Liputan6.com, Jakarta Kata tinggi hati artinya merupakan persamaan dari kata sombong atau angkuh. Sifat tinggi hati ini lebih mengarah pada seseorang yang suka memandang rendah orang lain. Sifat tinggi hati dapat berdampak negatif bagi pada diri kita sendiri dan orang lain.
Baca Juga
Advertisement
Tinggi hati artinya sama dengan angkuh atau sombong bisa membuat kita merendahkan dan meremehkan orang lain. Dengan adanya sifat tinggi hati artinya sombong dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan dijauhi oleh orang lain.
Supaya dapat menghindari tinggi hati artinya sombong, anda perlu mengenali ciri-cirinya. Ciri-ciri dari orang yang memiliki sifat tinggi hati adalah suka pamer, kasar, tidak sadar diri, melebih-lebihkan kemampuan, hingga selalu ingin benar.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai tinggi hati artinya beserta ciri-ciri dan cara menghindarinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/2/2023).
Arti dan Makna Tinggi Hati
Tinggi hati artinya adalah persamaan dari angkuh ataupun sombong. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sombong adalah sikap menghargai diri secara berlebihan. Dengan begitu, tinggi hati artinya memandang diri sendiri berada di atas kebenaran.
Dalam Islam, tinggi hati artinya sombong yang diambil dari kata fakhar. Tinggi hati artinya adalah suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum. Dalam konotasi negatif biasanya mengacu pada perasaan meningkatnya status atau prestasi seseorang, sering kali disebut "keangkuhan". Secara sederhana, tinggi hati artinya sikap tidak mau merasa dirinya lebih rendah daripada orang lain. Inilah yang mendasari sifat tinggi hati.
Dilansir dari buku Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam (2007), tinggi hati artinya perasaan yang menipu seseorang dengan merasa bahwa ialah yang lebih berkuasa dan disertai dengan keinginan untuk meremehkan orang lain.
Advertisement
Ciri-Ciri Orang Tinggi Hati
Untuk bisa menghindari orang dengan sifat tinggi hati, anda perlu mengenak ciri-cirinya:
1. Sikap memuji diri
Sikap memuji diri muncul karena memiliki kelebihan di bidang harta, ilmu pengetahuan, dan keturunan bangsawan. Oleh karena itu, ia merasa lebih hebat, paling pandai, dan paling benar dibandingkan orang lain.
2. Merendahkan dan meremehkan orang lain
Sikap ini bisa diwujudkan dengan memalingkan muka ketika bertemu dengan orang lain yang dikenalnya, karena merasa lebih baik dan lebih hebat darinya. Ia tak mau menerima kebenaran yang datangnya dari orang yang dipandang lebih rendah daripada dirinya.
c. Suka mencela dan membesar-besarkan kesalahan orang lain
Orang yang memiliki sifat tinggi hati, selalu menyangka bahwa dirinyalah yang benar, baik, dan mulia serta mampu melakukan segala sesuatu.
d. Mudah terbawa emosi
Orang memiliki sifat tinggi hati akan mudah terpancing emosinya apabila pendapatnya tidak diikuti orang lain. Selain itu, ia tidak bersedia dikritik atau diberi saran, walaupun pendapatnya kurang tepat.
Cara Menghindari Sikap Tinggi Hati
Penyebab sikap tinggi hati antara lain karena kebanggaan diri yang berlebihan dalarn segala hal, seperti keturunan, kecantikan, keilmuan, kekuatan, kekuasaan, dan jabatan. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya meninggalkan sikap dan perbuatan tinggi hati karena sifat tersebut dibenci Allah SWT. dan Rasul-Nya dan tidak disukai orang lain. Setiap muslim harus memiliki sikap rendah hati, ramah, menghormati orang lain, dan mampu menempatkan diri.
Rendah hati bukanlah rendah diri. Rendah hati adalah sikap mulia yang tidak mau menonjolkan diri. Orang yang bersikap rendah hati terhadap orang lain, maka orang lain akan menyenangi dan akan bersikap rendah hati pula. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Saw. bersabda tentang anjuran bersifat rendah hati atau tawadhu,
"An 'lyadh bin Himar radijallahu 'anhu qala qola rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam innallaha auha ilayya an tawada'a hatta la yafkhara ahadun 'ala abadin wa la yabgiya akadun 'ala ahadin.” (Tawahu Muslim).
Artinya: Dari 'lyad bin Himar Ra berkata, Rasulullah Saw bersabda “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepada saya supaya kalian bertawaduk hingga tidak ada seorang pun yang menganiaya orang lain dan tidak seorang pun menyombongkan diri atas orang lain." (HR. Muslim)
Dalam hadis yang lain, Nabi Muhammad SAW, bersabda yang artinya,
“Barang siapa tawadhu karena Allah maka Allah akan mengangkat derajatnya. Barang siapa takabur maka Allah akan merendahkan derajatnya,” (HR. Al-Bazzar dan Thabrani)
Advertisement
Akibat Buruk Sikap Tinggi Hati
Allah SWT dan Rasulul Nya melarang umat Islam bersikap tinggi hati. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis, bahwa orang yang tinggi hati tidak akan dimasukkan ke dalam surgaNya.
'An 'Abdillah bin Mas'ud 'anin nabiyyi sallallahu 'alaihi wa sallam la yadkhulul jannata man kana fi qalbihi misqalu tarratin min kibrin. (tawahu Muslim)
Artinya: Dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi Saw bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong walau sebesar Zarrah." (HR. Muslim)
Berikut beberapa dampak negatif sifat tinggi hati bagi diri sendiri maupun orang lain, yakni:
1. Menimbulkan rasa tidak senang kepada pihak lain, karena diremehkan.
2. Orang lain merasa tidak dihormati.
3. Memperbanyak lawan dan mengurangi teman.
4. Lambat laun batinnya mendapat siksaan karena tidak disukai orang lain.
5, Dibensi Allah dan sesama manusia.