Teks Naratif adalah Teks yang Bercerita Sebuah Kisah, Pahami Struktur dan Kaidah Kebahasaannya

Teks naratif adalah teks yang bersifat menjelaskan atau menguraikan suatu hal.

oleh Nurul Lutfiyah diperbarui 08 Mei 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi menulis, teks, karangan deskripsi
Ilustrasi menulis, teks, karangan deskripsi. (Photo by Aaron Burden on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Teks naratif adalah teks yang bersifat menjelaskan atau menguraikan suatu hal. Dalam hal ini teks naratif akan bercerita secara detail mengenai sebuah kisah atau peristiwa. Jenis teks ini dapat ditemukan dalam kisah dongeng zaman dahulu.

Penjelasan secara runtut dalam teks naratif membuat sebuah kisah dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya. Kisah yang runtut ini berasal dari struktur teks naratif itu sendiri. Struktur teks naratif adalah orientasi, komplikasi, dan resolusi. Ketiga struktur inilah yang menyambungkan teks naratif menjadi sebuah kisah dari perkenalan hingga penyelesaian.

Teks naratif juga memiliki kaidah kebahasaan yang membuatnya berbeda dengan teks yang lain. Kaidah kebahasaan ini digunakan untuk membuat teks naratif memiliki tata bahasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa kaidah kebahasaan dari teks naratif adalah penggunaan kalimat langsung, konjungsi kronologis, kata kiasan, dan lainnya.

Berikut penjelasan mengenai seluk beluk teks naratif dari pengertian hingga kaidah kebahasaannya yang Liputan6.com telah melansir informasi tersebut dari berbagai sumber, Senin (8/5/2023).

Pengertian Teks Naratif

Ilustrasi buku, cerpen, novel
Ilustrasi buku, cerpen, novel (sumber: pixabay)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naratif adalah kata yang bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dan sebagainya). Naratif juga memiliki arti sebagai prosa yang subjeknya berupa suatu rangkaian kejadian. Menurut Abbott (2011), teks naratif adalah sebuah cerita atau secara umum berarti menceritakan suatu cerita.

Naratif juga kerap disebut dengan narasi. Menurut Keraf (1981) menjelaskan narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa yang seolah-olah membuat pembacanya turut melihat atau mengalami peristiwa tersebut. Pembaca diajak oleh penulis untuk tenggelam dalam cerita yang disuguhkan.

Selain menceitakan sebuah kisah, teks naratif juga memiliki tujuan di dalamnya. Tujuan dari teks naratif adalah untuk mengibur dan menarik minat pembaca melalui kisah yang diceritakan. Biasanya, di dalam teks naratif juga terdapat nasihat atau hikmah  yang dapat diambil sebagai teladan. Teks naratif tidak hanya ditemukan pada cerita dongeng, fiksi, mistis, legenda, atau fabel saja. Lebih dari itu, teks naratif dapat digunakan pada cerita yang berbau petualangan, misteri, dan bentuk cerita lainnya. Bisa dibilang teks naratif dapat ditemukan pada berbagai jenis atau genre cerita.

Struktur Teks Naratif

Ilustrasi buku, kamus, kata
Ilustrasi buku, kamus, kata. (Photo by Joshua Hoehne on Unsplash)

Teks naratif memiliki struktur teks yang membedakan dengan teks lainnya. Struktur teks naratif adalah pedoman yang digunakan seseorang agar mudah membuat teks naratif. Strukturnya dimulai dari pengenalan, konflik, hingga penyelesaian. Berikut penjelasan mengenai struktur teks naratif.

1. Orientasi

Orientasi adalah tahap pengenalan kisah yang akan diceritakan mulai dari tokoh hingga latar kisah tersebut, Pada tahap ini awal masalah atau konflik juga turut diceritakan. Pembaca dapat dengan mudah memahami alur dari kisah tersebut.

2. Komplikasi

Konflik terjadi akibat adanya pertikaian atau pertentangan di antara para tokoh utama dengan kekuatan yang seimbang. Permasalahan atau konflik akan semakin memuncak hingga sampai titik klimaks. Pada titik ini konflik akan diikuti oleh masa krisis atau titik balik.

3. Resolusi

Konflik yang diikuti masa krisis akan perlahan-lahan mereda hingga menemukan penyelesaian. Hal ini menandakan kisah sudah berada pada ujung cerita. Seluruh konflik dan permasalahan mulai dari kesalahpahaman dan rahasia diselesaikan dengan berbagai solusi di dalamnya.

Kaidah Kebahasaan Teks Naratif

Memperhatikan Kaidah Penulisan
Ilustrasi Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia Credit: pexels.com/Snapwire

Bagi seseorang yang ingin membuat teks naratif, kaidah kebahasaan juga penting untuk diperharikan. Kaidah kebahasaan berfungsi sebagai tata bahasa yang akan membuat teks tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Walaupun teks naratif adalah sebuah kisah, tetapi kisah tersebut juga harus enak untuk dibaca dan didengarkan. Berikut beberapa kaidah kebahasaan teks naratif menurut Kemendikbud (2016).

  1. Menggunakan kata ganti nama orang untuk menentukan sudut pandang penceritaan, seperti aku, dia, kita, kami, mereka, dan lainnya.
  2. Menggunakan kata yang mendeskripsikan latar (tempat, waktu, dan suasana).
  3. Menggunakan kata kiasan yang memiliki makna khusus.
  4. Menggunakan konjungsi kronologis atau kata sambung yang menandakan urutan waktu seperti setelah itu, kemudian, sementara itu, lalu, dan lainnya. Hal ini untuk menandakan adanya perubahan waktu, perubahan latar, hingga kedatangan tokoh lain.
  5. Menggunakan kata atau ungkapan yang menandakan keterkejutan untuk menggerakkan cerita atau menandakan masalah dimulai.
  6. Menggunakan dialog atau kalimat langsung dalam sebuah cerita.

Memahami kaidah kebahasaan teks naratif dapat membuat seseorang dengan mudah membuat teks naratif dengan baik dan benar. Dengan begitu, teks naratif yang dibuat dapat membuat pembacanya hanyut dalam kisah yang diceritakan. Pembaca juga dapat memperoleh gambaran kisah secara tepat sesuai dengan yang dipikirkan oleh penulis. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya