Liputan6.com, Jakarta Doa ruku Muhammadiyah adalah salah satu bacaan shalat, terutama ketika dalam posisi ruku, yang biasa dibaca oleh warga Muhammadiyah. Seperti yang telah kita ketahui, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, disamping Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga
Advertisement
Meski keduanya sama-sama organisasi Islam, kedua organisasi tersebut juga menganut aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah, yakni mereka yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan sunnah khulafaur rasyidin setelahnya.
Meski demikian, tetap ada perbedaan di antara kedua organisasi tersebut. Salah satu perbedaan NU dan Muhammadiyah terletak pada pengamalan ibadah yang bersifat Furu'iyah (cabang-cabang) dalam Islam. Hal itu terjadi karena perbedaan sudut pandang dan metode ijtihad yang dikembangkan oleh dua organisasi Islam itu.
Maka tidak mengherankan jika dalam menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, Zulhijjah dan sebagainya, sering terjadi perbedaan di antara keduanya. Bahkan dalam bacaan shalat pun ada perbedaan di antara keduanya. Maka tidak mengherankan jika bacaan doa ruku Muhammadiyah, berbeda dengan doa ruku NU.
Lalu bagaimana bacaan doa ruku Muhammadiyah. Berikut adalah bacaan shalat lengkap berdasarkan pandangan ulama Muhammadiyah, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (31/5/2023).
Niat dan Takbiratul Ihram
Setiap perbuatan tergantun pada niatnya. Niat pula lah yang membedakan suatu jenis ibadah dnegan ibadah lain. Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
إِنمَا الْاَعْمَالُ بِا لنِّيَّا تِ
‘’Sesungguhnya (sahnya) amal itu tergantung kepada niat’’
اِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ
“Bila kamu menjalankan shalat, takbirlah…”
Dijelaskan di dalamnya bahwa Rasulullah SAW mengajarkan tentang bertakbir dalam shalat yaitu ketika ia menghadap ke kiblat dan mengangkat kedua belah tangannya dengan membaca Allahu Akbar.
Sedangkan mengenai niat, menurut pandangan Muhammadiyah, niat bisa dilakukan di dalam hati dan tidak perlu dilafalkan. Jika niat yang kita tanamkan dalam hati baik, maka pahala yang akan kita dapatkan juga akan baik. Begitupun juga sebaliknya. Jadi tidak ada bacaan khusus untuk niat, yang terpenting menanamkan dalam hati bahwa kita akan melaksanakan ibadah sholat fardhu sesuai dengan waktunya.
Meski demikian, tidak ada pula penjelasan mengenai melafalkan niat. Jadi bisa disimpulkan bahwa menurut pandangan Muhammadiyah, niat bisa juga dibaca atau dilafalkan, maupun hanya cukup dikatakan dalam hati saja.
Advertisement
Doa Iftitah
Setelah niat dan takbiratul ihram, yang perlu kita lakukan adalah membaca doa iftitah. Adapun bacaan doa iftitah Muhammadiyah adalah sebagai berikut,
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ
Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa’adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Artinya; Wahai Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.
Membaca Al-Fatihah
Membaca surat Al-Fatihah merupakan salah satu hal wajib dalam shalat. Sebab, membaca Al-fatihah merupakan salah satu rukun dalam shalat. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai hal ini.
Rasulullah Saw bersabda, “Tidak sah shalatnya orang yang tidak membaca permulaan Kitab (Fatihah).
Doa Ruku Muhammadiyah
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan disunnahkan untuk membaca ayat-ayat Alquran, gerakan berikutnya adalah ruku'. Ada sejumlah bacaan yang bisa kita baca ketika melakukan ruku. Berdasarkan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, bacaan doa ruku Muhammadiyah adalah sebagai berikut,
سُبْحَانَكَ اللّهم رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللّهم اغْفِرْلِيْ
Subhaanakallaahumma rabbanaa wabihamdika Allaahummagh firlii
Artinya: Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan dengan memuji Engkau, ya Allah, aku memohon ampun.
Doa I'tidal
Setelah membaca doa ruku Muhammadiyah, gerakan shalat selanjutnya adalah i'tidal. Gerakan ini dilakukan dengan mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbiratul ihram.
Pada saat mengangkat tangan, terdapat doa i'tidal, yakni sebagai berikut,
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami’allaahu liman hamidah
Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji Nya”
Setelah itu membaca doa:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Rabbanaa wa lakal hamd
Artinya: “Ya Tuhanku, segala puji itu bagi engkau”
Ataupun juga dapat membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموتِ وَمِلْ ءُالْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Sami’allahu limah hamidah. Allahumma robbana lakal hamdu mil us samaa waa ti wa mil ul ardhi wa mil umaa syi’ta syai in ba’du”
Artinya: “Ya Allah, Tuhanku, bagiMu segala puji, sepenuh semua langit, sepenuh bumi, dan sepenuh semua apa yang Kau sukai dari sesuatu apapun”
Selain itu, bacaan doa i’tidal yaitu
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّناَ وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًافِيْهِ
Sami’allaahu liman hamidah. Rabbanaa wa lakal hamdu hamdan katsiran thayyiban mubaarokan fiih
Artinya: “Allah mendengar orang yang memujinya. Ya Tuhanku, bagi Mulah segala puji, pujian yang banyak, baik dan memberkati.
Advertisement
Sujud
Jika shalat yang dikerjakan adalah shalat subuh, makan dalam tradisi NU, sebelum sujud biasanya membaca doa qunut terlebih dahulu. Akan tetapi dalam tradisi Muhammadiyah, setelah i'tidal langsung diteruskan dengan gerakan sujud.
Sujud dilakukan dengan takbir, dengan meletakkan kedua lutu ddan jari kaki di atas tanah/atau tempat shalat, lalu kedua telapat tangan, dahi, dan hidung menempel di tempat sujud.
Berdasarkan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah terdapat beberapa bacaan doa ketika sujud, antara lain sebagai berikut,
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللهُمَّ اغْفِرْلِيْ
Subhaanakallah humma rabbanaa wa bihamdikallahummaghfirlii
Artinya: “Maha suci Engkau, Ya Allah, dan dengan memuji kepada Engkau, Ya Allah, aku memohon ampun.”
Selain itu, kita juga bisa membaca lain, yakni sebagai berikut,
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Subhaana Rabbiyal a’laa
Artinya: “Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi”
Kita juga bisa membaca doa sujud Muhammadiyah berikut ini,
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبٌّ الْمَلَا ئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Subbuuhun quddusun rabbul malaaikati warruuh
Artinya: “Maha Suci, Maha Kudus, Tuhannya sekalian Malaikat dan Ruh (Jibril).
Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah membaca doa ruku Muhammadiyah, yang dilanjutkan dengan i'tidal dan sujud, berikutnya adalah gerakan duduk di antara dua sujud. Duduk diantara dua sujud ini dilakukan dengan mengangkat kepala seraya bertakbir dan duduk tenang.
Ketika melakukan gerakan duduk di antara sujud. Adapun bacaan doa di antara dua sujud menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut,
اَللّهُمَ اغْفِرْلِيْ وارْحَمنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii
Artinya: “ Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku dan berikanlah rezeki kepadaku”
Tasyahud atau Tahiyat
Setelah membaca doa ruku Muhammadiyah, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua, maka sudah selesailah satu rakaat. Kemudian raat berikutnya dilanjutkan dengan gerakan yang sama. Lalu terdapat gerakan tasyahud atau tahiyat. Adapun bacaan tasyahud atau tahiyat menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut,
اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّوَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَأَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh
Artinya: “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nyautusan-Nya,”
Advertisement
Tasyahud Akhir atau Tahiyat Akhir
Bacaan doa tasyahud akhir atau tahiyat akhir menurut Muhammadiyah sama dengan bacaan doa tasyahud awal. Bedanya, pada tasyahud akhir dilanjutkan dengan membaca shalata Nabi. Adapu bacaan shalawat Nabi menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut,
للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid
Artinya: “Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam,”
Setelah selesai membaca shalawat, dilanjutkan dengan membaca doa untuk memohon perlindungan. Bacaannya sebagai berikut,
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّفِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.”
Membaca Salam
Sampi di sini kita sudah mengetahui tata cara shalat mulai dari berniat, takbiratul ihram, membaca doa iftitah, surat Al-Fatihah, serta doa ruku Muhammadiyah. Kemudian dilanjutkan dengan I'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tahiyat, dan tahiyat akhir. Hal terakhir dalam gerakan shalat adalah membaca salam.
Berdasarkan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah terdapat tiga macam salam, antara lain sebagai berikut,
1. Bacaan Salam I
Ke kanan: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ke kiri: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalamualaikum warahmatullah
2. Bacaan Salam II
Ke kanan: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalamualaikum warahmatullah
Ke kiri: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalamualaikum warahmatullah
3. Bacaan Salam III
Ke kanan: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Assalamualaikum
Ke kiri: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Assalamualaikum