Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri anemia pada remaja tidak begitu berbeda dengan gejala anemia yang umum terjadi. Namun, tentunya ada beberapa gejala yang membedakan anemia pada remaja dan jenis anemia lainnya. Anemia pada remaja ini lebih sering dialami oleh perempuan. Hal ini terjadi karena perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Baca Juga
Advertisement
Pada perempuan, asupan zat besi tidak hanya digunakan untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga digunakan untuk mengganti zat besi yang hilang melalui darah yang keluar saat mengalami menstruasi setiap bulan. Karena itulah perempuan berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang nantinya dapat berkembang menjadi anemia.
Ciri-ciri anemia pada remaja perempuan disebabkan oleh kebutuhan zat besi yang meningkat. Masa remaja merupakan masa di mana pertumbuhan terjadi dengan cepat, sehingga kebutuhan gizi pada masa ini pun ikut meningkat, termasuk zat besi. Zat besi dibutuhkan pada semua sel tubuh dan merupakan dasar dalam proses fisiologis, seperti pembentukan hemoglobin (sel darah merah) dan fungsi enzim.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (8/1/2020) tentang ciri-ciri anemia pada remaja.Â
Penyebab dan Faktor Risiko
Sebelum mengenali ciri-ciri anemia pada remaja, kamu perlu mengenali penyebab dan faktor risikonya terlebih dahulu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) mengatakan bahwa kebutuhan zat besi remaja perempuan usia 13-29 tahun adalah 26 mg, angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan laki-laki seusianya. Oleh karena itu, penyebab utama anemia pada remaja ini adalah kekurangan zat besi.
Sedangkan, faktor risiko yang dapat menyebabkan anemia pada remaja adalah, sebagai berikut:
- Pertumbuhan yang cepat
- Melakukan diet vegan
- Melakukan diet yang membatasi asupan kalori
- Sering melewatkan waktu makan
- Suka melakukan olahraga yang berat
- Kehilangan banyak darah saat menstruasi
- Ketidakcukupan asupan makanan kaya zat besi atau makanan sumber vitamin C
Dengan mengenali penyebab dan faktor risikonya, kamu bisa menghindari anemia pada remaja ini. Kamu juga perlu mengenali ciri-ciri anemia pada remaja untuk bisa segera bertindak untuk mencegahnya.
Advertisement
Ciri-ciri Anemia pada Remaja
Berikut adalah daftar gejala dan ciri-ciri anemia yang paling umum, dan hampir pasti dialami oleh setiap orang yang memiliki anemia, termasuk ciri-ciri anemia pada remaja:
- Kelelahan
- Kulit pucat
- Pusing dan sakit kepala
- Sesak napas
- Jantung berdebar
- Kulit dan rambut kering
- Lidah bengkak serta mulut terasa sakit
- Tangan dan kaki dingin
Itulah beberapa ciri-ciri anemia yang paling umum terjadi, yang dapat juga digunakan untuk mengenal ciri-ciri anemia pada remaja perempuan.
Dampak Anemia pada Remaja
Setelah mengetahui ciri-ciri anemia pada remaja, kamu bisa mewaspadai dampaknya pada kesehatan. Dampak dari anemia mungkin tidak dapat langsung terlihat, tetapi dapat berlangsung lama dan mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Â
Anemia pada remaja perempuan dapat berdampak panjang untuk dirinya dan juga untuk anak yang ia lahirkan kelak. Pastikan kebutuhan zat besi remaja terpenuhi pada saat ini untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
Dampak dari anemia adalah:
- Terganggunya pertumbuhan dan perkembangan
- Kelelahan
- Meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun
- Menurunkan fungsi dan daya tahan tubuh
- Lebih rentan terhadap keracunan
- Terganggunya fungsi kognitif
Kekurangan zat besi atau anemia yang berlanjut sampai dewasa dan hingga perempuan tersebut hamil, dapat menimbulkan risiko terhadap bayinya. Remaja perempuan yang sudah hamil dan menderita anemia dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Advertisement
Cara Mencegah Anemia pada Remaja
Setelah mengenal ciri-ciri anemia pada remaja, penyebab dan faktor risiko, hingga dampaknya bagi kesehatan, tentunya kamu perlu mengetahui cara mencegahnya. Untuk mencegah anemia, kamu disarankan untuk memenuhi kebutuhan zat besi dengan cara makan makanan dengan gizi seimbang setiap hari. Jadi, walaupun kamu sedang melakukan diet, sebaiknya tetap perhatikan kebutuhan gizi.
Kamu bisa memulainya dari sarapan yang mengandung makanan sumber zat besi, seperti sereal yang difortifikasi besi, roti, atau sayuran berdaun hijau. Selain itu, penting untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak 5 porsi per hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh. Lengkapi menu makan kamu dengan makanan sumber protein, seperti daging merah, telur, kacang, yang juga kaya akan zat besi.
Kamu juga disarankan untuk memakan makanan kaya vitamin C bersamaan dengan makanan sumber zat besi agar tubuh dapat menyerap zat besi secara optimal. Namun, hindari konsumsi teh bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi, karena kandungan tanin dalam teh dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi. Juga, dengan susu, karena susu juga dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Â
Â