4 Keutamaan Memperingati Maulid Nabi, Ini Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan

Maulid Nabi oleh umat Islam jatuh dan diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awwal.

oleh Laudia Tysara diperbarui 08 Jun 2023, 21:10 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 21:10 WIB
Rebo Wekasan Menurut Perspektif Islam
Ilustrasi Masjid. Credit: pexels.com/Vjpratama

Liputan6.com, Jakarta Hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awwal. Keutamaan memperingati Maulid Nabi dapat ditafsirkan berdasarkan makna kata Maulid yang artinya kelahiran. Di laman resmi Kementerian Agama Aceh, dijelaskan keutamaan memperingati Maulid Nabi semata-mata untuk mengenang warisan atau peranan Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam.

“Selain mewarisi apa yang Nabi tinggalkan kepada kita yakni Al-Qur’an dan Hadis serta Sunah, akhlak menjadi hal yang utama. Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan bahwa, aku tidak lain diutus untuk menyempurnakan akhlak,” dijelaskan.

Hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW masih mengutip sumber yang sama, oleh Dr. T. Syahminan, S.Ag, MA pada dasarnya mubah. Hukum mubah artinya bila dilakukan perpahala dan bila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa. Allah SWT mengungkapnya dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 56.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.

Berikut Liputan6.com ulas sejumlah keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dari berbagai sumber, Selasa (19/10/2021).

Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad

Ilustrasi Muslim - Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay
Ilustrasi Muslim - Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay

Banyak kisah yang menceritakan tentang kehidupan Rasulullah SAW, ini baik dijadikan teladan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mulai dari sejak kecil hingga Allah SWT menurunkan wahyu dan mendapuknya sebagai Rasulullah.

Pakar sejarah mencatat peringatan Maulid Nabi juga menjadi tradisi di kalangan Islam Sunni. Pertama kali digelar oleh penguasa Suriah, Sultan Attabiq Nuruddin.

Saat itu, peringatan Maulid Nabi dilaksanakan pada malam hari diisi dengan syair pujian terhadap raja. Karena kental dengan nuansa politik, peringatan Maulid Nabi pernah dilarang di era kekuasaan Afdhal Amirul Juyusy.

Dalam perjalanan hidupnya, terkandung suri tauladan yang menjadi contoh umat Islam khususnya. Berikut keutamaan memperingati Maulid Nabi, melansir kemenagacehsingkil.com:

1. Tholabul Ilmi

Keutamaan memperingati Maulid Nabi merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk selalu menimba ilmu. Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pasti ada pengajian, ini adalah momen mengembangkan pengetahuan, ketika wasiat takwa disampaikan, dakwah mampu menimbulkan hikmah.

Hikmah dari keutamaan memperingati Maulid Nabi ini menjadi semangat tersendiri, hikmah itu kumpulan dari pengalaman, dalil, dan informasi tercampur jadi sampai. Ilmu tersebut bisa merubah berbagai hal, mungkin adanya hikmah melalui pengajian-pengajian itu, level keimanan, pengetahuan dan kebaikan.

2. Syukur

Keutamaan memperingati Maulid Nabi merupakan kesempatan yang baik bagi umat Islam untuk selalu bersyukur. Kita merasa bersyukur atas hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini, semua itu terekam baik dalam Al-Qur’an dan hadis serta Sunahnya, dan kabar dari para sahabat.

3. Memuji

Fakta di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa, ini bisa menjadi salah satu alasan selalu memujinya sebagai keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammmad SAW.

Allah SWT dalam hadits Qudsi: “Kalau bukan karena kamu Muhammad, Aku tidak menciptakan alam raya”, bahkan Allah SWT itu menyatakan pentingnya sosok Nabi Muhammad SAW sebagai figur umat manusia.

4. Teladan

Keutamaan memperingati Maulid Nabi merupakan upaya untuk memahami teladannya. Cara yang baik untuk bertakwa kepada Allah SWT. Beliau adalah sosok ayah paling baik, menyayangi keluarga, dan tidak pernah marah.

Bisa menjadi pemimpin yang sangat adil dan guru yang bijak. Dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki jaminan masuk Surga, karena akhlaknya yang mulia. Memperingati Maulid Nabi dapat mengingat-ingat sosok Nabi untuk berusaha menirunya.

Amalan Sunah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Michael Burrows from Pexels)

Catatan lain menyebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga digelar pada masa Dinasti Ayyubiyah di abad 10 Masehi. Tujuannya untuk memicu semangat mencontoh pribadi Nabi. Berikut empat amalan sunah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa dilakukan, melansir merdeka.com:

1. Bersedakah

Salah satu amalan sunah untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW ialah bersedekah. Hal ini dilakukan untuk memperingati kelahiran Rasulullah sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Adapun keutamaan bersyukur bagi umat muslim ialah salah satunya Allah akan menambah nikmat dan dilapangkan rizkinya. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

"Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, 'Sesungguh¬nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'," (QS Ibrahim ayat 7).

2. Puasa Sunah

Amalan sunah untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad adalah berpuasa. Rasulullah SAW selalu memperingati hari lahirnya dengan berpuasa pada hari Senin. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu hadits berikut ini:

"Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan Al-Qur’an kepadaku)". (HR. Muslim)

3. Berzikir

Berzikir kepada Allah SWT menjadi salah satu amalan sunah yang bisa dilakukan umat muslim untuk memperingati Maulid Nabi. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan supaya setiap muslim selalu mengingat Allah.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Ro’d ayat 28 yang berarti:

"Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tentram dengan dzikir pada Allah, ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hati pun akan merasa aman dan tentram." (QS Ar-Ro’d;28).

4. Membaca Selawat

Salah satu amalan sunah untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW adalah membaca selawat sebanyak-banyaknya. Selawat nabi nisa dibaca kapan saja mulai dari pagi, siang, sore, dan malam. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Al-Qur’an berikut ini:

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya," (QS. Al Ahzab: 56).

Ada beragam selawat nabi yang bisa dibacakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa selawat nabi yang bisa dibaca oleh setiap muslim:

- Selawat Nariyah

Allahumma shollì sholaatan kaamìlatan Wa sallìm salaaman taaman 'ala sayyìdìnaa Muhammadìn Alladzì tanhallu bìhìl 'uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu. Wa tuqdhaa bìhìl hawaa'ìju Wa tunaalu bìhìr raghaa'ìbu wa husnul khawaatìmì wa yustasqal ghomaamu bì wajhìhìl karììmì, wa 'alaa aalìhì, wa shahbìhì 'adada kullì ma'luumìn laka.

- Selawat Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS

Allohumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa sollaita 'alaa aali ibroohim, wa baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarokta 'alaa aali ibroohim, fil 'aalamiina innaka hamiidummajiid

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya