8 Manfaat Kompos, Berikut Cara Membuatnya dari Sampah Rumah Tangga

Salah satu manfaat kompos adalah mengurangi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 15 Feb 2023, 20:10 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2023, 20:10 WIB
Kompos: solusi olah sampah organik
Ilustrasi Kompos (dok. Instagram @sustaination/ https://www.instagram.com/p/CD3CudBg0sB/?igshid=1sld0vj13vcln/ Brigitta)

Liputan6.com, Jakarta Kompos adalah bahan organik yang telah mengalami proses penguraian secara alami oleh mikroorganisme seperti bakteri dan fungi. Proses penguraian ini menghasilkan bahan organik yang terdekomposisi dan berupa pupuk organik yang dapat digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman. Kompos dapat dibuat dari berbagai sumber bahan organik seperti daun, ranting, dedaunan, kulit buah-buahan, sisa-sisa sayuran, dan kotoran hewan. Oleh sebab itu salah satu manfaat kompos adalah mengurangi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kompos dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai metode, seperti metode pengomposan dengan tumpukan, pengomposan dengan bak terbuka, pengomposan dengan sistem aerobik, dan lain-lain. Metode pengomposan yang digunakan akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompos, kualitas kompos yang dihasilkan, serta kebutuhan tenaga dan biaya yang diperlukan. Dengan metode kompos yang sesuai, manfaat kompos dapat sangat berguna untuk menambah unsur hara pada tanah. 

Kompos dapat digunakan sebagai pupuk organik bagi berbagai jenis tanaman, seperti tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman obat, dan lain sebagainya. Penggunaan kompos sebagai pupuk organik sangat disarankan karena tidak hanya memberikan manfaat bagi tanaman, tetapi juga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut manfaat kompos yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (15/2/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Manfaat Kompos

Budidaya Maggot untuk Urai Sampah Organik
Ilustrasi Pupuk kompos. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

1. Menambah Unsur Hara

Kompos mengandung banyak unsur hara yang penting bagi tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur hara tersebut dapat diserap oleh tanaman dan membantu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selain itu, kompos juga mengandung unsur hara mikro seperti kalsium, magnesium, dan sulfur yang juga dibutuhkan oleh tanaman.

2. Meningkatkan Struktur Tanah

Manfaat kompos dapat membantu meningkatkan struktur tanah dan membantu tanah menjadi lebih subur. Hal ini dikarenakan kompos mengandung bahan organik yang mampu meningkatkan porositas tanah, memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, serta membantu mengurangi kekompakan tanah.

3. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia

Dengan menggunakan kompos sebagai pupuk organik, penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi. Hal ini dikarenakan kompos mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga penggunaan pupuk kimia tidak dibutuhkan lagi. Selain itu, penggunaan pupuk kimia dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

4. Mengurangi Sampah Organik

Mengolah sampah organik menjadi kompos dapat mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang ke TPA atau tempat pembuangan sampah lainnya. Sampah organik yang tidak diolah dapat menimbulkan bau tidak sedap dan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi serangga dan hama. Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, sampah tersebut dapat menjadi bahan yang berguna untuk tanaman.

5. Meningkatkan Kualitas Tanaman

Manfaat kompos dapat membantu meningkatkan kualitas tanaman seperti meningkatkan rasa dan aroma buah, mengurangi serangan hama dan penyakit, serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kondisi cuaca yang ekstrem.


Manfaat Kompos

Ilustrasi Kompos
Ilustrasi kompos. (dok. Unsplash.com/@neslihangunaydin)

6. Menjaga Kelembaban Tanah

Kompos membantu menjaga kelembaban tanah, sehingga tanah tidak mudah kering. Kompos dapat membantu meningkatkan ketersediaan air di dalam tanah. Hal ini dikarenakan kompos mampu meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air dan memperbaiki sirkulasi air di dalam tanah. Hal ini sangat penting terutama pada musim kemarau.

7. Mengurangi Erosi Tanah

Manfaat kompos dapat membantu mengurangi risiko erosi tanah. Tanah yang kaya akan kompos memiliki struktur yang lebih baik, sehingga dapat menyerap air dengan lebih baik dan mengurangi risiko terjadinya erosi.

8. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Dengan menggunakan kompos, dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sampah organik yang tidak diolah. Sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan sampah umumnya akan mengalami proses dekomposisi secara anaerobik, yang menghasilkan gas metana. Gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, sampah tersebut tidak lagi mengalami proses dekomposisi anaerobik, sehingga emisi gas metana dapat dikurangi.


Manfaat Kompos: Cara Membuatnya

Pembuatan Kompos di Masjid Baitul Makmur
Ilustrasi Tempat Pengolahan Kompos (Foto: Liputan6.com).

Salah satu manfaat kompos adalah mengurangi tumpukan sampah organik di TPA. Salah satu penyumbang sampah organik adalah sampah rumah tangga. Dengan cara yang sederhana, sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga dapat diubah menjadi kompos yang bermanfaat bagi lingkungan dan tanaman. Berikut cara membuat kompos.

1.  Persiapkan Wadah 

Gunakan wadah berupa ember, kotak kayu, atau kontainer plastik. Pastikan wadah tersebut memiliki lubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara dan drainase yang baik.

2. Pilah Sampah Organik

Pilah sampah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, daun, potongan rumput, serasah, kertas koran, dan lain sebagainya. Hindari penggunaan sampah yang mengandung bahan berbahaya seperti plastik, logam, kaca, dan sebagainya.

3. Potong Sampah

Potong sampah organik menjadi ukuran kecil agar lebih mudah terurai dan lebih cepat menghasilkan kompos.

4. Campurkan Sampah

Campurkan sampah organik yang sudah dipotong dalam wadah pengomposan. Tambahkan sedikit serbuk kayu atau sekam padi sebagai bahan pengikat dan sumber karbon.

5. Semprotkan Air

Semprotkan air secukupnya untuk menjaga kelembaban sampah organik. Pastikan kelembaban sampah organik tidak terlalu basah atau kering.

6. Aduk Sampah Organik

Aduk sampah organik secara berkala untuk memastikan sirkulasi udara yang cukup dan bahan organik terurai secara merata.

7. Penyimpanan

Simpan wadah pengomposan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Pastikan wadah pengomposan ditempatkan di tempat yang cukup ventilasi untuk sirkulasi udara yang baik.

8. Tunggu Hingga Terurai

Biarkan sampah organik terurai secara alami. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompos tergantung pada jenis sampah organik yang digunakan, kondisi lingkungan, dan cara pengomposan yang digunakan.

9. Gunakan 

Setelah proses pengomposan selesai, hasil kompos dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman. Sebelum digunakan, pastikan bahwa kompos sudah matang dan tidak lagi memiliki bau yang tidak sedap.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya