Asosiasi Adalah Bagian dari Kelompok Sosial, Ketahui Arti, Ciri-Ciri dan Contohnya

Asosiasi merupakan salah satu perwujudan dari kelompok sosial yang tergabung dalam kelompok nyata yang ada dalam masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2022, 14:20 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 14:20 WIB
Sekolah Anak
Ilustrasi sekolah yang tepat untuk anak. Credits: pexels.com by Max Fischer

Liputan6.com, Jakarta Manusia adalah makhluk sosial. Bahkan hal ini adalah sesuatu yang telah menjadi kodrat manusia. Manusia menjadi makhluk sosial bukan tanpa sebab. Dalam kehidupan ini, manusia membutuhkan orang lain dalam berbagai hal untuk mencapai berbagai kebutuhan manusia. Perwujudan manusia sebagai makhluk sosial dan perlunya kehadiran manusia lainnya menyebabkan munculnya kelompok sosial dalam masyarakat.

Berdasarkan buku "Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X1 SMA/MA" milik Bagja Waluya, menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, yang mana antara anggotanya saling berhubungan, memengaruhi dan bahkan memiliki kesadaran untuk saling menolong.

Manusia secara murni atau natural pasti akan bergabung dalam minimal satu kelompok sosial. Kelompok sosial juga dapat terbentuk secara alami maupun sengaja dibentuk. Ini karena setiap kelompok sosial biasanya memiliki kepentingan yang berbeda. Asosiasi adalah salah satu bagian dari kelompok sosial berdasarkan proses terbentuknya.

Lebih tepatnya, asosiasi adalah bagian dari kelompok nyata yang biasanya memiliki berbagai bentuk, tetapi terdapat satu ciri yang sama, yakni kehadiran yang relatif tetap atau sama. Seperti jenis kelompok sosial lainnya, asosiasi adalah kelompok yang juga memiliki karakter tersendiri. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang arti, ciri dan contoh dari kelompok asosiasi, Kamis (22/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berbagai Arti Asosiasi Menurut Para Ahli

Ilustrasi anak sekolah
Ilustrasi anak sekolah. (Gambar oleh stokpic dari Pixabay)

1. Pengertian Asosiasi

Asosiasi memiliki beberapa makna atau arti. Berdasarkan artikel “Associations and Institutions” IGNOU The People’s University yang didistribusikan oleh Smriti Singh, asosiasi adalah jenis kelompok sosial yang merupakan ciri penting dari masyarakat modern yang kompleks. Asosiasi dikenal dalam formasi sosial sebelumnya tetapi sifat asosiasi sebagai bentuk kelompok sosial dalam masyarakat industri modern berbeda dari yang sebelumnya. Ketika masyarakat semakin kompleks, kebutuhan dan minat orang juga berkembang dan semakin banyak atau beragam.

Kepentingan mengambil supremasi dalam masyarakat yang lebih kompleks dan mulai menentukan setiap bidang kehidupan. Oleh karena itu, secara sosiologis kelompok yang didirikan untuk melindungi dan meningkatkan kepentingan orang melalui aturan dan peraturan tertentu secara terorganisir disebut asosiasi. Adapun beberapa arti asosiasi menurut para ahli sosiologi adalah sebagai berikut :

a. R.M MacIver menyebutkan bahwa asosiasi adalah sebuah organisasi yang sengaja dibentuk untuk mengejar kepentingan bersama atau serangkaian kepentingan, yang dimiliki oleh para anggotanya.

b. Menurut Morris Ginsberg, sebuah asosiasi merupakan  "sekelompok makhluk sosial yang terkait satu sama lain oleh fakta bahwa mereka memiliki atau telah melembagakan bersama suatu organisasi dengan maksud untuk mengamankan tujuan tertentu atau tujuan tertentu".

c. Asosiasi merupakan "kelompok yang diorganisir untuk mengejar kepentingan atau kelompok kepentingan yang sama". Oleh karena itu, manusia memiliki kepentingan yang berbeda dan mereka membentuk asosiasi yang berbeda untuk  dapat memenuhinya. Tidak ada asosiasi tunggal yang pada dasarnya bisa memuaskan semua kepentingan individu atau individu.

d. Sementara itu, berdasarkan KBBI terdapat tiga makna dari asosiasi, salah satunya adalah bahwa asosiasi merupakan perkumpulan orang yang memiliki kepentingan yang sama.


Berbagai Ciri-Ciri Asosiasi

kemendikbud
Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Irman Yasin Limpo saat melihat siswa belajar di kelas. (Istimewa)

2. Karakter Asosiasi

Bagja Waluya menyebutkan secara lebih lanjut dalam bukunya, bahwa kelompok asosiasi adalah kelompok yang para anggotanya mempunyai kesadaran jenis, yaitu adanya persamaan kepentingan pribadi atau kepentingan bersama.

Selain itu, para anggota saling terhubung satu sama lain melalui kontak atau komunikasi karena adanya ikatan organisasi formal. Kelompok asosiasi merupakan kelompok yang memiliki bentuk tetap dan berdasarkan buku “Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI” milik Puji Raharjo dan artikel “Associations and Institutions” IGNOU The People’s University,  karakter atau ciri-ciri kelompok asosiasi adalah sebagai berikut:

a. Terjadi atau ada karena sengaja direncanakan atau dibuat

b. Kehadirannya bersifat tetap

Sifat asosiasi mungkin permanen atau sementara. Ada beberapa yang lebih bertahan lama dan ada dalam skala yang lebih besar seperti negara, keluarga, organisasi keagamaan dll.

c. Asosiasi-kelompok manusia

Dengan istilah kelompok di sini berarti kumpulan makhluk sosial yang berbagi hubungan sosial yang khas satu sama lain, yakni sebagai kelompok yang mengacu pada timbal balik antara anggotanya. Dengan demikian, di sini pergaulan sebagai suatu kelompok secara tegas diorganisasikan di sekitar suatu kepentingan tertentu. Gagasan tentang pengorganisasian yang tegas lah yang membedakan asosiasi sebagai kelompok sosial dari kelompok sosial lainnya seperti kelompok primer dan sekunder atau kelas dan kerumunan.

d. Adanya kepentingan bersama

Ini bukan hanya kumpulan individu tetapi asosiasi sebagai kelompok sosial yang berbeda dalam hal aspek kepentingan asosiasi. Karena asosiasi diorganisir untuk tujuan tertentu, untuk mengejar kepentingan tertentu, maka kepentingan adalah kebajikan dasar di mana berbagai bentuk asosiasi terbentuk.

e. Pengaturan hubungan, terdapat interaksi, interalasi dan komunikasi secara terus menerus

Setiap asosiasi memiliki cara dan sarana sendiri untuk mengatur perilaku dan hubungan anggotanya. Oleh karena itu, mereka membingkai aturan dan peraturan tertentu yang mungkin dalam bentuk tertulis atau tidak tertulis.


Ciri-Ciri Asosiasi

Asosiasi Produsen Air Minum dalam Kemasan Nasional (Asparminas)
Asosiasi Produsen Air Minum dalam Kemasan Nasional (Asparminas)

f. Asosiasi sebagai organisasi atau memiliki ciri terorganisir dalam suatu wadah

Sebuah asosiasi pada dasarnya dikenal sebagai kelompok yang terorganisir. Gagasan asosiasi sebagai organisasi juga menentukan cara pembagian status dan peran di antara para anggotanya. Sementara itu, Muslimin dalam bukunya “Perilaku Antropologi Sosial Budaya dan Kesehatan” pada tahun 2015 menjelaskan bahwa hidup dalam masyarakat berarti mengorganisasikan kepentingan, berbagai kebutuhan daripada individu-individu dan pengaturan sikap orang yang satu terhadap yang lain dan adanya pemusatan orang dalam kelompok untuk bertindak secara bersama-sama.

Dengan demikian, asosiasi juga berarti kelompok yang diorganisasikan. Kriteria organisasi yang menjadi ciri asosiasi adalah :

(1) mempunyai tujuan,

(2) terdapat norma-norma asosiasi,

(3) terdapat status asosiasi,

(4) adanya otoritas,

(5) adanya percobaan menjadi anggota atau terdapat sistem calon anggota,

(6) terdapat sistem hak milik dan

(7) memiliki norma atau lambang-lambang identitas.

g. Adanya semangat koperasi

Salah satu ciri asosiasi adalah usaha koperasi untuk memenuhi kepentingannya. Pengejaran kooperatif ini mungkin spontan seperti halnya menawarkan uluran tangan kepada orang asing. Ini mungkin biasa saja atau sebenarnya ditentukan atau dipandu oleh kebiasaan masyarakat. Akan tetapu, sebenarnya pergaulan berpedoman pada kepentingan bersama anggota kelompok.


Ciri-Ciri Asosiasi dan Contohnya

Pertemuan Dewan Asosiasi Atletik Asia 2022
Luhut Binsar Pandjaitan bersama Presiden Asosiasi Atletik Asia (AAA) selanjutnya akan menghadiri Pertemuan Dewan Asosiasi Atletik Asia di Grand Hyatt, Nusa Dua pada Rabu (14/12/2022). (Itsimewa)

h. Keanggotaan bersifat sukarela dan adanya kesadaran kelompok yang sangat kuat

Keanggotaan dalam asosiasi bersifat sukarela. Itu tergantung pada pilihan individu sesuai minat mereka. Bahkan individu bebas untuk bergabung dengan mereka. Seseorang dapat bergabung dengan klub atletik untuk tujuan rekreasi fisik atau olahraga, ke bisnis untuk mata pencaharian atau keuntungan dan bisa saja ke klub sosial untuk persekutuan. Oleh karena itu, keanggotaan dalam suatu asosiasi memiliki makna sosial yang terbatas.

i. Asosiasi sebagai agen

Asosiasi adalah sarana atau agen melalui mana anggota mereka mewujudkan minat yang sama atau berbagi. Organisasi sosial semacam itu harus bertindak, tidak hanya melalui pemimpin tetapi melalui pejabat atau perwakilan sebagai agen. Dengan cara asosiasi biasanya bertindak melalui agen yang bertanggung jawab untuk dan asosiasi. Hal itu juga memberikan ciri tersendiri pada perkumpulan sebagai badan hukum.

j. Perkumpulan bersifat korporasi

Perkumpulan karena merupakan organisasi sosial dapat memiliki properti atau dana yang diselenggarakan secara kolektif dan bukan milik anggota perorangan. Itu memiliki hak dan kewajiban, kekuasaan dan kewajiban yang tidak dapat dilakukan oleh anggota sebagai individu. Dalam pengertian inilah, sesuai dengan metode fungsinya yang khas, asosiasi memiliki karakter korporat.

3. Contoh Asosiasi

Beberapa contoh asosiasi yang mungkin mudah kamu temui adalah

a. sekolah,

b. partai politik,

c. Persatuan Guru Republik Indonesia,

d. ikatan alumni sekolah,

e. perkumpulan olahraga,

f. OSIS,

g. perkumpulan pengusaha,

h. senat mahasiswa dsb.

 

Reporter magang : Friska Nur Cahyani

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya