-Jenisnya

Cara memainkan angklung yang mudah untuk dilakukan, lengkap dengan sejarahnya.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 21 Okt 2022, 10:37 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2022, 10:25 WIB
Serunya Ngamen Angklung Selama 1 Bulan di Eropa
Tim Muhibah Angklung berkeliling benua Eropa selama satu bulan, demi memperkenalkan budaya Nusantara. (Foto: Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Angklung merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari dua tabung bambu yang memang dipasang pada rangka bambu. Tabung angklung juga diukir sehingga memiliki nada resonansi saat dipukul. Kedua tabung disetel ke oktaf bagian bawah bingkai, di mana cara memainkan angkung dipegang dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menggoyang instrumen dengan cepat dari sisi ke sisi.

Cara memainkan angklung cukup mudah untuk dilakukan, bisa dengan menggetarkan dan sentak untuk menghasilkan nada. Angklung ketika dimainkan, maka akan muncul nada berulang yang cepat berbunyi. Dengan demikian, masing-masing dari tiga atau lebih pemain angklung dalam satu ensemble hanya memainkan satu nada dan bersama-sama, sehingga menghasilkan melodi yang lengkap.

Kata Angklung berasal dari dua kata yaitu angka dan lung, di mana angka berarti “nada”, dan lung berarti “patah” atau “hilang”, yang jika digabungkan mewakili nada yang tidak lengkap. Sampai sekarang, musik angklung menjadi identitas budaya masyarakat Sunda di Jawa Barat dan Banten. Cara memainkan angklung juga tidak bisa dilakukan sendiri, namun membutuhkan beberapa orang yang bisa kerjasama dan koordinasi untuk menghasilakan irama dan melodi yang indah.

Berikut ini cara memainkan angklung yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (21/10/2022). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Sejarah Angklung

Ilustrasi alat musik tradisional angklung
Ilustrasi alat musik tradisional angklung. (Gambar oleh Tri Yugo Wicaksono dari Pixabay)

Melansir dari laman Peta Budaya Belajar Kemendikbud, Angklung adalah salah satu alat musik khas Indonesia yang akan banyak Anda jumpai ketika berada di daerah Jawa Barat. Alat musik tradisional ini terbuat dari beberapa tabung-tabung bambu, di mana ketika dimainkan akan membentuk suara atau nada, efek dari benturan tabung-tabung bambu tersebut dengan cara digoyangkan. Sebagai salah satu bentuk pengakuan alat musik Indonesia, Angklung telah terdaftar sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari UNESCO sejak November 2010.

Alat musik Angklung juga dikenal sebagai alat musik yang dulunya digunakan untuk sarana pemujaan kepada Dewi Sri (Nyai Sri Pocachi) pada abad ke 12 sampai abad ke 16. Dalam budaya Sunda Dewi Sri Pocachi memiliki mitos sebagai Dewi kesuburan tanah serta pertanian yang memang dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Jawa Barat di era tersebut.

Angklung sendiri berasal dari bahasa Sunda yaitu Angkleung, yang memiliki arti gerakan tangan yang menggerakkan alat musik bamboo tersebut. Adapun versi lain nama angklung sendiri merupakan istilah dari suara yang ditimbulkan dari alat musik tersebut yaitu Klung-klung-klung jika di bunyikan. Untuk bentuk angklung terdiri dari dua atau lebih batang bambu dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan tinggi dan rendahnya nada yang dibentuk menyerupai alat musik calung. 


Jenis-Jenis Angklung

Saung Angklung Udjo
Pertunjukan Regular Bambu dari Saung Angklung Udjo. (dok. Instagram @saungangklungudjo/https://www.instagram.com/p/CJ2UibIJm9b/)

Sebelum mengetahui cara memainkan angklung, maka Anda harus pahami terlebih dahulu jenis-jenis angklung yang sering digunakan.

a. Angklung DogDog Lojor

Angklung DogDog Lojor adalah jenis angklung yang memang digunakan pada kesenian dogdog lojor yang terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul yang tersebar di sekitar Gunung Halimun.

Istilah Dogdog Lojor diambil dari nama salah satu instrumen dalam tradisi ini, yakni Dogdog Lojor. Angklung yang digunakan juga memiliki fungsi pada tradisinya, yakni sebagai pengiring ritus bercocok-tanam. Setelah masyarakat di sana menganut Islam, dalam perkembangannya, kesenian tersebut juga digunakan untuk mengiringi khitanan dan perkawinan. 

b. Angklung Kanekes

Angklung Kanekes adalah salah satu jenis angklung yang dimainkan oleh masyarakat Kanekes (Baduy), di daerah Banten. Adapun tradisi angklung ini terbilang kuno, dan tetap dilestarikan sebagaimana fungsi yang dicontohkan leluhur mereka, yakni mengiringi ritus bercocok-tanam (padi).

Angklung digunakan atau dibunyikan ketika mereka menanam padi di huma (ladang). Adapun orang yang berhak membuat Angklung hanyalah warga Baduy Jero, serta menjadi keturunan para pembuat Angklung. Untuk warga Baduy Luar tidak membuat Angklung, melainkan cukup membelinya dari warga Baduy Jero. 

c. Angklung Gubrag

Angklung gubrag merupakan jenis angklung yang bisa Anda jumpai saat berada di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan) ke leuit (lumbung). Dalam mitosnya angklung gubrag mulai ada ketika suatu masa kampung Cipining mengalami musim paceklik. 

d. Angklung Padaeng

Angklung Padaeng dikenalkan oleh Daeng Soetigna sekitar tahun 1938, di mana inovasi angklung padaeng ini terdapat pada laras nada yang digunakan yaitu diatonik yang sesuai dengan sistem musik barat. Angklung Padaeng secara khusus dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu angklung melodi dan angklung akompanimen. Setelah inovasi Daeng Soetigna, pembaruan-pembaruan lainnya terhadap angklung terus berkembang hingga sekarang. 


Cara Memainkan Angklung

Penampilan Angklung Vibrations di Fete de la Musique.
Penampilan Angklung Vibrations di Fete de la Musique. Dok: Kemlu RI

Permainan Angklung cukup mudah dilakukan bagi setiap orang, apalagi msyarakat jawa barat. Cara memainkan angklung juga cukup mudah dilakukan, di mana satu tangan berfungsi untuk memegang rangka angklung, dan tangan yang lain menggoyangkannya hingga menghasilkan suara atau bunyi. 

Adapun beberapa cara memainkan angklung dengan mudah dan sederhana, di antaranya:

1. Kurulung (getar)

Cara memainkan angklung dengan kurulung ini, merupakan teknik yang paling umum dipakai, di mana satu tangan memegang rangka angklung, dan tangan lainnya menggoyangkan angklung selama nada yang diinginkan. Cara ini dapat membuat tabung-tabung bambu yang ada silih beradu dan menghasilkan bunyi. 

2. Cetok (sentak)

Cara memainkan angklung degan mudah, juga bisa dengan cara cetok atau sentak, di mana teknik ini membuat tabung dasar ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak tangan kanan, sehingga angklung akan berbunyi sekali saja (stacato). 

3. Tengkep

Cara memainkan angklung dengan tengkep, juga merupakan teknik yang mirip seperti kurulung, namun salah satu tabung ditahan, sehingga tidak ikut bergetar. Teknik ini memang mengharuskan kita untuk menahan bambu, di satu sisi untuk tetap diam dan tidak bergetar, sedangkan satu sisi lainnya digetarkan untuk membuat suatu nada tersendiri. Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan satu suara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya