Liputan6.com, Jakarta Sedang viral di media sosial Twitter, seorang kurir meninggal dunia diduga karena kelelahan saat mengantar paket. Kejadian tersebut dibagikan oleh laman Twitter @arifnovianto_id. Melalui cuitannya itu, pemilik akun mengucapkan dukacita dan menceritakan kronologinya secara singkat.
Baca Juga
Advertisement
"TURUT berduka, barusan mendapat kabar bahwa ada kawan kurir di Jakarta meninggal saat sedang bekerja mengantar paket. Menurut kawannya, almarhum meninggal karna kelelahan. Kondisi kerja yg berat & minimnya perlindungan, membuat mereka bekerja dengan penuh kerentanan," tulis akun Twitter @arifnovianto_id, dikutip Liputan6.com pada Kamis (16/2/2023).
Pemilik akun menilai bahwa peristiwa tersebut bisa terjadi karena faktor kondisi kerja yang berat dan minimnya perlindungan. Terlepas dari usia, kondisi demikian membuat orang yang banyak melakukan pekerjaannya di jalan, seperti ojek online dan kurir, bekerja dengan tubuh yang renta.
Mengutip dari News Liputan6.com, kurir yang meninggal dunia itu bernama Yulan Susilo, warga Palmerah, Jakarta Barat. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Intercon Taman Kebon Jeruk Blok J4 Rt. 02/12 Kel. Srengseng Kec. Kembangan Jakarta Barat, Rabu, 15/2/2023 sekira pukul 14.09 WIB.
Kapolsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ubaidillah membenarkan adanya kejadian tersebut. Berikut beberapa fakta mengenai kejadian nahas tersebut, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (16/2/2023).
Â
1. Meninggal dunia akibat kelelahan
Dalam laman Twitter @arifnovianto_id, pemilik akun juga mengungkapkan sebuah cerita nahas yang hampir sama seperti yang dialami oleh kurir yang meninggal tersebut. Pada 3 bulan lalu, ia pernah mewawancarai driver Gocar & Grabcar yang menyebut dirinya "gembel elit". Mereka punya mobil, tapi tak ada tempat tinggal, sehingga tidurnya dalam mobil.
"Ia bercerita bahwa ada kawannya yang juga "gembel elit" meninggal dalam mobil, persoalannya sama yaitu kelelahan," ujarnya.
Menurutnya, sistem kerja para kurir/driver tak ada batasan waktu. Mereka mendapat aturan main yang dikembangkan oleh perusahaan yang justru mendorong mereka untuk bekerja keras sekeras-kerasnya.
"Akibat bayaran yang murah, memaksa mereka bekerja lama, bahkan sampai kelelahan," sambungnya.
Lebih lanjut, menurutnya kini makin banyak kurir/driver yang dijadikan "mitra". Alasannya, karena hubungan kemitraan akan memberi kebebasan dan otonomi untuk menentukan akan bekerja berapa lama, di mana, dan dengan pendapatan berapa. Namun, kata dia, yang terjadi justru banyak kemitraan semua.
Advertisement
2. Menegaskan bukan hoax
Maraknya berita yang simpang siur dan hoax yang terjadi di media sosial, pemilik akun Twitter @arifnovianto_id pun menegaskan bahwa peristiwa itu benar terjadi dan bukan sebuah kebohongan. Diketahui, kurir tersebut merupakan pekerja dari perusahaan jasa antar yang berasal dari PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) atau SAP Express.
Hal itu disampaikan pemilik akun ketika dikonfirmasi lebih lanjut. Arif membenarkan bahwa cuitan yang dia tulis bukan hoax alias asli terjadi. "Iya Jakarta Barat, kurir SAP Express," kata Arif, dikutip dari Bisnis Liputan6.com, Kamis (16/2/2023).
Selain itu, Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ubaidillah juga telah membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Seorang driver online kurir ekspedisi YAP ditemukan meninggal di Jln. Intercon Taman Kebon Jeruk Blok J4 RT 02/12 Kelurahan Srengseng, Kembangan Jakarta Barat," ujar Kompol Ubaidillah saat dikonfirmasi, dikutip dari News Liputan6.com, Kamis (16/2).
3. Kronologi penemuan kurir meninggal
Ubaidilah menjelaskan, korban yang diketahui bernama Yulan Susilo (42) warga Kampung Slipi RT 008/004 Kelurahan Kemanggisan, Palmerah Jakarta Barat itu ditemukan meninggal saat hendak akan mengantarkan paketan kepada konsumen.Â
Korban ditemukan pertama kali oleh satpam perumahan. Satpam tersebut melihat korban sudah tergeletak dengan keadaan tengkurap di depan rumah warga. Melihat adanya penemuan mayat tersebut, petugas keamanan lingkungan dibantu warga mengecek kondisi korban. Setelah dilihat, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Advertisement
4. Ada riwayat penyakit jantung
Menerima adanya laporan, kemudian anggota piket Reskrim yang dipimpin Kanit Reskrim polsek kembangan AKP Diaman Saragih mendatangi lokasi kejadian. Ubaidillah mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal oleh tim identifikasi, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan pada korban.
"Hasil pemeriksaan awal dilokasi tidak adanya bekas penganiayaan atau kekerasan pada tubuh korban," ungkapnya
Selanjutnya, polisi langsung menghubungi pihak keluarga dan dari keterangan keluarganya bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung. Pernyataan tersebut juga dikonfirmasi oleh Presiden Direktur SAP Express Budiyanto Darmastono. Meski demikian, yang bersangkutan menolak untuk dipasangi ring jantung oleh dokter dengan alasan takut.
"Kurir yang bersangkutan ada sakit jantung, sudah diminta oleh dokter untuk pasang ring. Yang bersangkutan takut, hanya mengunakan obat jantung," katanya, dikutip dari Bisnis Liputan6.com, Kamis (16/2).
5. Almarhum punya kepribadian baik
Budiyanto juga menyampaikan bahwa kurir yang meninggal tersebut dikenal memiliki pribadi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak memiliki masalah selama bekerja.
"Selama ini yang bersangkutan bekerja baik sopan dan tidak pernah ada masalah. Semoga almarhum kurir tersebut diampuni dosanya keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan iman dan ketabahan serta ditempatkan ditempat yang layak," ujar Budiyanto.
Advertisement