Liputan6.com, Jakarta Kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis depat apa merupakan pertanyaan yang kerap kali ditanyakan oleh banyak orang, debat parlemen adalah acara debat akademis.
Kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis debat yang termasuk formal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian debat adalah pertukaran dan pembahasan pendapat terkait suatu hal dengan saling menyampaikan argumentasi atau alasan dengan tujuan mempertahankan pendapat bahkan memenangkan pendapat.
Advertisement
Baca Juga
Dengan adanya kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis debat yang formal, maka debat bisa sebagai strategi dalam adu pendapat atau argumen dengan tujuan pendapat yang kita bisa mematahkan pendapat lawan.
Untuk lebih rinci, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis debat yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/12/2022).
Kegiatan Debat yang Dilakukan Oleh Anggota Parlemen Termasuk Jenis Debat
Kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis debat parlementer atau majelis. Debat parlementer adalah debat yang dilakukan di parlemen atau lembaga legislatif suatu negara.
Fungsi kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis debat parlementer atau majelis yaitu untuk memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu. Dalam debat parlementer seluruh anggota debat berhak mengajukan pendapat dan gagasannya. Mendukung atau menentang usul yang telah disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat dengan disertai alasan yang kuat.
Dikutip dari buku Jago Debat (2020) karya R. Deni Muhammad Danial, kegiatan debat yang dilakukan oleh anggota parlemen termasuk jenis debat parlementer atau majelis dapat berlangsung di tatanan eksekutif, yudikatif, atau legislatif dari suatu negara.
Debat yang dalam bahasa Inggris disebut parliamentary debating atau assembly debating ini biasanya membahas kebijakan, undang-undang, atau hal lainnya yang berhubungan dengan ketatanegaraan.
Advertisement
Jenis-Jenis Debat Lainnya
Selain debat parlementer atau majelis, terdapat beberapa jenis debat lainnya yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut:
1. Debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating
Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini, diajukan beberapa pertanyaan yang saling memiliki hubungan sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi yang ingin ditegakkan maupun diperkukuh oleh pihak yang memberi pertanyaan. Jenis debat ini umumnya kerap ditemukan di dalam persidangan, yang terjadi antara pengacara dan jaksa.
2. Debat Formal
Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konvensional atau debat pendidikan. Debat formal ini bertujuan memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara untuk menyampaikan kepada audiens atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun gagasan yang dapat menunjang atau menolak usulan. Argumen yang disampaikan harus masuk akal, jelas, terstruktur, dan menyangkut kebutuhan bersama.
Unsur-Unsur Debat
Dalam keberlangsungan debat, terdapat beberapa unsur-unsur debat yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut:
1. Tim Afirmatif
Unsur-unsur debat yang pertama adalah tim afirmatif atau pihak pro. Tim afirmatif merupakan tim yang setuju dengan topik diperdebatkan atau bisa dikatakan mosi. Pihak pro ini akan menjelaskan uraian mengenai alasan setuju terhadap mosi yang dibahas tersebut dengan alasan yang masuk akal dan jelas.
2. Mosi
Unsur-unsur debat yang berikutnya adalah mosi. Dalam debat harus ada mosi yang akan diperdebatkan. Mosi merupakan suatu hal atau topik yang akan diperdebatkan oleh para peserta debat. Adanya mosi sangat penting dalam sebuah debat karena terdapat pihak yang pro dan pihak yang kontra.
3. Tim Negatif
Tim negatif merupakan lawan atau tim yang tidak setuju terhadap topik atau mosi. Tim negatif disebut juga oposisi atau pihak kontra. Pihak kontra akan memberikan sanggahan terhadap pernyataan yang dilontarkan dari pihak tim afirmatif, dengan alasan yang logis dan jelas.
4. Tim Netral
Unsur-unsur debat selanjutnya adalah tim netral. Selain tim afirmatif dan tim negatif, juga harus ada pihak yang menengahi debat, yaitu tim netral. Tim netral merupakan tim yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap satu di antara pihak, baik tim afirmatif atau negatif, dengan kata lain bersikap netral.
5. Moderator
Moderator merupakan satu di antara unsur-unsur debat yang tidak kalah penting. Moderator ini dalam debat adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan, mulai membacakan tata tertib debat, mengajukan pertanyaan serta menengahi adu pendapat peserta debat. Moderator ini juga bertugas mengawasi jalannya debat yang menjadi tanggung jawabnya dengan tujuan utamanya adalah agar debat dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara kondusif.
6. Penulis
Unsur-unsur debat yang lainnya adalah penulis atau notulen. Dalam debat, terdapat penulis, yaitu orang yang bertugas mencatat dan menulis kesimpulan debat tersebut. Selain itu, notulen juga mencatat pernyataan, kesimpulan akhir, mosi debat dan penyampaian para pihak debat.
7. Peserta Debat
Unsur-unsur debat yang terakhir adalah peserta debat. Pada beberapa kesempatan, peserta debat berhak menentukan keputusan akhir bersama juri debat lewat proses voting atau pemungutan suara.
Advertisement