Perbedaan Efek BAB Duduk dan Jongkok Terhadap Kesehatan

Perbedaan efek BAB duduk dan jongkok perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, terutama kesehatan pencernaan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 20 Jun 2023, 11:40 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 11:40 WIB
Perbedaan Efek BAB Duduk dan Jongkok
Toilet / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan efek Buang Air Besar (BAB) duduk dan jongkok berpengaruh terhadap kesehatan. Sebagai dua jenis kloset yang paling sering digunakan, toilet duduk dan jongkok ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap posisi Buang Air Besar saja, tetapi juga untuk kesehatan dan kelancaran BAB.

Apalagi, posisi Buang Air Besar dapat memengaruhi posisi usus. Bukti menunjukkan bahwa masalah usus dan panggul berkaitan dengan posisi BAB yang tidak tepat. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui posisi BAB yang paling tepat yang paling baik untuk kesehatan.

Perbedaan efek BAB duduk dan jongkok perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, terutama kesehatan pencernaan. Selain itu, terlepas dari penggunaan kedua jenis toilet tersebut, jika kamu mengalami susah BAB atau keluar darah dari feses, segera periksakan diri ke dokter.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/3/2020) perbedaan efek BAB duduk dan jongkok.

Toilet Duduk

20160215- Ilustrasi Toilet-iStockphoto
Ilustrasi toilet (iStockphoto)

Perbedaan efek BAB duduk dan jongkok terhadap kesehatan sudah sepatutnya kamu kenali. Sekarang ini, sudah banyak orang yang menggunakan toilet duduk karena memiliki desain yang lebih modern dan lebih nyaman digunakan beberapa kalangan, seperti lansia hingga wanita hamil.

Namun, menggunakan toilet duduk dinilai tidak lebih sehat dibandingkan dengan toilet jongkok. Berdasarkan sebuah penelitian, buang air besar menggunakan toilet duduk membutuhkan waktu yang lebih lama dan tenaga yang lebih besar jika dibandingkan dengan toilet jongkok.

Padahal, terlalu keras mengejan saat BAB atau duduk terlalu lama di toilet duduk dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, seperti ambeien hingga sembelit.

Selain itu, penggunaan toilet duduk meningkatkan risiko seseorang terjangkit penyakit seperti diare, flu, hingga infeksi kulit.

Hal ini disebabkan karena toilet duduk mengharuskan bersentuhan langsung dengan permukaan dudukan kloset yang rentan menjadi sarang bakteri, seperti E.coli dan Shigella, atau virus hepatitis A dan norovirus penyebab diare.

Toilet Jongkok

Toilet jongkok
Ilustrasi (iStock)

Perbedaan efek BAB duduk dan jongkok terhadap kesehatan memang harus benar-benar diperhatikan. Pada toilet jongkok, kamu mungkin akan mendapatkan kesan yang kuno, selain itu juga dianggap kurang nyaman karena dapat menyebabkan nyeri pada tumit dan paha. Bahkan toilet jongkok juga tidak cocok untuk orang yang sedang mengalami gangguan pergelangan kaki seperti keseleo, patah tulang, hingga radang sendi.

Namun, di balik berbagai kekurangannya tersebut, BAB menggunakan toilet jongkok memiliki berbagai kelebihan untuk kesehatan.

Berdasarkan beberapa penelitian dan kajian medis menyebutkan bahwa posisi jongkok saat BAB lebih efektif melancarkan proses Buang Air Besar. Hal ini berkaitan dengan kinerja otot dan postur tubuh yang mendukung proses BAB.

Posisi BAB pada toilet jongkok berfungsi mengoptimalkan ruang pembuangan tinja di anus sekaligus membuat otot di anus dan usus besar lebih rileks. BAB pun menjadi lebih mudah serta membantu memaksimalkan pengeluaran tinja. Sebaliknya pada posisi duduk, otot saluran cerna akan menekan rektum serta menyempitkan saluran dubur. Hal ini menghambat kelancaran BAB dan keluarnya tinja secara maksimal. 

Penelitian lain menyebutkan, BAB menggunakan toilet jongkok dapat membantu menjaga pergerakan usus, sehingga mencegah kembung, sembelit, dan wasir. Selain itu, toilet jongkok juga baik digunakan untuk ibu hamil karena dapat menjaga kekuatan otot panggul.

Pilih Toilet Duduk atau Jongkok Sesuai Kondisi

Ilustrasi BAB (iStock)
Ilustrasi BAB (iStock)

Itulah perbedaan efek BAB duduk dan jongkok terhadap kesehatan. Berdasarkan kajian para ahli mengenai kekurangan dan kelebihan kedua jenis toilet tersebut, penggunaan toilet jongkok untuk BAB lebih disarankan daripada toilet duduk.

Posisi BAB jongkok merupakan posisi terbaik karena kamu dapat mendorong pengosongan usus seluruhnya. Posisi BAB jongkok sebenarnya dapat meluruskan dan melemaskan rektum kamu. Sedangkan, posisi duduk dapat menyebabkan rektum tertahan oleh otot puborectalis. Hambatan ini membuat pengosongan kotoran menjadi sulit dan tidak sempurna.

Tentunya dengan melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis toilet, kamu dapat memilihnya sesuai dengan kondisi yang sedang kamu alami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya