Perbedaan Antara Gema dan Gaung Terletak pada Beberapa Faktor, Jangan Sampai Salah

Kenali perbedaan gema dan gaung.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 27 Jun 2023, 23:30 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 23:30 WIB
Jenis-Jenis Speaker (sumber: Pixabay)
Perbedaan Antara Gema dan Gaung (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan antara gema dan gaung terletak pada sejumlah faktor. Gema dan gaung merupakan bunyi pantulan suara yang umum ditemukan sehari-hari. Dalam ilmu fisika, gema dan gaung adalah hasil dari perambatan gelombang suara.

Gema dan gaung merupakan dua jenis pantulan suara yang bisa ditangkap telinga manusia. Banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara gema dan gaung. Keduanya pun kerap dianggap sama.

Ada faktor-faktor yang menjadi perbedaan antara gema dan gaung. Perbedaan antara gema dan gaung terletak pada jarak, datangnya bunyi, jenis bunyi, hingga kecepatannya. Mengetahui perbedaan antara gema dan gaung bisa membuatmu lebih mengenali bunyi pantulan yang kamu dengar.

Perbedaan antara gema dan gaung ini kerap masuk dalam pelajaran fisika atau IPA di sekolah. Berikut Perbedaan antara gema dan gaung, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (7/8/2020).

Jarak

Ilustrasi
Ilustrasi tebing batu. (dok. pexels.com/Jarod Lovekamp)

Perbedaan antara gema dan gaung terletak pada jarak sumber suara dan penghalangnya. Gema terjadi ketika jarak sumber suara jauh dari penghalang gelombang suara. Jeda waktu diterimanya gema sebanding dengan jarak dibagi dengan kecepatan suara.

Gema bisa terjadi ketika kamu berteriak di ruangan yang sangat luas, tebing, gunung, atau perbukitan. Jika kamu berteriak pada area luas ini suaramu akan lebih terdengar jelas.

Sementara gaung terjadi ketika jarak sumber suara lebih dekat dari penghalang gelombang suara. Ini bisa terjadi saat kamu berteriak atau bersuara di ruangan sempit. Suara pantulan akan membentuk gaung.

Asal pantulan

ilustrasi foto gedung perusahaan.
ilustrasi foto gedung. (iStockphoto)

Selain jarak, perbedaan antara gema dan gaung terletak pada asal bunyi pantulan. Gema akan muncul setelah sumber suara atau suara dikeluarkan. Suara yang terdengar akan lebih jelas dan terulang dua kali. Misalnya, ketika kamu berteriak 'hai' maka setelah kamu mengucapkan kata tersebut akan muncul pantulan suara 'hai' yang sama. Pantulan bahkan bisa terulang hingga dua kali.

Sementara gaung akan muncul saat sumber suara atau suara belum selesai dikeluarkan. Pantulan suara yang dihasilkan juga tidak terlalu jelas karena akan bertumpuk dengan suara asli. Contohnya, saat kamu mengucapkan kata ha-lo, sebelum selesai mengucap 'lo" kamu akan mendengar pantulan suara 'ha'.

Hasil pantulan bunyi

Ilustrasi Marah
suara (Ilustrasi: Smartcooky)

Perbedaan antara gema dan gaung juga bisa dilihat dari hasil pantulan bunyinya. Pada gema, bunyi yang muncul akan terdengar lebih jelas. Ini karena pantulan suara akan datang setelah sumber suara selesai diucapkan atau diteriakkan.

Pada gaung suara pantulan akan terdengar kurang jelas. Ini karena suara pnantul datang sebelum sumber suara selesai dikeluarkan. Suara pun akan bertabrakan dan menjadi kurang jelas.

Kecepatan pantulan suara

Ilustrasi gelombang suara.
Ilustrasi gelombang suara. (iStockphoto)

Perbedaan antara gema dan gaung selanjutnya terletak pada kecepatan pantulan suara. Gema memiliki kecepatan pantulan yang lebih lambat. Ini terjadi karena letak sumber suara dengan penghalang suara yang jauh. Jauhnya jarak membuat pantulan akan keluar lebih lambat.

Sementara gaung pantulan suara akan lebih cepat muncul. Ini terjadi karena letak sumber suara dengan penghalang suara yang dekat. Dekatnya jarak sumber suara dengan penghalang membuat suara lebih cepat terpantul.

Manfaat dan kerugian

Ilustrasi rekaman suara.
Ilustrasi suara. (iStockphoto)

Selain karakteristiknya, perbedaan antara gema dan gaung terletak pada manfaatnya. Gema dan gaung tak hanya sekadar menghasilkan pantulan suara semata. Pantulan-pantulan ini bisa memberi manfaat dan juga kerugian.

Dalam kehidupan sehari-hari, gema lebih bermanfaat. Gema biasanya dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut. Mengukur kedalaman laut dengan gema dilakukan dengan mengirim gelombang suara ke dalam laut. Gelombang yang terpantul akan terdengar dan menjadi dasar kedalaman laut.

Menghitung kedalaman laut biasanya menggunakan rumus S= 1/2.v.t

S = kedalaman laut (meter)

v = cepat rambat bunyi dalam air (p/s)

t = jumlah waktu sejak bunyi asli yang dikirimkan sampai bunyi pantulan terdengar atau diterima (s).

Jika gema bermanfaat untuk kehidupan manusia, gaung justru punya kerugian. Ini karena suara yang dihasilkan gaung bisa mengganggu kejelasan suara asli. Contohnya di ruangan bioskop yang sempit. Suara gaung akan muncul dan mengganggu kualitas suara film. Untuk mengatasinya, pihak bioskop biasanya melapisi seluruh dinding bioskop dengan peredam suara untuk mencegah gaung muncul selama pemutaran film.

Contoh gema dan gaung

Ilustrasi Menonton Bioskop
Ilustrasi Menonton di Bioskop (Dok.Unsplash)

Telinga manusia tidak dapat membedakan gema dengan suara asli jika jeda waktu lebih kecil dari 1/10 detik. Karenanya, untuk dapat menghasilkan gema yang dapat didengar dengan jelas oleh sumber suara, dinding pantulan minimum harus berjarak sekitar 16,2 meter dari sumber suara tersebut. Gema yang terjadi dengan jarak di bawah pantulan minimum tersebut, biasa disebut dengan gaung

Contoh gema

- Pantulan suara saat berteriak di ketinggian, gunung atau tebing.

- Pantulan suara saat berteriak di gedung yang luas dan kosong.

- Penggunaan radar

Contoh gaung

- Suara pantulan pada studio musik tanpa peredam suara.

- Suara pantulan pada gedung bioskop tanpa peredam suara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya