Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, kegiatan mencuci piring jadi salah satu hal yang menyebalkan. Apalagi jika kamu tipikal yang sengaja menumpuk gelas atau piring kotor dan mencucinya dalam satu waktu. Sudah dijamin, rasa malas untuk mencuci piring akan semakin menghantui.
Meskipun begitu, kamu tak bisa melewatkannya begitu saja. Jika cucian piring dibiarkan menumpuk, sisa makanan yang tertinggal akan membuat dapur semakin kotor. Tak hanya itu, konon katanya jika tidak menjaga kebersihan akan mengundang 'tamu' yang tak diinginkan.
Seperti kisah yang dialami oleh pria asal Malaysia ini. Pengalaman mengerikan dialami pria bernama Amir saat berada di rumah kontrakan di Kajang, Selangor, bersama temannya, Haziq. Ia mengalami kejadian mistis akibat malas cuci piring sisa makanan.
Advertisement
Ketika dini hari ia pun terbangun dari tidurnya dan menuju dapur, ia melihat sosok makhluk berdiri di meja makan. Dikira teman, ternyata ia bertemu dengan hantu pocong yang mencari sisa makanan. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari mStar, Rabu (15/2/2023).
Akibat Malas Cuci Piring, Didatangi Pocong
Amir bercerita jika dirinya dengan Haziq makan setelah pulang dari futsal. Panci, wajan hingga piring kotor ia biarkan begitu saja. Kemudian setelah mandi dan sholat Isya, Amir dan sahabatnya itu langsung berbaring di ruang tamu sambil menonton TV sampai tertidur. Beberapa lama kemudian, tiba-tiba Amir terbangun.
Ketika melihat jam di dinding, waktu menunjukkan pukul 1 dini hari. Amir mengaku terbangun dini hari itu karena mendengar suara piring di dapur berdentingan, seolah ada yang mencucinya. Awalnya Amir mengira Haziq sedang mencuci piring karena di ruang tamu itu hanya ada dirinya sementara Haziq entah ke mana.
"Jadi dalam keadaan masih kelelahan dan mengantuk, saya bangun dan berjalan ke dapur untuk menengok Haziq," ujar Amir.
Sambil mengucek matanya dan berjalan terhuyung, Amir terus melangkahkan kakinya menuju dapur. Begitu sampai di pintu dapur yang gelap, Amir melihat sesosok makhluk berdiri di dekat meja makan. Ia pun mencoba menyapa temannya itu dan berusaha memastikan kalau sosok di dekat meja makan itu adalah Haziq.
"Haziq kau kah itu? Rajin kali kau mencuci piring di pagi buta begini. Sudah lanjutkan besok saja. Pagi-pagi kita lakukan sama-sama," kata Amir
Namun tidak ada jawaban keluar dari mulut Haziq. Terkejut karena sapaannya tidak dibalas, Amir yang mulai merasa tidak enak tetap berusaha mendekati Haziq. Di kegelapan malam dan hanya mengandalkan cahaya bulan yang menembus jendela rumah, ia terkejut ketika melihat sosok Haziq itu. Langkah Amir langsung terhenti setelah menyadari apa yang sebenarnya dilihatnya.
Ternyata, yang dilihat Amir malam itu bukanlah Haziq melainkan sosok yang seluruh tubuhnya terbungkus kain putih seperti pocong. Makhluk yang ia temui itu sedang mengunyah sesuatu. Namun, setelah melihat rupa pocong yang hancur dan penuh kotoran itu, lidah Amir terasa kelu dan tidak bisa membaca surah apapun.
Amir kemudian mencoba meneriakkan nama Haziq saat tak bisa lagi menggerakkan kakinya yang seolah 'terpaku' ke lantai dapur. Amir melihat mulut makhluk menyeramkan itu mengunyah sisa makanan mereka yang tidak habis semalam. Lantai dapur berserakan dengan nasi dan sisa makanan.
Advertisement
Dijadikan Pelajaran untuk Selalu Cuci Piring
Dalam keadaan lemah dan ketakutan, Amir kembali berlari ke kamar Haziq. Namun, baru beberapa langkah menuju ruang tamu, pocong itu tiba-tiba muncul di depannya. Saking takutnya, Amir hingga pingsan tak sadarkan diri hingga subuh.
"Aku lapar Amir... beri aku makan," kata makhluk itu dengan suara serak seolah memohon padanya.
Peristiwa mengerikan malam itu baru diceritakan Amir kepada Haziq setelah tiga hari sembuh dari demam akibat kejadian seram tersebut. Setelah kejadian malam itu, Amir tidak berani lagi meninggalkan sisa makanan atau piring kotor begitu saja. Ia selalu mencucinya sebelum naik tidur.
"Sangat seram dengan apa yang terjadi malam itu. Saya sampai demam selama tiga hari karena terlalu takut ketika pocong muncul tepat di depan wajah saya," pungkasnya.