Miopi adalah Rabun Jauh, Kenali Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

Miopi adalah salah satu kondisi mata yang umum dialami.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 17 Mei 2023, 07:10 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 07:10 WIB
Seputar Mata Minus pada Remaja
Ilustrasi Mata Minus Credit: pexels.com/Flemming

Liputan6.com, Jakarta Miopi adalah salah satu kondisi mata yang umum dialami. Sebutan lain dari miopi adalah rabun jauh atau mata minus. Miopi adalah kondisi umum, tapi dapat diobati.

Miopi adalah kondisi yang dapat berkembang secara bertahap atau cepat. Miopi adalah masalah mata yang sering memburuk selama masa kanak-kanak dan remaja. Selain itu, miopi adalah kondisi yang cenderung diturunkan dalam keluarga.

Pemeriksaan mata dasar dapat mengenali adanya miopi. Menjaga kesehatan mata, memenuhi nutrisi, dan menjauhi pemicunya adalah salah satu cara mencegah miopi.

Berikut penjelasan mengenai apa itu miopi, penyebab, dan cara mencegahnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (10/12/2021).

Mengenal miopi

Mengatasi Mata Panda
Ilustrasi mata Credit: pexels.com/pixabay

Miopi adalah kondisi penglihatan umum di mana seseorang dapat melihat objek dekat dengan jelas, tetapi objek yang lebih jauh, terlihat buram. Sebutan lain dari miopi adalah rabun jauh atau mata minus.

Miopi terjadi ketika bentuk mata menyebabkan sinar cahaya membelok (membiaskan) secara tidak benar. Pada mata minus, ia memfokuskan gambar di depan retina, bukan di retina.

Gejala miopi yang paling jelas adalah penglihatan kabur ketika melihat objek yang jauh. Kondisi ini cukup umum dialami anak dan remaja. Gejala miopi biasanya hilang setelah pengobatan dengan kacamata atau lensa kontak.

Penyebab miopi

Mata
Ilustrasi Mata Credit: pexels.com/Skitterphoto

Miopi adalah kondisi yang disebabkan oleh kesalahan refraksi. Melansir Mayo Clinic, pada mata yang berbentuk normal, masing-masing elemen pemfokusan ini memiliki kelengkungan yang sangat halus, seperti permukaan kelereng. Kornea dan lensa dengan kelengkungan seperti itu membengkokkan (membiaskan) semua cahaya yang masuk untuk membuat gambar yang terfokus tajam langsung pada retina, di bagian belakang mata.

Jika kornea atau lensa tidak melengkung secara merata dan mulus, sinar cahaya tidak dibiaskan dengan benar, ini menyebabkan kelainan refraksi. Rabun jauh biasanya terjadi ketika bola mata lebih panjang dari biasanya atau kornea melengkung terlalu tajam. Alih-alih difokuskan tepat pada retina, cahaya difokuskan di depan retina, menghasilkan tampilan buram untuk objek yang jauh.

Faktor risiko penyebab

Menyebabkan Infeksi Mata Hingga Bulu Mata Rontok
Ilustrasi mata Credit: pexels.com/Jaoa

Faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan miopi. Ini meliputi:

Genetika

Miopi adalah kondisi yang cenderung diturunkan dalam keluarga. Jika salah satu orang tua memiliki miopi, risiko terkena kondisi ini meningkat. Risikonya bahkan lebih tinggi jika kedua orang tua rabun jauh.

Keadaan lingkungan

Beberapa penelitian mendukung gagasan bahwa kurangnya waktu yang dihabiskan di luar ruangan dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan miopia.

Stres visual

Stres visual adalah faktor risiko lain untuk rabun jauh. Ini adalah kelelahan mata karena melakukan pekerjaan yang mendetail, seperti membaca atau menggunakan komputer.

Usia

Miopi sering didiagnosis antara usia 8 dan 12. Mata tumbuh pada usia ini, sehingga bentuk mata bisa berubah. Orang dewasa biasanya tetap rabun jauh jika mereka mengalami miopi selama masa anak. Orang dewasa juga bisa menjadi rabun jauh karena kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes.

Gejala miopi

Terjadi Iritasi dan Alergi
Ilustrasi Mata Credit: freepik.com

Gejala miopi yang paling jelas adalah penglihatan kabur ketika melihat objek yang jauh. Gejala miopi lain mungkin termasuk:

- Kebutuhan untuk menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata untuk melihat dengan jelas

- Sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan mata

- Kesulitan melihat saat mengemudikan kendaraan, terutama pada malam hari (night myopia)

Jika seseorang mulai mengalami gejala-gejala ini, mereka harus berbicara dengan dokter. Ini akan membantu menentukan apakah mereka menderita miopia atau tidak. Dokter mata dapat merekomendasikan kacamata atau lensa kontak untuk memperbaiki masalah ini.

Cara menyembuhkan miopi

Kacamata
Ilustrasi kacamata (Photo by David Travis on Unsplash)

Kacamata

Mengenakan lensa korektif bisa menjadi cara menyembuhkan miopi dengan melawan peningkatan kelengkungan kornea atau bertambahnya panjang mata. Ini adalah cara sederhana dan aman untuk mempertajam penglihatan yang disebabkan oleh rabun jauh. Variasi lensa kacamata lebar dan mencakup penglihatan tunggal, bifokal, trifokal, dan multifokal progresif.

Lensa kontak

Lensa kontak adalah cakram bening yang berada di permukaan mata. Seperti kacamata, lensa kontak juga dapat disesuaikan untuk berbagai resep. Lensa ini dikenakan tepat di mata. Mereka tersedia dalam berbagai bahan dan desain, termasuk lunak dan kaku, permeabel gas dalam kombinasi dengan desain bola, toric, dan multifokal. Tanyakan kepada dokter mata tentang pro dan kontra lensa kontak dan apa yang terbaik.

Operasi LASIK

Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK) merupakan cara menyembuhkan miopi yang cukup dikenal. Dengan prosedur ini, ahli bedah mata membuat flap tipis berengsel ke dalam kornea. Dia kemudian menggunakan laser untuk menghilangkan lapisan dalam kornea untuk meratakan bentuk kubahnya. Pemulihan dari operasi LASIK biasanya lebih cepat dan menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan operasi kornea lainnya.

Cara menyembuhkan miopi

Ilustrasi operasi sedot lemak (pixabay)
Ilustrasi operasi (pixabay)

Operasi LASEK

LASEK atau Laser-assisted subepithelial keratectomy merupakan cara menyembuhkan miopi lainnya. Keratektomi subepitel dengan bantuan laser (LASEK) adalah prosedur bedah laser untuk memperbaiki kesalahan refraksi. Dokter bedah membuat flap ultra tipis hanya di penutup pelindung luar kornea (epitel). Dia kemudian menggunakan laser untuk membentuk kembali lapisan luar kornea, meratakan lekukannya, dan kemudian menggantikan epitel.

Operasi PRK

Photorefractive keratectomy (PRK) mirip dengan LASEK kecuali ahli bedah mengangkat epitel seluruhnya, kemudian menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea. Epitel tidak diganti, tetapi akan tumbuh kembali secara alami, mengikuti bentuk baru kornea. Photorefractive keratectomy (PRK) terdiri dari penerapan energi rentang ultraviolet yang dihasilkan oleh laser excimer argon fluoride (ArF) ke stroma kornea anterior untuk mengubah kelengkungannya dan, dengan demikian, untuk memperbaiki kesalahan refraksi.

Orthokeratology

Orang dengan bentuk miopia ringan dapat mengambil manfaat dari proses non-bedah yang disebut ortokeratologi, atau terapi refraksi kornea. Perawatan ini melibatkan penggunaan serangkaian lensa kontak yang kaku untuk membentuk kembali kornea. Lensa ini menekan kornea untuk meratakannya. Ini, pada gilirannya, mengubah cara fokus cahaya saat memasuki mata. Proses ini dapat membantu orang mengalami penglihatan yang jelas untuk sementara. Namun, itu juga membawa risiko infeksi mata.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya